Connect with us

Danny Pomanto: Kebijakan Pj Gubernur Buat Sulsel Berlari Cepat dan Lebih Segar

Published

on

Kitasulsel—MAKASSAR, – Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto persembahkan dua lagu dalam acara Silaturahmi dan Santap Malam Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin bersama Bupati/Wali Kota dan Instansi Vertikal di Rujab Gubernur, Minggu, (15/10/2023).

Dua lagu yang dibawakan Danny Pomanto sapaan akrab Ramdhan Pomanto ialah yang pertama lagu dari Ridwan Sau dengan judul Minasa ri Boritta.

Kedua, lagu karya Andrea Bocelli dengan judul Quizás, Quizás, Quizás. Masing-masing lagu ini memang merupakan lagu favorit Danny Pomanto.

Tepuk tangan dan suasana hangat mengiringi wali kota dua periode ini saat bernyanyi. Para tamu tampak kagum dengan kemampuan Danny berbahasa daerah dan juga latin.

Fasihnya Danny membuat para tamu menyimak dengan saksama. Beberapa ikut bernyanyi, beberapa yang lain meneriakkan yel-yel sembari bertepuk tangan.

Dua lagu ini juga menjadi pembuka rangkaian acara penutup dinner bersama Pj Gubernur Sulsel ini. Para hadirin pun memberikan applausnya ketika pria berlatar pendidikan arsitektur itu menyudahinya lalu diiringi dengan penampilan kepala daerah lainnya.

Suasana akrab dan harmonis begitu terlihat. Jalinan persaudaraan juga terasa. Pj Gubernur, Bupati/Wali Kota dan pejabat instansi vertikal membaur jadi satu.

Danny Pomanto mengatakan malam ini merupakan malam silaturahmi dan ajang mengenal lebih dekat antar satu dengan lainnya.

Ia menuturkan posisi provinsi itu sendiri adalah antar pusat dan daerah. Makanya, pada acara ini, sambung dia, provinsi memerankan peran penting yakni sebagai jembatan antara kepentingan pusat dan bawahan provinsi yakni kabupaten kota.

“Seperti inilah pendekatan pemerintahan itu. Jadi kalau dekat maka gampang urusan. Misalnya, ada masalah saya tinggal telpon dan berkoordinasi sehingga komunikasi lebih baik lagi,” kata Danny Pomanto malam tadi.

Pasalnya jika tidak saling mengenal maka akan sulit menyelesaikan masalah di lapangan.

Olehnya, dia menilai apa yang dilakukan Pj Gubernur sangat tepat. Dia mengapresiasi. Apalagi pendekatan ini mendasar kepada budaya Sulsel.

“Pendekatan 3S ini luar biasa sekali; Sipakatau, Sipakainge, Sipakalebbi. Dan ini memang kembali ke dasar kultur kita. Saya yakin dengan begini provinsi akan berlari cepat dan lebih segar,” ucapnya.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Kemenag dan Bawaslu Sepakat Perkuat Pengawasan Partisipatif Pemilu

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Ketua Bawaslu Rahmat Bagja sepakat menyiapkan nota kesepahaman untuk memperkuat pengawasan partisipatif pemilu, termasuk pendidikan politik dan pelibatan perempuan di seluruh tahapan penyelenggaraan.

“Kerja sama ini akan difokuskan pada pengawasan partisipatif, penguatan pendidikan politik, dan pelibatan kelompok perempuan dalam seluruh proses penyelenggaraan pemilu,” ujar Rahmat Bagja, Ketua Bawaslu, Selasa (12/08/2025).

Ketua Bawaslu menjelaskan, pendidikan politik yang berkesinambungan penting dilakukan agar masyarakat tidak hanya mendapat pemahaman menjelang pemungutan suara.

“Pendidikan politik tidak bisa di-capturing hanya pada saat tahapan pemilu dimulai. Harus dilakukan sejak jauh hari, melibatkan partai politik, ormas, perguruan tinggi, dan tokoh agama,” terangnya.

Ia menambahkan, program ini juga akan menyasar kelompok perempuan dengan konsep Perempuan Berdaya Pengawas. “Sepengalaman kami, perempuan lebih kompetitif dalam melakukan pengawasan dibanding laki-laki. Keterlibatan mereka akan memperkuat proses demokrasi,” jelas Rahmat.

Menanggapi itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan Kemenag siap memberikan dukungan penuh. “Saya berkepentingan secara khusus untuk mendukung Bawaslu. Pertama yang bisa kami lakukan adalah segera menandatangani MoU,” ujarnya.

Menag Nasaruddin menilai keterlibatan tokoh agama dalam pengawasan pemilu akan memberikan pengaruh signifikan di masyarakat.

“Masyarakat paternalistik cenderung mengikuti arahan tokoh agama dan tokoh masyarakat. Jika mereka terlibat, stabilitas politik akan lebih terjaga,” tegasnya.

Disampaikan Menag bahwa program kerja sama ini, akan diprioritaskan di daerah rawan konflik, termasuk Papua dan wilayah multi-etnis. “Kita harus memastikan setiap tahapan pemilu berjalan damai dan aman, apalagi di daerah dengan potensi gesekan tinggi,” imbuhnya.

Ia juga menegaskan bahwa penguatan pengawasan partisipatif tidak hanya menjadi tanggung jawab penyelenggara pemilu, tetapi seluruh komponen bangsa. “Harus melibatkan semua stakeholder agar kualitas demokrasi kita terus membaik,” pungkasnya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel