Connect with us

Pemkot Makassar

Munafri Hadiri Pelantikan Pengurus IMA, Tekankan Kolaborasi Branding Penguatan UMKM di Makassar

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, secara resmi memberikan ucapan selamat atas pelantikan Pengurus Indonesia Marketing Association (IMA) Chapter Makassar periode 2024–2027.

Dalam berbagai hal, Munafri menekankan pentingnya asosiasi peran ini dalam mendukung program strategi kota, khususnya dalam rebranding Makassar dan penguatan sektor UMKM.

“Selamat kepada seluruh pengurus IMA Makassar. Ini adalah momentum yang sangat baik untuk kota Makassar,” ucap Munafri, dalam acara Pelantikan Pengurus Indonesia Marketing Association (IMA) Chapter Makassar periode 2024–2027, di Wisma Kalla, Jumat (30/5/2025).

Menurutnya, kehadiran asosiasi IMA ini bisa menjadi mitra strategis Pemerintah Kota Makassar dalam membangun narasi dan citra kota yang lebih kuat.

Appi sapaan akrab Wali Kota Makassar menyebut bahwa branding kota merupakan prioritas utama dalam masa kepemimpinannya lima tahun ke depan.

BACA JUGA  Pjs Wali Kota Makassar Sambut Kedatangan Studi Banding Pemkot Bontang

“Kami berharap IMA bisa terlibat aktif dalam menyusun strategi komunikasi yang tidak hanya menyasar publik luar, tetapi juga memperkuat identitas internal warga kota Makassar,” harapnya.

Munafri juga menekankan pentingnya mendorong UMKM lokal agar mampu menembus pasar ekspor. Ia menilai, eksistensi UMKM harus bisa di arahkan ke pasar ekspor.

“Kalau UMKM bisa ke ekspor, berarti rantai pelatihan sudah berhasil. Tantangan kita mendorong lebih banyak pelaku UMKM mencapai level itu,” imbuh Appi.

Menurutnya, meskipun Makassar memiliki jumlah UMKM yang besar, kontribusinya terhadap ekspor masih rendah. Oleh karena itu, Ia mengajak IMA berkolaborasi dalam merumuskan strategi pemasaran dan pelatihan yang tepat sasaran.

Pada kesempatan ini pula Appi memperkenalkan program Makassar Creative Hub sebagai wadah peningkatan kapasitas generasi muda.

BACA JUGA  Wali Kota Makassar Hadiri Buka Puasa Bersama Kedubes Arab Saudi di Masjid Kubah 99

Ia menyoroti perlunya pembekalan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja saat ini, seperti coding, programming, dan kewirausahaan.

“Kita tidak bisa lagi hanya mengandalkan gelar sarjana. Pasar kerja membutuhkan keahlian khusus, dan kita harus adaptif,” tambahnya.

Dalam konteks pengembangan ekonomi, Munafri menekankan pentingnya menjadikan Makassar sebagai kota tujuan, bukan sekadar kota transit.

“Yang kita punya adalah jasa dan perdagangan. Maka, kita harus membuat orang betah di Makassar dan mau bertransaksi di sini,” katanya.

Sebagai penutup, Ia menegaskan komitmen pemerintah kota untuk terus menjaga laju pertumbuhan ekonomi Makassar yang selama ini berada di atas rata-rata nasional.

“Kalau teman-teman IMA mau bersinergi. Tapi saya yakin IMA Makassar siap berkontribusi untuk kota ini,” tutupnya. (*)

BACA JUGA  Lanjutkan Pembangunan Kota, Indira Ajak Warga Jaga Semangat Gotong Royong
Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemkot Makassar

Wali Kota Munafri: Makassar Half Marathon, Tingkatkan Okupansi Hotel dan Berdayakan UMKM di Makassar

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Puncak perhelatan Makassar Half Marathon (MHM) 2025 yang berlangsung pada Sabtu dan Minggu (31 Mei – 1 Juni) menuai apresiasi luas, termasuk dari Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin.

Ia menyebut pelaksanaan event ini semakin membaik dari tahun ke tahun, namun sejumlah aspek teknis yang akan menjadi fokus perbaikan untuk pelaksanaan mendatang.

“Banyak sangat antusias, kami di pemerintah yang harus mensupport dengan daya dukung,” kata Munafri saat diwawancarai di sela acara, Minggu (1/6/2025) di Anjungan Pantai Losari.

Ia menyebutkan, MHM 2025 bukan sekadar ajang olahraga lari. Lebih dari itu, event tahunan ini telah menjadi penggerak roda ekonomi lokal dan etalase promosi pariwisata Kota Makassar.

Dengan melibatkan ribuan peserta dari dalam dan luar negeri, MHM menjadi peluang emas bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk unjuk gigi.

“Deretan stan kuliner lokal, produk kerajinan, hingga brand-brand fashion buatan anak muda Makassar hadir disini. Dan pengunjung yang memadati area Anjungan Pantai Losari selama event berlangsung,” jelasnya.

Munafri Arifuddin, menegaskan bahwa MHM bukan hanya tentang lari, tetapi tentang menumbuhkan ekosistem ekonomi kreatif dan membuka peluang baru bagi pelaku usaha lokal.

“Kita melihat keterlibatan anak-anak muda dan brand lokal yang tumbuh di momentum ini. Harapannya, MHM bisa jadi ajang rutin yang mendongkrak ekonomi rakyat,” ujarnya.

Tak hanya itu, MHM juga dimanfaatkan untuk memperkenalkan daya tarik wisata Makassar, mulai dari keindahan Pantai Losari, wisata bahari, hingga destinasi sejarah dan kuliner khas.

Dengan ribuan peserta datang dari berbagai provinsi dan negara, event ini menjadi media promosi langsung yang berdampak luas.

BACA JUGA  Lanjutkan Pembangunan Kota, Indira Ajak Warga Jaga Semangat Gotong Royong

Pemerintah Kota pun terus mendorong integrasi antara event olahraga dan promosi wisata, salah satunya dengan penataan infrastruktur dan fasilitas publik agar para pelari dan wisatawan mendapatkan pengalaman terbaik saat berada di Makassar.

“Dengan konsep sport tourism yang terus dikembangkan, Makassar Half Marathon tidak hanya mengukir prestasi di lintasan, tapi juga menciptakan ruang kolaborasi antara masyarakat, UMKM, dan sektor pariwisata yang saling menguatkan,” terang Appi.

Alumni FH Unhas itu menambahkan, MHM berdampak langsung pada peningkatan okupansi hotel, restoran, pembelian ole-ole dan kunjungan ke tempat wisata.

“Kalau rata-rata peserta 10 ribu orang dan masing-masing spending sekitar Rp3 juta, bisa dihitung sendiri dampaknya bagi perekonomian kota,” ujarnya.

Munafri mengungkapkan beberapa catatan penting, mulai dari penerangan jalan yang masih kurang di sejumlah titik saat subuh, hingga kondisi jalan berlubang yang bisa mengganggu kenyamanan pelari.

Ia juga menyoroti persoalan parkir liar di sisi jalan dan bottleneck (penyempitan jalur) akibat interaksi pelari dengan kendaraan umum di jalanan.

“Ini Half Marathon, jaraknya panjang dan waktunya lama. Jadi sudah bertepatan dengan aktivitas masyarakat di pagi hari. Hal-hal seperti ini harus segera kami benahi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Munafri menegaskan bahwa dukungan pemerintah ke depan akan difokuskan pada penyempurnaan infrastruktur dan tata ruang kota, agar pelari dari berbagai daerah dan negara dapat menikmati event secara optimal.

“Panitia sudah sangat pintar melaksanakan event ini, tinggal kami dari pemerintah yang harus menyempurnakan dukungannya,” tambahnya.

BACA JUGA  Pj Sekda Makassar Irwan Adnan Hadiri Rapat Mediasi Dinas Pertanahan, Tekankan Pendekatan Persuasif dan Solutif

Tidak hanya fokus pada teknis perlombaan, Pemkot Makassar juga melihat potensi ekonomi dan wisata yang besar dari penyelenggaraan MHM.

Munafri juga mengapresiasi keterlibatan komunitas lokal, khususnya anak-anak muda dan pelaku brand lokal, yang memanfaatkan momen ini sebagai ajang promosi dan pertumbuhan usaha.

“Kita melihat bagaimana keterlibatan teman-teman di Kota Makassar, anak-anak muda yang berusaha, dan brand lokal yang mulai tumbuh. Harapannya, ke depan ini bisa lebih maksimal lagi dalam mendorong perputaran ekonomi,” katanya.

Dengan evaluasi menyeluruh dan dukungan lintas sektor, Pemerintah Kota Makassar bertekad menjadikan MHM sebagai ikon sport tourism nasional yang tidak hanya mencetak prestasi olahraga, tapi juga menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi dan pariwisata kota.

Event Makassar Half Marathon (MHM) 2025 tak hanya mendapat antusias dari masyarakat umum, tetapi juga dari kalangan atlet profesional. Salah satunya, pelari marathon, Andi Januar Jaury, yang kembali ambil bagian dalam ajang tahunan tersebut.

Menurut Andi Januar, penyelenggaraan MHM dari tahun ke tahun menunjukkan tren positif, baik dari sisi jumlah peserta, keterlibatan publik, hingga nilai strategisnya sebagai bagian dari promosi kota.

“Setiap tahun semakin besar, semakin banyak peminat. Ini menuntut pemerintah kota dan pihak penyelenggara untuk terus memodifikasi konsep agar mampu memenuhi ekspektasi pelari, baik dari Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia, hingga mancanegara,” ujar Januar saat diwawancarai usai mencapai garis finis.

Ia menilai bahwa MHM telah berkembang menjadi brand sport tourism khas Makassar yang potensial dan harus terus dirawat serta dikembangkan.

“Brand MHM ini sudah melekat kuat. Ini bukan sekadar event olahraga, tapi produk sport tourism yang punya nilai ekonomi tinggi dan harus dikembangkan secara konsisten ke depannya,” tambahnya.

BACA JUGA  Danny Pomanto Tanamkan Semangat Membangun Masjid pada Peresmian Masjid Mardhiyyah

Januar juga menggarisbawahi pentingnya pembenahan rute, terutama untuk kategori half marathon 21 kilometer, yang menurutnya masih perlu perbaikan teknis. Namun demikian, ia mengapresiasi kesiapan penyelenggara dan antusiasme peserta.

“Kita bersyukur, ekspektasi pelari besar sekali. Bahkan jika tidak dibatasi panitia, pesertanya bisa jauh lebih banyak. Ini jadi motor penggerak perputaran uang di Makassar dan sekitarnya,” ungkapnya.

Lebih dari sekadar kompetisi, Januar menekankan bahwa lari jarak jauh adalah tentang perjuangan, semangat, dan misi pribadi. Ia menyebut, menyelesaikan 21 kilometer bukanlah hal mudah, namun menjadi bukti ketangguhan mental dan fisik.

“Lari bukan soal siapa yang tercepat, tapi bagaimana menyelesaikan misi. Kita diajak untuk berjuang, tidak menyerah sampai finis. Itu yang paling penting,” tegasnya.

Ia juga mengapresiasi kesiapan tim medis di sepanjang jalur lomba yang sigap menangani peserta, mengingat tidak sedikit pelari yang kelelahan hingga harus ditangani secara intensif.

“Untung tim medis sudah sangat cakap. Ini menunjukkan keseriusan panitia dalam menjaga keselamatan pelari,” tambahnya.

Januar berharap ke depan, MHM bisa menjadi event yang tidak hanya sukses dari sisi kuantitas peserta, tapi juga kuat dari sisi ekosistem ekonomi kreatif, kolaborasi antar pelaku usaha, dan kualitas penyelenggaraan.

“Kalau sistemnya dibangun secara kolaboratif, antara panitia, pelaku usaha, dan pemerintah, maka MHM bisa jadi produk unggulan yang tak hanya dikenal di Makassar, tapi juga jadi rujukan nasional dan internasional,” tutupnya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel