Connect with us

Unhas dan PT. Toarco Jaya Sepakati Kerjasama Penelitian Budidaya Kopi Toraja

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Universitas Hasanuddin dan PT. Toarco Jaya sepakati kerja sama dalam bidang pengembangan Tridarma Perguruan Tinggi. Kesepakatan tersebut tertuang dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Rektor Unhas (Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc.,) dan Presiden Direktur PT. Toarco Jaya (Hideaki Suzuki).

Kegiatan berlangsung pukul 16.00 Wita di Lounge Lantai 8, Gedung Rektorat Unhas, Kampus Tamalanrea, Makassar, Kamis (26/5).

Pada kesempatan tersebut, Hideaki Suzuki mejelaskan sejarah singkat perkembangan PT. Toraco Jaya yang memproduksi kopi arabika bermutu tinggi dengan mengelola perkebunan sendiri seluas 530 Has di Pedamaran Bokin, Toraja Utara, Sulawesi Selatan.

Toarco merupakan singkatan dari “Toraja Arabica Coffe” dan resmi berdiri sejak tahun 1976 menggunakan merk dagang “Toarco Toraja Coffe”. Dalam perkembangannya perkebunan PT.Toarco Jaya menjadi pertanaman yang ramah lingkungan secara menyeluruh dan memperoleh sertifikat “Rain Forest Aliiance tahun 2008 dan sertifkat halal MUI sejak tahun 2016.

“Untuk memaksimalkan proses pengelolaan perkebunan kopi yang dimiliki, tentu diperlukan pemahaman yang lebih terkait teknik budidaya kopi oleh para petani, khususnya dalam menghadapi masalah perubahan iklim yang terjadi. Demikian diharapkan adanya kerja sama oleh para peneliti ahli dibidangnya untuk menghadapi tantangan dan strategi dalam proses budidaya dan produksinya,” jelas Hideaki Suzuki.

Hideaki Suzuki menambahkan bahwa kolaborasi bersama Unhas melalui program kerja sama ini, sangat diperluakan untuk memenuhi kebutuhan akan riset dan penelitian, guna menjawab berbagai permasalahan yang terjadi dalam proses teknis budidaya kopi, sebagai upaya peningkatan kualitas mutu dari bahan dan produk yang akan dihasilkan.

Dalam sambutannya, Rektor Unhas Prof. JJ sangat mengapresiasi kerja sama yang akan dilakukan dalam bidang budidaya kopi ini. Menurutnya, perubahan iklim telah menjadi persoalan serius dan sebagai salah satu pemicu dalam mempengaruhi media tanam terhadap pertumbuhan tanaman kopi.

“kerja sama ini adalah momentum terbaik untuk kita berkontribusi dalam menjawab masalah dan tantangan yang dihadapi para petani kopi, khususnya bagi produksi “Toarco Toraja Coffe”. Unhas akan siap membentuk tim yang tergabung dari Fakultas Pertanian untuk pengembangan riiset dan teknologi,” jelas Prof. JJ.

lebih lanjut, Prof. JJ mengharapkan dalam setiap proses produksi Toarco Toraja Coffe dapat terus mempertahankan aroma yang telah menjadi ciri khas. Dalam kondisi apapun tetap menjaga kualitas produk yang dihasilkan.

Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung lancar dan hikmat. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi guna membahas implementasi kerja sama yang akan dilaksanakan. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Tenaga Ahli Menag RI Jadi Narasumber Sertifikasi Pembimbing Haji Mandiri 1447 H/2026 di Asrama Haji Sudiang

Published

on

MAKASSAR, KITASULSEL.COM — Tenaga Ahli Menteri Agama Republik Indonesia, Dr. H. Bunyamin M. Yapid, Lc., M.H., menjadi narasumber dalam kegiatan Sertifikasi dan Akreditasi Pembimbingan Petugas Haji Jalur Mandiri Tahun 1447 Hijriah/2026 Masehi yang dilaksanakan di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Minggu (14/12/2026).

Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 100 peserta yang berasal dari berbagai kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan, Kalimantan, serta sejumlah Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU). Sertifikasi dan akreditasi ini menjadi bagian dari upaya strategis pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia pembimbing haji agar pelayanan kepada jamaah semakin profesional dan terstandar.

Dalam pemaparannya, Dr. Bunyamin M. Yapid menyampaikan bahwa penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 patut disyukuri karena dapat berjalan dengan aman, tertib, dan relatif lancar, meskipun dihadapkan pada berbagai dinamika dan tantangan di lapangan. Keberhasilan tersebut, menurutnya, merupakan hasil dari sinergi dan kerja kolektif seluruh petugas haji.

“Capaian positif penyelenggaraan haji 2025 harus menjadi modal evaluasi dan pembelajaran penting untuk terus meningkatkan kualitas layanan haji pada tahun-tahun mendatang,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa tantangan penyelenggaraan haji ke depan akan semakin kompleks. Oleh karena itu, seluruh petugas haji wajib memiliki pemahaman yang utuh terhadap problematika penyelenggaraan haji, regulasi berhaji, serta berbagai aspek pelayanan yang bersentuhan langsung dengan kenyamanan, keamanan, dan keselamatan jamaah haji.

Menurutnya, melalui kegiatan sertifikasi dan akreditasi ini, para peserta memperoleh manfaat penting berupa peningkatan kompetensi bimbingan ibadah, pemahaman standar pelayanan jamaah, serta penguatan kapasitas dalam menghadapi persoalan di lapangan.

“Sertifikasi ini bukan sekadar formalitas, tetapi bekal pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang terukur bagi pembimbing haji, sehingga mampu menjalankan tugas secara profesional dan berintegritas,” jelasnya.

Ia juga menekankan bahwa seluruh petugas haji merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Semangat kebersamaan dan keikhlasan, kata dia, harus menjadi fondasi utama dalam menjalankan amanah pelayanan.

“Semua petugas haji adalah satu kesatuan yang utuh. Semangat yang ditanamkan harus sejalan dengan nawaitu sebagai pelayan jamaah, dengan prinsip one team, one spirit, one goal,” tegas Dr. Bunyamin.

Salah satu peserta, Ikbal, yang berasal dari Timika, Papua, mengaku sangat terbantu dengan materi yang disampaikan oleh narasumber. Menurutnya, pemaparan yang diberikan tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga memberikan motivasi untuk terus meningkatkan kapasitas diri sebagai petugas haji.

“Materi yang disampaikan sangat menarik dan memberikan motivasi tambahan untuk terus belajar tentang bagaimana menjadi petugas haji yang baik,” ujar Ikbal.

Ia menambahkan, materi yang disampaikan Dr. Bunyamin dinilai sangat aplikatif dan sarat makna.

“Materi yang disampaikan daging semua, ini bekal istimewa dari Pak Doktor,” ungkapnya.

Diketahui, Dr. H. Bunyamin M. Yapid selain menjabat sebagai Tenaga Ahli Menteri Agama RI, juga merupakan dosen Manajemen Haji dan Umrah (MHU) UIN Alauddin Makassar. Ia juga tercatat sebagai angkatan pertama dalam sertifikasi pembimbing haji, sehingga pengalamannya dinilai sangat relevan dan kontekstual dengan kebutuhan petugas haji saat ini.

Sertifikasi dan akreditasi pembimbing haji jalur mandiri ini dilaksanakan oleh Kementerian Agama melalui Kemenhaj dan Umrah Provinsi Sulawesi Selatan, dan berlangsung selama 12 hingga 18 Desember 2025. Selama kegiatan berlangsung, peserta mendapatkan pembekalan materi terkait kebijakan haji, bimbingan manasik, standar pelayanan jamaah, hingga etika pendampingan di Tanah Suci.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para pembimbing haji memiliki kompetensi, integritas, dan kesiapan pelayanan yang semakin baik, sehingga mampu melanjutkan dan meningkatkan capaian positif penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 menuju pelaksanaan haji 1447 H/2026 M yang lebih aman, nyaman, dan berkualitas bagi jamaah Indonesia.

 

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel