Connect with us

Rekatkan Silaturahmi, Fatma Ajak Tim Jaga Kekompakan Lewat Buka Puasa Bersama

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Menghadapi momentum Pilkada yakni Pilgub dan Pilwali Makassar pada bulan November mendatang. Wakil Bendahara Umum (Wabendum) DPP NasDem, Fatmawati Rusdi mengajak tim fan relawan pendukungnya agar solid.

Hal itu disampaikan oleh dirinya selkau caleg DPR RI dapil Sulsel I, kepada timnya saat menggelar acara silaturahmi dan buka puasa bersama di Kantor DPW NasDem, Jl. Metro Tanjung Bunga Makassar, Senin (18/3/2024) malam.

“Acara buka puasa bersama ini bagian dari rasa syukur kami bersama tim fan relawan. Dimana hasil Pileg sangat memuaskan perolehan kursi NasDem di Sulsel,” jelas Fatma.

Menurut mantan wakil Wali Kota Makassar itu. Apa yang dilakukan ini bagian dari merekatkan silaturahmi, tujuanya menjaga kebersamaan keluarga besar NasDem.

“Saya ajak semua tunjukan soliditas sama-sama kembali bersatu di Pilkada November mendatang,” tuturnya.

Istri Ketua DPW NasDem Sulsel itu menyampaikan. Dengan adanya slogan politik kemanusiaan partai NasDem pemang sangat berefek di Sulsel. Sejau ini NasDem dikenal dekat dengan masyarakat.

“Tentu kebersamaan kita akan memberikan semangat lagi, ini tidak lepas dari kerja keras tim keluarga NasDem. Rapatkan barisan kita keluarga NasDem sudah pemenang di pileg. Jadi sekarang kita bersatu untuk Pilkada lagi,” demikian ajakn Fatma.

Dia menambahkan, kegiatan buka puasa ini tentunya bagian dari syukuran. Dilakuka selama 10 hari berturut-turut tiap hari sejak kemarin sampai pekan depan.

“Mulai dari kemarin, kemarin yang keluarga NasDem dulu, fraksi, keluarga, hari ini partai NasDem, besok komunitas perempuan, lusa pokoknya banyak,” tukasnya.

“Ramadan itu bulan penuh berkah, bulan penuh pengampunan, orang berlomba-lomba puasa sepenuh hati biar insyaallah kita dapat meraih hari kemenangan,” sambung Fatma.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Tiga Kementerian Sinergi Lindungi Santri dan Perkuat Infrastruktur Pesantren

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Tragedi ambruknya bangunan musala pondok pesantren menjadi pengingat penting bagi pemerintah untuk memperkuat perlindungan terhadap para santri. Sebagai langkah konkret, tiga kementerian menandatangani Kesepakatan Bersama tentang Sinergi Penyelenggaraan Infrastruktur Pendidikan Pesantren, Selasa (14/10/2025) di Jakarta.

Kesepakatan ini melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri.

Melalui kesepakatan ini, tiga kementerian akan memperkuat koordinasi dalam pertukaran data dan informasi pesantrendi bawah pembinaan Kementerian Agama, serta memberikan dukungan teknis terhadap keandalan bangunan dan penyehatan lingkungan pesantren.

Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa pesantren merupakan aset pendidikan keagamaan terbesar di Indonesia.

“Jumlah pondok pesantren di Indonesia sangat banyak, mencapai 42.369. Semuanya swasta, tidak ada yang negeri. Madrasah negeri hanya sekitar 5 persen, sementara 95 persen lainnya swasta. Sedangkan sekolah umum justru sebaliknya, 95 persen negeri dan 5 persen swasta,” ungkap Menag.

Menurut Menag Nasaruddin, penguatan infrastruktur pesantren bukan hanya soal bangunan, tetapi juga wujud perlindungan negara terhadap anak-anak yang sedang belajar di lembaga keagamaan.

“Kasus yang menimpa pondok pesantren di Jawa Timur kemarin menjadi pengingat bagi kita semua. Yang penting jangan sampai kasus seperti itu terulang kembali. Kita ingin memastikan keamanan dan kelayakan bangunan di pesantren seluruh Indonesia,” pungkas Menag

Menag menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas perhatian besar terhadap dunia pesantren.

“Saya mewakili komunitas pesantren berterima kasih kepada Presiden Prabowo yang begitu cepat memberikan arahan kepada semuanya dan menambah sedikit anggaran. Ini bukti perhatian negara terhadap pendidikan pesantren,” kata Nasaruddin Umar.

Langkah Konkret Pemerintah

Kementerian PUPR akan mengambil peran teknis dalam memastikan setiap bangunan pesantren aman dan memenuhi standar keandalan konstruksi. Menteri PUPR Doddy Hanggodo menjelaskan bahwa pihaknya akan memulai dengan pemetaan dan uji sampling terhadap bangunan pesantren di berbagai daerah.

 

“Kami akan membantu memastikan agar bangunan pesantren layak dan aman. Fokus awalnya pada sampling kualitas bangunan di 80 pesantren yang akan kami laporkan kepada Menteri Agama untuk tindak lanjut,” jelas Doddy Hanggodo.

Ia menambahkan, tim teknis PU juga akan mendampingi proses perizinan bangunan dan memberikan pelatihan teknis sederhana kepada pengelola pesantren. “Kami ingin pesantren tidak kesulitan mengurus PBG, dan bagi yang kecil, kami bantu dengan panduan konstruksi dasar agar lebih aman,” tambahnya.

Langkah ini merupakan bentuk konkret sinergi lintas kementerian dalam melindungi para santri, yang sebagian besar menempuh pendidikan di lingkungan berasrama.

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa perlindungan terhadap santri adalah wujud keadilan negara. “Yang paling pokok adalah rasa aman dan nyaman bagi proses belajar anak-anak kita. Itu makna keadilan negara,” ungkapnya.

Kesepakatan tiga kementerian ini mencakup pertukaran data dan informasi pesantren di bawah pembinaan Kementerian Agama, dukungan teknis terhadap keandalan bangunan dan penyehatan lingkungan, serta koordinasi pembinaan dan pengawasan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) oleh pemerintah daerah.

Turut hadir dalam kesempatan ini Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana, Staf Khusus Menteri Agama Ismail Cawidu, dan Gugu Gumilar, dan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Suyitno. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel