Connect with us

Dubes Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Sulsel

Published

on

Kitasulsel, Makassar—Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Ina Lepel, memuji pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Dimana, trend-nya naik sebesar 5,67 persen (y-on-y) triwulan III 2022 terhadap triwulan III 2021.

“Di Jerman kami juga berusaha besar-besaran untuk pertumbuhan ekonomi dan di Sulsel saya mengerti ekonomi cukup kuat dan bagus,” ungkap Ina Lepel kepada Pj Sekprov Sulsel, Andi Aslam Patonangi, di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis, 26 Januari 2023.

Selain itu, Ina Lepel mengakui bagaimana potensi komoditi pertanian dan kelautan untuk kebutuhan ekspor di berbagai negara di dunia.

“Terimakasih banyak sambutan di Sulsel. Ini kali pertama ke Makassar, tahun lalu kami di Sulawesi Barat dan kami akan menikmati selama Makassar,” tutur Dubes Jerman.

Lebih jauh Ina Lepel menyampaikan berbagai kerjasama antara Jerman dengan Rumah Sakit Unhas dan transmisi listrik di Kota Palopo dan Kota Makassar.

“Saya akan mengujungi RS Unhas, ada alat kesehatan disana. Ada beberapa proyek juga, ada salah satu di Sulawesi Selatan proyek di Palopo dan Makassar,” bebernya.

Ia juga menyampaikan, setelah Covid, Jerman lebih fokus pada proyek-proyek yang bersifat green. “Ada transmisi listrik untuk Palopo dan Makassar,” lanjutnya.

Sebagai bukti bahwa Jerman dan Indonesia memiliki persahabatan yang erat sejak berabad-abad, Dubes Jerman Ina Lepel dan rombongan menyerahkan buku sejarah persahabatan Jerman dan Indonesia.

Sementara itu, Pj Sekprov Sulsel, Andi Aslam Patonangi, menyampaikan salam hormat Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, belum bisa menerima secara langsung Dubes Jerman untuk Indonesia.

Ia menyampaikan kegembiraan Gubernur Sulsel atas kunjungan Dubes Jerman untuk Indonesia di Provinsi Sulsel.

“Beliau (Gubernur Sulsel) gembira sekali. Salam hormat dari Bapak Gubernur Sulsel, beliau masih di Jakarta,” tutur Andi Aslam.

Iapun menjelaskan berbagai potensi Sulsel. Mulai dari pertanian, kelautan dan potensi lainnya. Andi Aslam juga menyampaikan bahwa Sulsel terbuka dengan semua, terlebih untuk potensi investasi.

“Khusus investasi kami diminta untuk ramah terhadap invetasi. Komoditi ekspor kami adalah rumput laut, perikanan, dan pertanian,” ungkap mantan Bupati Pinrang dua priode itu.

“Apalagi di sini banyak bahan baku seperti coklat, kopi dan sawit, banyak juga komoditi laut seperti ikan, udang dan gurita,” lanjutnya.

Dari sektor pertanian, Sulsel adalah lumbung pangan nasional, khususnya beras. Sulsel memiliki jumlah lahan pertanian yang sangat luas.

“Sulawesi Selatan ini memiliki lahan pertanian yang sangat luas. Dalam perencanaan tata ruang, ini (lahan pertanian) tidak beralih untuk perumahan karena ini untuk ketahanan pangan nasional,” jelasnya.

Selain itu, Andi Aslam menjelaskan, bagaimana di Sulsel memiliki wilayah yang terbagi-bagi. Khusus untuk industri ada di Takalar, Bantaeng, Makassar dan Luwu Raya.

“Kami juga membuka investasi di daerah Bantaeng, Takalar, Makassar, dan Luwu Raya. Di Takalar ada Kawasan Industri Takalar, Bantaeng ada Kawasan Industri Bantaeng, dan di Makassar ada Kawasan Industri Makassar,” tutupnya. (*/My)

 

 

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Luwu Timur

Bupati Irwan Dorong Kemajuan Pertanian Luwu Timur

Published

on

Kitasulsel–LUWUTIMUR Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam menghadiri Panen Padi di Lokasi Penangkaran Benih Padi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Wotu, Rabu (29/10/2025).

Pada kesempatan ini, Bupati Irwan langsung memanen padi, dan juga mengunjungi kandang ayam petelur untuk memanen telurnya, kemudian dilanjutkan dengan meninjau kandang kambing.

Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan akan menindaklanjuti pihak-pihak, termasuk pengusaha atau pembeli, yang masih membeli gabah petani di bawah harga Rp6.500 per kilogram.

“Masih ada sebagian masyarakat kita yang gabahnya dibeli di bawah Rp6.500. Saya sudah sampaikan ke kepala desa untuk melaporkan hal ini. Ini perintah langsung dari Bapak Presiden melalui Menteri Pertanian. Kalau masih terjadi, kita akan tindak sesuai aturan yang berlaku,” tegas Bupati Irwan.

Terkait panen padi hari ini, Irwan Bachri Syam mengapresiasi hasil panen tersebut yang dihasilkan di BPP Wotu karena di atas 8 ton per hektarenya.

“Saya berharap ini disesuaikan dengan lahan-lahan kita yang ada dan ini bisa jadi role model serta menjadi prioritas yang kita kembangkan di Luwu Timur,” jelasnya.

“Saya tidak ingin lagi potensi daerah kita yang sangat luar biasa ini tidak termanfaatkan. Dengan mengelola 2 miliar per desa saja dengan baik, kita bisa mendapatkan hasil yang maksimal,” tambahnya.

Lebih jauh Bupati Irwan berharap agar dari sisi pertanian didorong agar sektor ini benar-benar menghasilkan.

“Petani kita harus betul-betul berdaya, dan akan dibimbing oleh dinas terkait. Nanti akan ada Baruga Tani yang akan menaungi semua pertanian yang ada,” ungkapnya.

Koordinator BPP Wotu, Ketut Murtika dalam laporannya menyampaikan bahwa, kegiatan ini merupakan pemanfaatan lahan percontohan BPP sebagai penangkar benih padi yang digunakan varietas Impari 42. Dengan penggunaan benih bermutu dan berkualitas mampu meningkatkan produksi kurang lebih 30%.

Tujuan dari pelaksanaan penangkar benih padi dilahan percontohan BPP Wotu adalah sebagai langkah menuju mandiri benih, meningkatkan produksi padi dan pendapatan Pelaku Utama, serta sebagai tempat belajar dan mengajar bagi Penyuluh dan Petani sebagai pelaku utama.

Kegiatan ini turut dihadiri perwakilan Unsur Forkopimda, Bulog Palopo, para Camat, para Kepala Desa, penyuluh pertanian, dan tamu undangan lainnya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel