Connect with us

Sambut HUT RI Ke – 78. UPT SPF SD. Inpres Baraya II Makassar, Gelar Berbagai Kegiatan Lomba.

Published

on

Kitasulsel—Makassar—– Dalam menyambut HUT RI Ke – 78. UPT SPF SDI. Baraya II Kec. Tallo Kota Makassar. Mengelar kegiatan perlombaan. Senin (14 Agustus 2023) Pagi

Selain peserta didik, kegiatan lomba yang akan berlangsung selama 4 hari ini, juga di ikuti oleh seluruh staf, pendidik dan tenaga kependidikan serta orang tua siswa.

Kepada awak media di sela – sela kegiatan lomba, OnG Andis. S, Pd. Selaku kepala sekolah mengatakan, dalam beberapa hari ke depan ragam perlombaan akan kami laksanakan.

Seperti ada lomba lari karung, lomba lomba tarik tambang antara guru dan orang tua siswa, lomba kelas literasi, lomba makan kerupuk dan lomba puisi.

Selain bentuk rasa syukur atas kemerdekaan, perlombaan yang kami gelar ini, juga untuk memupuk dan mempererat tali persaudaraan, kebersamaan serta kekompakkan.

Bahwa kebersamaan dan kekompakkan menjadi kunci sehingga segala kegiatan atau pun program yang kita jalankan dapat berjalan dengan lancar dan sukses

Semoga, kegiatan lomba dengan semangat kemerdekaan ini, dapat menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus berkarya guna menghasilkan para generasi sebagai cikal bakal pemimpin bangsa. Ujarnya (Red)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag dan Cendekiawan Kristen Bahas Cegah Intoleransi lewat Kurikulum Berbasis Cinta

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa upaya mencegah intoleransi memerlukan sesuatu yang lebih kuat daripada peraturan pemerintah atau undang-undang.

Hal tersebut disampaikannya saat menerima audiensi dari Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI) di Ruang VVIP Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

“Sekalipun ada undang-undang yang paling baik pun juga, itu bukan jaminan. Ada hal yang sangat mendasar, yaitu rasa cinta kepada sesama manusia, cinta kepada Tuhan, dan cinta kepada alam, maka kami kembangkan Kurikulum Berbasis Cinta,” ujar Menag Nasaruddin Umar, Kamis (14/8/2025).

Menurut Menag, regulasi memang penting, namun perubahan perilaku masyarakat tidak cukup hanya mengandalkan aturan formal. “Tidak mungkin kita bisa merubah perilaku masyarakat tanpa merubah sistem etika masyarakat. Dan tidak mungkin kita bisa merubah etika masyarakat tanpa merubah sistem teologinya,” jelasnya.

Menag juga memaparkan bahwa Kementerian Agama tengah mengembangkan konsep ekoteologi, yang menekankan keselarasan hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama, dan manusia dengan alam.

“Kalau ini sudah disetarakan, kita tidak melihat orang lain sebagai orang lain, tapi sebagai diri kita sendiri. Bahkan alam semesta pun bagian dari diri kita,” tutur Menag.

Badikenita Sitepu, Ketua Umum PIKI, menyambut baik pandangan Menag dan menyatakan bahwa pihaknya juga memandang penting penguatan nilai-nilai kemanusiaan di atas sekat mayoritas-minoritas.

“Bagi kami, keutuhan dan keharmonisan bangsa harus menjadi tujuan utama. Karena itu, apapun yang bisa kita lakukan bersama untuk mewujudkannya, termasuk mempererat hubungan dengan alam, akan kami dukung penuh,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas iman untuk memperkuat toleransi. “Di PIKI, kami sudah bergabung dengan berbagai organisasi cendekiawan lintas agama.

Kami percaya, dialog dan kerja sama yang berkelanjutan adalah jalan terbaik untuk menumbuhkan rasa saling percaya dan cinta kepada sesama, sebagaimana yang disampaikan Pak Menteri,” kata Badikenita.

Menag Nasaruddin juga mengkritisi praktik pembelajaran agama yang justru menanamkan kebencian kepada pihak berbeda.

Ia menekankan pentingnya kurikulum yang menumbuhkan sikap saling menghargai sejak pendidikan anak usia dini hingga perguruan tinggi. “Mengajarkan kebencian bukan mengajarkan agama.

Kita ingin generasi yang tumbuh dalam lingkup saling percaya satu sama lain,” katanya.

Ia mengingatkan bahwa kerusakan alam juga menjadi ancaman serius bagi umat manusia.

“Kalau alam ini tidak damai dengan kita, kiamat akan datang lebih awal. Karena itu, krisis kemanusiaan dan krisis lingkungan harus diatasi bersama,” pungkasnya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel