Connect with us

Tim Patroli Roda Dua Satpol PP Makassar Sisir Jl AP Pettarani, Ikhsan NS, S.Sos., M.M:Kami Lakukan Secara Humanis,Tegas Dan Terukur

Published

on

Kitasulsel—Makassar — Tim Patroli Roda Dua (Paronda) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Makassar kembali sisir jalan Andi Pangeran Pettarani, Selasa (16/05/2023).

Penyisiran tersebut dilakukan secara Humanis namun tegas dan terukur. Hal ini di ungkapkan Ikhsan NS, S.Sos., M.M., Plt. Kasatpol PP Makassar.

Ini dilakukan dalam rangka menindaki para PK5 yang membandel dan kerap melanggar aturan Perda (Peraturan Daerah) dan Perwali Kota Makassar, ucapnya.

Lanjut Ikhsan NS, diketahui ini merupakan patroli rutin yang kami lakukan.

Dalam patroli roda dua tersebut, personil memberikan teguran secara humanis terhadap para PK5 yang berjualan di bahu jalan.

Jadi para PK5 kerap menggangu arus lalulintas dan mengganggu Ketertiban Umum yang menempati Daerah Milik Jalan (Damija), imbuhnya.

Ikhsan NS berharap, “semoga para PK5 tersebut memahami aturan dan berjualan pada tempatnya. Intinya kami tidak melarang, tapi pada tempatnya,” pungkasnya.(*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Provinsi Sulawesi Selatan

Gubernur Sulsel Evaluasi Program Stop Stunting di Takalar dan Jeneponto

Published

on

Kitasulsel–JENEPONTO Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman melakukan kunjungan evaluasi program Aksi Stop Stunting di Desa Lengkese, Kecamatan Manggarabombang, Kabupaten Takalar, dan Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Selasa (19/8/2025).

Dalam kunjungannya, Gubernur didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Sulawesi Selatan, Naoemi Octarina.

“Melakukan kunjungan evaluasi program Aksi Stop Stunting secara acak. Kali ini wilayah Jeneponto dan Takalar,” ungkap Andi Sudirman.

Ia menjelaskan, evaluasi dilakukan untuk memastikan program berjalan sesuai standar. Menurutnya, ada beberapa hal yang sudah berjalan baik, namun masih ditemukan catatan yang perlu segera ditindaklanjuti.

“Menu makanan sudah baik, hanya ada beberapa yang masih perlu penyesuaian. Termasuk wadah yang wajib menggunakan standar stainless, menu nasi yang harus disesuaikan dengan usia anak, serta tindak cepat terhadap anak yang membutuhkan rujukan karena adanya penyakit penyerta,” jelasnya.

Gubernur menegaskan, upaya percepatan penurunan stunting membutuhkan ketelitian dan keseriusan agar anak-anak mendapatkan asupan yang layak dan tumbuh sehat.

Diketahui, Aksi Stop Stunting (ASS) menyasar 15.120 anak penderita stunting yang tersebar di 504 desa. Program ini memiliki pendekatan yang terukur dengan masa pelaksanaan 59 hari. Dalam periode tersebut, anak-anak penerima program akan mendapatkan bantuan makanan tambahan, edukasi gizi, serta pemantauan pertumbuhan oleh tim ahli.

Untuk memastikan pelaksanaan program berjalan maksimal, Pemprov mengerahkan lebih dari 1.000 Tim Pendamping Gizi Daerah (TPGD) serta melibatkan kader PKK desa. Mereka juga akan mendapat insentif atas kontribusinya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel