Connect with us

Terinspirasi YCC Apeksi, Delegasi Singapura Ingin Kembangkan dan Buat Event yang Sama

Published

on

Kitasulsel—MAROS,- Delegasi asal Singapura dalam event Youth City Changer (YCC), Zaid bin Abdurrahman mengaku terinspirasi dengan salah satu rangkaian event Rakernas Apeksi 2023, ini.

Zaid menuturkan dia dan tim berusaha mengembangkan dan membuat event yang sama di Singapura nantinya.

Pasalnya dia menilai YCC memberikan pengalaman dan pengetahuan yang luar biasa.

“Harapannya pemuda-pemudi dari Indonesia dan Singapura agar terus berkolaborasi untuk memahami isu-isu di Indonesia juga Singapura. Jadi untuk acara berikutnya kami harap bisa bekerjasama lagi,” kata Zaid, Selasa, (11/07/2023).

Dia menceritakan program yang ditawarkan oleh YCC sangat menarik karena para peserta saling mengerti satu sama lain terutama bagi para pemuda antara Indonesia dan Singapura.

Timnya mengaku kedepannya ingin mendatangkan lebih banyak partisipan lagi. Singapura punya potensi untuk membuat event seperti ini dan dapat berkolaborasi dengan negara Asia lainnya.

Apalagi meski berbeda negara, mereka beranggapan bahwa kedua negara ini khususnya para pemudanya mengalami permasalahan yang sama, misalnya isu politik, sosial dan lainnya.

Olehnya, hal ini sangat bagus jikalau masing-masing mendekatkan diri satu sama lain lalu berbicara mengenai solusinya.

Sama halnya dengan potensi bencana pada masa depan yang dimention oleh Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto perihal ketahanan pangan, pandemi, perang dan perubahan iklim.

Dalam pengamatannya, negaranya sendiri banyak melakukan impor produk pangan yang berasal dari berbagai negara Asia juga Australia dan New Zealand.

Pun soal inflasi, sebut dia, kini yang dihadapi pemerintahan dan pemudanya.

Para pemuda pun concern terhadap isu itu. Namun, dia percaya para stakeholder memberikan kebijakan yang cocok untuk memperpanjang sustainable dalam sistem ekonomi ini.

Ditambah lagi jika YCC digelar di Singapura maka dengan banyaknya latar belakang peserta menjadi kesempatan emas untuk belajar dari berbagai background, budaya, sosial dan ekonomi sistemnya.

“Kita bukan saja membicarakan apa yang dihadapi pemuda di Singapura tetapi juga di berbagai negara termasuk Indonesia.

“Semoga Singapura juga dapat memberikan banyak partisipasi untuk mengembangkan kegiatan yang sama,” harap Zaid yang juga bekerja sebagai

Search Engine Specialist di FWD Asuransi, Singapura itu.

Sebelumnya Wali Kota Makassar Danny Pomanto sapaan akrab Ramdhan mengatakan para pemuda harus memiliki kemampuan adaptif leadership atau kepemimpinan yang adaptif untuk menggapai masa depan.

Dia menjelaskan ada dua kata kunci yang menjadi indikatornya yakni adaptasi dan kemampuan daya tahan atau resiliensi.

“Mereka yang mampu beradaptasi dengan cepat ialah pemimpin masa depan. Makanya adaptif leadership sangat dibutuhkan,” kata Danny.

Kedua ialah kemampuan daya tahan atau resiliensi menghadapi kesulitan, mampu memberikan solusi sehingga merekalah orang yang unggul.

Pasalnya, dunia menghadapi empat bencana global yakni bencana populasi, perubahan iklim, pandemi dan perang Rusia-Ukraina.

Bencana populasi dapat pula menyebabkan terjadinya krisis pangan. Olehnya dirinya membuat program Gerakan Terus Menanam terutama di Lorong Wisata sehingga masyarakat punya daya tahan terhadap pangan.

“Itulah mengapa saya mengajak untuk menanam pangan di lorong agar Makassar bisa survive di masa depan. Tetapi semoga bencana pangan ini semoga tidak terjadi,” ungkapnya.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Provinsi Sulawesi Selatan

Warga dan Mahasiswa Apresiasi Gerakan Pangan Murah Pemprov Sulsel

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) mendapat sambutan luas dari masyarakat di Halaman TVRI Sulsel, Senin, 13 Oktober 2025.

Program ini yang menjadi rangkaian HUT Sulsel 356 ini dinilai menjadi salah satu langkah efektif pemerintah daerah dalam menekan harga kebutuhan pokok sekaligus menjaga daya beli warga di tengah fluktuasi pasar.

Kegiatan GPM yang merupakan pembukaan kegiatan berlangsung di berbagai titik di Kota Makassar dan secara serentak di 24 kabupaten/kota se-Sulsel.

Di Jalan Kakak Tua, di mana warga terlihat antusias berbelanja bahan kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau.

Lala, warga Jalan Nuri Lorong 300, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemprov Sulsel dan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman.

“Saya beli gula, alpukat, dan lemper. Harganya lumayan lebih murah dibandingkan di luar. Terima kasih bapak Gubernur atas kegiatan gerakan pangan murah ini. Semoga ke depan bisa lebih murah lagi,” ujarnya.

Sementara itu, Dwi, warga Nuri lainnya, mengaku merasakan perbedaan harga yang cukup signifikan dibandingkan pasar umum.

“Saya beli beras lumayan besar dan harganya beda jauh dengan di luar. Terima kasih kepada bapak Gubernur Andi Sudirman. Semoga sering-sering buat kegiatan pasar murah seperti ini karena sangat membantu masyarakat,” tuturnya.

Apresiasi juga datang dari kalangan mahasiswa. Mahasiswi UIN Alauddin Makassar, Mifta Agnreani, mengaku terkesan dengan pelaksanaan kegiatan tersebut.

“Harus lebih banyak masyarakat yang tahu, supaya lebih ramai. Harga di sini jauh lebih murah dibanding di luar,” katanya.

Safira, rekan mahasiswa lainnya, turut berharap agar kegiatan serupa dapat diperluas.

“Semoga bisa terlaksana lebih besar lagi ke depannya, lebih umum, dan lebih banyak masyarakat yang hadir. Karena masih banyak yang belum tahu kalau ada kegiatan seperti ini,” ujarnya.

Gerakan Pangan Murah merupakan bagian dari kebijakan strategis Pemprov Sulsel dalam menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan (food price stabilization).

Program ini melibatkan pemerintah kabupaten/kota, instansi vertikal, serta pelaku usaha lokal, dengan fokus utama membantu masyarakat menghadapi tekanan inflasi dan kenaikan harga kebutuhan pokok.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Gubernur Andi Sudirman Sulaiman bersama seluruh bupati/wali kota se-Sulsel, serta para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel