Antisipasi Kekeringan, PDAM Makassar Bangun Intake Manggala Secara Permanen

Kitasulsel–Makassar Perumda Air Minum (PDAM) Kota Makassar melakukan sejumlah antisipasi terhadap kekeringan di musim kemarau yang berdampak pada suplai air bersih.
PDAM Makassar mulai membangun secara permanen Intake Manggala di Moncongloe, Sabtu (27/7/2024).

Pembangunan tersebut secara resmi dimulai dengan acara simbolis peletakan batu pertama yang dilakukan langsung oleh Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto.
Sejak 2012 lalu, Perumda Air Minum Kota Makassar memanfaatkan air dari Sungai Tallo saat musim kemarau atau saat debit air baku dari Bendung Leko Pancing mengalami penurunan.

Air baku yang ada di Moncongloe tersebut merupakan air buangan dari pintu-pintu air irigasi yang berada di hulu, dipompa dan disalurkan ke saluran terbuka sungai Leko Pancing sebagai suplesi (tambahan) air baku di IPA 2 Panaikang dan Intake Nipa-nipa Antang.
Direktur Teknik Perumda Air Minum Kota Makassar Asdar Ali mengatakan, jika musim kemarau tiba atau debit air dari Bendung Leko Pancing mengalami penurunan, maka air dari Sungai Tallo di Intake Manggala difungsikan dengan.
Intake Maggala akan menggunakan 3 unit pompa portable yang terdiri dari 2 unit pompa kapasitas 600 liter/detik dan 1 unit pompa kapasitas 300 liter/detik.
Lebih lanjut, Asdar menambahkan, biaya operasional pompa portable yang selama ini digunakan cukup tinggi, mulai dari mobilisasi, bahan bakar, dan operasional lainnya mencapai Rp1,6 miliar pada 2023 dengan pengoperasian pompa hanya 5 bulan.
Atas dasar tersebut, PDAM Makassar berinisatif membangun intake secara permanen di atas lahan milik Perumda Air Minum Kota Makassar dengan luas +_ 2.400 m2 dengan kapasitas 1.200 liter/detik.
“Dengan dibangunnya Intake Manggala secara permanen diharapkan persoalan kekurangan debir air baku yang berdampak pada kekurangan air bersih pelanggan Perumda Air Minum Kota Makassar bisa berkurang, kapasitas IPA 2 Panaikang bisa ditingkatkan yang otomatis menambah cakupan pelayanan dengan biaya produksi lebih rendah,” tutupnya.
Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengatakan, peletakan batu pertama Intake Manggala merupakan inisiatif yang baik dari PDAM Kota Makassar.
Hal ini untuk mengantisipasi kekeringan saat musim kemarau yang sangat panjang.
Danny berharap agar pemanfaatan sungai tallo kita bisa menutup kekurangan (air baku) tersebut.
“Saya berharap Intake Manggala ini betul-betul bisa dibangun dengan cepat dan sistemnya juga bisa bekerja dengan cepat, agar masyarakat dapat merasakan dampak positif,” singkatnya.
Sementara itu Direktur Utama Perumda Air Minum Kota Makassar Beni Iskandar menyampaikan bahwa insiatif yang dilakukan merupakan upaya untuk terus menjaga kestabilan dalam pelayanan kepada pelanggannya.
“Semoga ikhtiar kita untuk mengurangi dampak kemarau bisa maksimal dan mengurangi risiko pelanggan yang terdampak atas kekeringan nantinya,” ucap Beni.
Turut hadir pada kegiatan tersebut para Dewan Pengawas dan Direksi Perumda Air Minum Kota Makassar beserta pejabat struktural terkait, Camat Manggala, Direktur PT Traya Tirta Makassar. (*)

Kementrian Agama RI
Dari Pesamuhan Agung, Menag Ajak Umat Rawat Alam dengan Cinta

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama, Nasaruddin Umar menekankan pentingnya membangun kesadaran ekoteologi, yaitu pandangan yang menempatkan alam sebagai bagian dari spiritualitas manusia.
Hal ini disampaikan dalam sambutannya dalam Pesamuhan Agung Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI).

Menag menjelaskan, konsep ekoteologi yang kini dikembangkan Kementerian Agama sejalan dengan filosofi Tri Hita Karana dalam ajaran Hindu yang menekankan tiga harmoni: Pawongan (hubungan antarmanusia), Palemahan (hubungan manusia dengan alam), dan Parahyangan (hubungan manusia dengan Tuhan).
“Segitiga ini harus dijaga utuh. Ketika salah satu sisi rusak, entah manusia, alam, atau spiritualitas, maka keseimbangan dunia akan runtuh,” ujarnya di The Sultan Hotel Jakarta, Jumat (17/10/2025).

Menghidupkan Kembali Alam yang Sakral
Lebih lanjut, Menag menekankan bahwa hilangnya kesadaran akan kesakralan alam menjadi akar krisis spiritual dan sosial umat manusia.
“Dunia modern mengalami desakralisasi alam semesta. Tidak ada lagi tempat yang dianggap suci, padahal tempat-tempat sakral itu adalah pusat energi spiritual yang mampu menundukkan ego manusia,” katanya.
Ia menyebut pemikiran Karen Armstrong dalam bukunya The Sacred Nature, yang menyoroti bahwa pemulihan spiritual umat manusia harus dimulai dengan menghormati kembali bumi sebagai ciptaan Tuhan.
“Kerusakan alam berkontribusi langsung pada kerusakan kemanusiaan. Dunia modern terlalu memandang alam semesta sebagai objek, bukan sebagai bagian dari diri kita sendiri” jelasnya.
Cinta sebagai Inti Ekoteologi
Menag juga menekankan bahwa ekoteologi bukan hanya soal menjaga lingkungan, tetapi juga memperdalam moderasi beragama yang berakar pada spiritualitas dan inti dari seluruh ajaran agama ini adalah cinta.
“Kalau manusia sudah sadar bahwa alam ini adalah bagian dari dirinya, maka tidak perlu lagi terlalu sering kita bicara tentang moderasi, toleransi, atau deradikalisasi. Karena substansinya sudah hidup di dalam kesadaran spiritual dan cinta kasih manusia,” tuturnya.
Ia pun menutup sambutannya dengan ajakan untuk memperbanyak ruang-ruang kontemplasi dan spiritualitas dalam kehidupan masyarakat.
“Semakin dekat manusia kepada Tuhannya, semakin damai kehidupan manusia. Dan semakin jauh manusia dari Tuhannya, semakin berat beban hidupnya,” pungkas Menag.
Pesamuhan Agung merupakan agenda nasional lima tahunan PHDI sebagai momentum reflektif untuk memperkuat sinergi antara nilai-nilai dharma dan semangat kebangsaan.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Wakil Menteri Pariwisata, Wakil BKKBN, Pemprov DKI Jakarta, Pimpinan PHDI, Dirjen Bimas Hindu dan Ketua Majelis semua Agama.(*)
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics1 tahun ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
2 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
3 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
3 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
2 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login