Pemkot Makassar
Salat Subuh di Maccini Sombala, Wali Kota Makassar Tekankan Pentingnya Keharmonisan Masyarakat
Kitasulsel–MAKASSAR Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, melaksanakan salat Subuh berjemaah di Masjid Nurul Ahmad, Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, Sabtu (15/03/2025).
Kehadiran Munafri menjadi bagian dari safari Ramadan Pemerintah Kota Makassar untuk menjalin kedekatan dengan masyarakat, khususnya di bulan suci Ramadan.
Salat Subuh dipimpin oleh Syekh Abdul Aziz Alareqi dari Yaman. Sejumlah tokoh turut hadir, di antaranya jajaran pengurus masjid, beberapa kepala OPD, Camat Tamalate, Lurah Maccini Sombala, serta tokoh masyarakat dan warga setempat.
Usai salat, Munafri menyampaikan sambutannya di hadapan jemaah. Memasuki hari ke-15 Ramadan, dia mengajak masyarakat untuk semakin meningkatkan ibadah agar tidak menyia-nyiakan bulan yang penuh berkah ini. Menurutnya, Ramadan harus dimanfaatkan untuk mencari pahala sebanyak-banyaknya.
“Di hari ke-15 ini, saya berharap kita semua semakin meningkatkan ibadah kita, cari yang namanya pahala sehingga kita tidak menyia-nyiakan yang namanya bulan Ramadan ini,” katanya.
Selain itu, Munafri menekankan pentingnya menjaga keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat. Dia mengingatkan agar bulan suci ini tidak ternodai oleh kegiatan negatif yang dapat mengganggu ketenteraman warga.
“Bulan Ramadan ini saya berharap yang namanya keharmonisan dalam bermasyarakat tetap dijaga. Jangan nodai bulan berkah ini dengan kegiatan negatif,” tegasnya.
Kepada camat dan lurah, Munafri juga memberikan arahan agar terus menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah masing-masing. Menurutnya, camat dan lurah adalah perwakilan pemerintah yang harus peka terhadap kondisi masyarakat.
“Saya sampaikan juga kepada camat dan lurah untuk terus menjaga ketenteraman di wilayah ini, karena lurah dan camat adalah mata dan telinga pemerintah,” tuturnya.
Lebih jauh, dia juga memastikan bahwa pemerintah kota akan terus memberikan perhatian kepada masjid-masjid, termasuk Masjid Nurul Ahmad.
Secara langsung, Munafri menginstruksikan kepada Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkot Makassar agar memberikan bantuan anggaran guna mendukung pemeliharaan Masjid Nurul Ahmad.
“Saya sampaikan ke Kesra untuk diberikan anggaran agar masjid ini dibantu. Nanti diurus supaya bisa diberikan anggaran,” katanya.
Selain bantuan anggaran, Munafri juga menyoroti kebersihan masjid sebagai faktor penting dalam kenyamanan jemaah. Menurutnya, lingkungan yang bersih akan membuat masyarakat semakin betah untuk beribadah.
“Lagi-lagi, yang menjadi perhatian saya adalah masalah kebersihannya. Kalau masjid bersih dan nyaman, tentu jemaah akan betah. Tetapi kalau kotor dan panas, orang akan pergi,” paparnya.
Munafri berharap masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga sarana bagi masyarakat untuk bersilaturahmi dan menyelesaikan berbagai persoalan sosial.
“Kita harap masjid bukan hanya tempat ibadah tapi jadi tempat menyelesaikan persoalan yang ada, saling bersilaturahmi dengan warga,” jelasnya.
Sebagai penutup, Munafri mengajak jemaah untuk berdoa agar diberikan umur panjang dan bisa kembali bertemu dengan Ramadan di tahun berikutnya.
“Mari kita berdoa, insyaallah kita semua panjang umur dan akan kembali bertemu dengan Ramadan akan datang,” pungkas Munafri.
Setelah sambutan, Munafri dan para jemaah mendengarkan ceramah agama yang disampaikan oleh Ustaz Nashr bin Abdul Karim.
Dalam ceramahnya, Ustaz Nashr bin Abdul Karim menyampaikan pesan tentang pentingnya menaati perintah Allah dan Rasulullah dalam menjalani kehidupan sehari-hari.(*)
Pemkot Makassar
Kado HUT ke-418: Pemkot Makassar Launching Kurikulum Muatan Lokal di tingkat SD
Kitasulsel–MAKASSAR Dalam upaya memperkuat jati diri generasi muda dan menanamkan nilai-nilai budaya lokal sejak dini, Pemerintah Kota Makassar terus berinovasi di bidang pendidikan.
Sebagai bagian dari rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-418 Kota Makassar, Pemkot melalui Dinas Pendidikan resmi meluncurkan Program Kurikulum Muatan Lokal jenjang Sekolah Dasar (SD) yang digelar di Museum Kota Makassar, Jumat (7/11/2025).
Program ini menjadi langkah strategis dalam membangun karakter peserta didik agar tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berakar kuat pada kearifan lokal, sopan santun, serta rasa saling menghargai antar sesama.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Pelaksana Harian (Plh) Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof. Dr. Farida Patittingi, bersama jajaran universitas dan fakultas.
Sednagkan dari pihak Pemkot, hadir Wali Kota Munafri Arifuddin, didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar dan Tim Ahli Pemkot, yang bersama-sama menunjukkan komitmen kolaboratif antara pemerintah dan akademisi dalam memajukan dunia pendidikan berbasis kearifan lokal.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan bahwa pendidikan bukan hanya soal pengetahuan, tetapi juga pembentukan pribadi yang berbudaya.
“Melalui kurikulum muatan lokal, sekolah kami harapkan dapat menjadi ruuang belajar yang menumbuhkan nilai sopan, santun dan saling menghargai di masyarakat,” harapnya.
Pemerintah Kota Makassar terus menunjukkan komitmennya dalam membangun dunia pendidikan yang berakar pada kearifan lokal dan nilai-nilai budaya daerah.
Lebih lanjut, Munafri menyampaikan bahwa peluncuran kurikulum muatan lokal memiliki makna yang lebih dalam karena digelar di Museum Kota Makassar, tempat yang menjadi simbol sejarah dan identitas kota.
“Hari ini kita berada di museum kota, tempat yang menjadi heritage dan kebanggaan kita semua. Museum ini terus melakukan pemberdayaan dan perbaikan,” jelasnya.
“Dan mudah-mudahan semakin hari semakin baik, menambah koleksi, dan memberi arti yang mendalam bagi generasi berikutnya,” lanjut Munafri.
Menurutnya, museum bukan hanya tempat menyimpan benda bersejarah, tetapi juga ruang belajar hidup yang menghubungkan masa lalu dengan masa depan.
Kehadiran kurikulum muatan lokal diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran siswa tentang pentingnya sejarah dan budaya sebagai bagian dari kehidupan mereka sehari-hari.
Wali Kota yang akrab disapa Appi itu juga menuturkan, gagasan kurikulum muatan lokal lahir dari keprihatinan terhadap semakin pudarnya nilai-nilai budaya dalam kehidupan masyarakat modern.
“Di kehidupan nyata, kita sudah jarang sekali melihat bagaimana muatan lokal ini bisa menjadi rambu-rambu di tengah masyarakat,” terangnya.
“Banyak yang hilang. Karena itu, kita berupaya menggali kembali hal-hal yang mulai terlupakan agar bisa diterapkan kembali,” tambah mantan Bos PSM itu.
Untuk itu, Pemerintah Kota Makassar menggandeng akademisi dari UNM agar muatan lokal dapat terintegrasi secara sistematis dalam pendidikan formal.
Pihaknya lewat Dinas Pendidikan bekerja sama dengan UNM, kolaborasi mewujudkan kurikulum muatan lokal.
“Karena, ini ibarat jembatan antara generasi sekarang dengan pelajaran budaya yang ada di masa lalu. Jembatan ini harus kuat, karena akan dilalui oleh kendaraan besar, yakni masa depan anak-anak kita,” tegasnya.
Dalam arahannya, pria yang akrab disapa Appi itu juga menekankan pentingnya pendidikan berbasis budaya untuk menumbuhkan budi pekerti dan akhlak mulia.
Dia menegaskan bahwa kecerdasan tanpa moral tidak akan membawa manfaat bagi kehidupan bermasyarakat.
“Percuma pintar kalau tidak berakhlak. Ini yang harus diteruskan. Pendidikan harus membentuk anak-anak yang sopan, tahu menghargai orang tua, dan punya rasa kebersamaan,” katanya.
Ia mencontohkan nilai-nilai luhur seperti Siri, Sipakatau, sipainga, semangat gotong royong, dan kata tabe dalam budaya Makassar yang mengajarkan kebersamaan dan saling menghormati.
“Kalau kita benar-benar menerapkan nilai-nilai itu dalam kehidupan, tidak akan ada lagi korupsi atau ketidakadilan. Semua berawal dari pembentukan karakter yang kuat,” tambahnya.
Munafri juga mengungkapkan bahwa penerapan kurikulum muatan lokal tidak akan berhenti di jenjang SD, tetapi akan diperluas hingga tingkat SMP.
“Program ini akan kita jadikan pilot project di setiap kecamatan, dan ke depan akan terus kita jaga agar berlanjut sampai SMP, bahkan hingga tingkat yang lebih tinggi,” ujarnya.
Ia berharap, melalui kurikulum ini, generasi muda Makassar tumbuh sebagai pribadi yang mengenal akar budayanya, bangga terhadap daerahnya, dan mampu beradaptasi di tengah perubahan zaman tanpa kehilangan jati diri.
Begitu pentingnya karya budaya ini, begitu pentingnya kekuatan lokal. Ia ingin nilai-nilai ini halus masuk dan terpakai dalam kehidupan sehari-hari.
“Karena dari sinilah karakter Makassar yang santun, berani, dan berbudaya itu akan terus hidup,” tutup Munafri.
Melalui peluncuran ini, Pemerintah Kota Makassar bersama UNM berkomitmen menjadikan kurikulum muatan lokal bukan hanya sekadar pelajaran tambahan.
Tetapi sebagai sarana untuk memperkuat karakter bangsa dari akar budaya daerah. Sebuah langkah nyata menuju generasi Makassar yang unggul, berkarakter, dan berbudaya.
Peluncuran Program Kurikulum Muatan Lokal jenjang Sekolah Dasar (SD) oleh Pemerintah Kota Makassar mendapat sambutan positif dari kalangan akademisi.
Pelaksana Harian (Plh) Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof. Dr. Farida Patittingi, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap inisiatif Pemkot Makassar yang dinilai sangat visioner dalam memperkuat pendidikan berbasis budaya lokal.
Dalam sambutannya, Prof. Farida menegaskan pentingnya menanamkan nilai-nilai kearifan lokal sejak dini, terutama di jenjang pendidikan dasar.
Menurutnya, pembentukan karakter dan identitas budaya harus dimulai dari anak-anak agar menjadi fondasi dalam pembelajaran mereka di masa depan.
“Kita harus mulai dari bawah, dari anak-anak kita di SD. Kita pastikan kurikulum di lembaga pendidikan kita harus benar-benar sesuai harapan, yaitu melahirkan sumber daya manusia yang berakar dari daerah sendiri,” ujarnya.
Ia menilai, banyak nilai dan kekayaan budaya lokal yang perlu diinternalisasikan ke dalam kurikulum dan diimplementasikan dalam proses pembelajaran sehari-hari.
Banyak sekali muatan lokal yang bisa kita masukkan ke dalam pembelajaran.
“Saya senang sekali waktu masuk disini melihat anak-anak tampil luar biasa, itu melambangkan semangat dan keceriaan yang menggambarkan karakter khas kita,” katanya sambil tersenyum.
Lebih jauh, Prof. Farida menekankan bahwa nilai-nilai luhur masyarakat Makassar seperti Siri’ na Pacce harus menjadi bagian penting dalam pendidikan karakter.
Nilai tersebut, katanya, bukan hanya cerminan harga diri, tetapi juga dorongan untuk berbuat baik, bekerja keras, dan memberi manfaat bagi sesama.
Siri’ itu nilai budaya yang luar biasa. Ia melahirkan karakter yang selalu ingin maju, bermanfaat, dan memberikan yang terbaik.
“Jangan sampai kita kehilangan semangat itu. Anak-anak harus dididik agar punya rasa Siri’ yang benar, bukan malu karena gengsi, tapi malu kalau tidak berbuat baik,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya kerja keras dan ketekunan sebagai bagian dari pendidikan karakter. Tidak ada yang bisa dicapai tanpa kerja keras.
“Kita harus menanamkan semangat itu kepada anak-anak agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang tangguh,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Wakil Rektor III Unhas itu, menyampaikan apresiasi secara khusus kepada Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, atas gagasan dan kepemimpinannya dalam menginisiasi kurikulum muatan lokal ini.
“Saya lihat pemikiran Bapak Wali luar biasa. Visioner dan konstruktif dalam mempersiapkan generasi masa depan tanpa meninggalkan akar budaya. Boleh menjulang tinggi, tapi harus berakar kuat,” ungkapnya.
Ia juga mengaku terhormat atas komunikasi langsung yang dilakukan oleh Wali Kota Makassar kepadanya untuk memastikan kolaborasi dengan UNM berjalan baik.
“Saya surprise, Bapak Wali langsung menelepon saya dan menyampaikan dukungan penuh. Ini menunjukkan kepedulian luar biasa dari Pemkot terhadap dunia pendidikan,” ujarnya disambut tepuk tangan.
-
2 tahun agoInformasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics1 tahun agoIndo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun agoTangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
2 tahun agoPj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
3 tahun agoVideo Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
3 tahun agoDari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
2 tahun agoIBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
Nasional5 bulan agoAndi Syakira Harumkan Nama Sidrap, Lolos ke Panggung Utama Dangdut Academy 7 Indosiar,Bupati SAR:Kita Support Penuh!









You must be logged in to post a comment Login