Connect with us

SMP Negeri 7 Makassar Sukses Majukan Kurikulum Merdeka, program Kerja (Kemendikbud)

Published

on

Kitasulsel–Makassar SMP Negeri 7 sukses mamajukan Kurikulum Merdeka yang merupakan program kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Saat awak media melakukan wawancara, Jumat (28/6/2024) di SMPN 7 jalan Cakalang dengan Kepsek SMPN 7, Muhammad Nasir S.Pd, M.Pd mengatakan, SMPN 7 adalah angkatan pertama tahun 2021, Sekolah Penggerak yang merupakan pilot projet Kurikulum Merdeka Kemendikbud, ” ucapnya.

” Dari sekolah inilah mulai dibahas, uji coba dan dilaksanakan penerapan pembelajaran Kurikulum Merdeka, baik itu intrakurikuler kokurikuler dan ekstrakurikuler, ” ujarnya.

Dikatakannya, memasuki tahun ke empat pelaksanaan Kurikulum Merdeka ini, pihaknya akan melakukan diseminasi mengembangkan praktik baik ini secara terprogram ke sekolah lain dibawah bimbingan Kemendikbud, ” tandasnya.

” Diseminasi yang dilaksanakan ke sekolah lain, adalah praktik baik ini sesuai dengan program Sekolah Penggerak yakni, program kerja satuan pendidikan yang yang memfasilitasi kebutuhan peserta didik, sesuai dengan karakteristik wilayah sekolah, ” ungkapnya.

Lebih lanjut Muhammad Nasir mengatakan, program kerja yang sesuai dengan karakteristik sekolah ini, diramu dengan melibatkan stekholder diantaranya, Guru, orang tua siswa Dinas Pendidikan, Tokoh masyarakat, Anggota DPRD dan Alumni SMPN 7, ” katanya.

” Sebagai Sekolah Penggerak, sudah banyak sekolah yang melaksanakan studi tiru di SMPN 7, baik itu sekolah di wilayah Sulawesi Selatan, bahkan ada juga sekolah di luar wilayah Sulsel yang melaksanakan kegiatan studi tiru di SMPN 7, ” kata Muhammad Nasir.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Luwu Timur

Pemkab Luwu Timur Gelar Rakor TPKD, Targetkan Penurunan Angka Kemiskinan Hingga 5 Persen

Published

on

Kitasulsel–LUWUTIMUR Pemerintah Kabupaten Luwu Timur (Pemkab Lutim) melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) menggelar Rapat Koordinasi Tim Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TPKD) di Aula Bapperida, Jumat (21/11/2025).

Rapat koordinasi ini digelar untuk memperkuat sinergi lintas perangkat daerah dalam percepatan penurunan angka kemiskinan serta mengevaluasi capaian program penanggulangan kemiskinan tahun berjalan. Selain itu, pertemuan ini juga bertujuan mengidentifikasi kendala di lapangan dan merumuskan langkah strategis yang dapat diterapkan secara berkelanjutan.

Penanggulangan Kemiskinan Masuk Prioritas Visi Pembangunan Lutim

Kepala Bapperida Lutim, Kamal Rasyid, menegaskan bahwa penanggulangan kemiskinan merupakan bagian penting dari visi misi Pemkab Lutim, khususnya dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing dan sejahtera.

“Kemiskinan ini harus dikelola dengan baik oleh pemerintah. Jika dikelola dengan benar, maka output dan dampak di masyarakat juga akan baik,” jelas Kamal.

Ia menambahkan, Luwu Timur memiliki dua sektor unggulan yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus penurunan kemiskinan, yakni sektor pertanian di wilayah barat dan sektor pertambangan di wilayah timur. Berdasarkan capaian tahun sebelumnya, angka kemiskinan di Lutim tercatat lebih rendah dibanding beberapa kabupaten/kota lain di wilayah Luwu Raya maupun Sulawesi Selatan.

Target Turunkan Kemiskinan Hingga 5 Persen

Dalam paparannya, Kamal menekankan pentingnya pendataan tenaga kerja yang akurat di tingkat kecamatan dan desa.

“Yang paling dibutuhkan adalah kerja sama kita semua dalam melakukan pendataan tenaga kerja. Setiap camat dan pemerintah desa harus mengenali para warganya dan memastikan masuk dalam database tenaga kerja,” tegas Kamal.

Pemkab Lutim menargetkan angka kemiskinan dapat ditekan hingga 5 persen, dengan estimasi jumlah penduduk miskin saat ini sekitar 21 ribu jiwa. Target pembangunan 2025–2030 juga menitikberatkan pada peningkatan daya saing sumber daya manusia serta kesejahteraan sosial secara menyeluruh.

BPS Paparkan Data Kemiskinan Terbaru

Kepala BPS Lutim, Muh. Harta Saham, turut memberikan paparan mengenai kondisi kemiskinan berdasarkan data Maret 2025. Harta menjelaskan bahwa garis kemiskinan terdiri atas dua komponen utama:

Garis kemiskinan makanan: kebutuhan konsumsi setara 2.100 kalori per hari

Garis kemiskinan non-makanan: kebutuhan sandang, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan

Berdasarkan data BPS Lutim:

Jumlah penduduk miskin: 18,55 ribu orang

Persentase penduduk miskin: 5,78 persen

Harta menuturkan tren kemiskinan di Lutim sempat menurun selama 2018–2020, namun mengalami fluktuasi sepanjang 2020–2024.

“Kemiskinan tidak hanya dilihat dari jumlah atau persentasenya, tetapi juga kedalaman dan keparahannya. Tanpa monitoring yang baik, kita tidak akan tahu apakah program yang dijalankan sudah tepat atau belum,” ujarnya.

Diikuti OPD, Camat, dan Unsur Lintas Sektor

Rakor TPKD ini dihadiri oleh berbagai pemangku kebijakan dan lembaga terkait, antara lain:

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Lutim

Para camat se-Kabupaten Lutim

Perwakilan Kementerian ATR/BPN Lutim

PLN ULP Malili

Baznas Lutim

PT CLM

PT Bank BRI KCP Malili

Bank Sulselbar Cabang Malili

Melalui rapat koordinasi ini, Pemkab Lutim berharap percepatan penurunan angka kemiskinan dapat tercapai melalui sinergi kebijakan, peningkatan akurasi data, dan kolaborasi lintas sektor.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel