Danny-Fahsar Kompak Lantik Pengurus Alumni Unhas Kabupaten Bone
Kitasulsel—Bone—Ketua IKA Unhas Wilayah Sulsel Moh Ramdhan Pomanto bersama Ketua IKA Fisipol Unhas M Fahsar Padjalangi kompak melantik Pengurus IKA Unhas Kabupaten Bone, Minggu, (7/05/2023).
Danny Pomanto sapaan akrab Ramdhan Pomanto melantik para pengurus baru dengan membacakan pernyataan kesediaan. Setelah itu Danny menyerahkan pataka dan menandatangani SK Pengurus yang disaksikan secara langsung oleh Fahsar.
Fahsar yang juga Bupati Bone ini mengaku tanggung jawabnya sebagai penasehat sudah selesai dengan mengantar pembentukan IKA Unhas Bone.
Selanjutnya, katanya, dia serahkan sepenuhnya kepada pengurus agar memberikan kerja nyata untuk masyarakat.
“Saya lihat tadi barisan pengurus sangat luar biasa, jumlahnya saya yakin menggetarkan Bone. Saya lihat juga semangat pak ketua itu kibarkan bendera itu sangat luar biasa. Dan yang penting kembali bahwa alumni yang terbaik ialah alumni yang bersatu, bersama dan kuat. Intinya di situ,” katanya dalam sambutan di sela-sela pelantikan, sore tadi.
Dia memuji bahwa alumni Unhas di bawah kepemimpinan Ketua IKA ini sangat lengkap. Jumlahnya pun, jelas dia, merupakan terbesar kedua setelah Makassar.
Apalagi, harus diakui, bahwa hampir semua alumni Unhas ada di tiap kecamatan di Bone. Belum lagi alumni yang bertebaran di 24 kabupaten kota maka pengaruhnya lebih kuat lagi.
“Tinggal bagaimana pintar-pintarnya IKA Unhas Sulsel memainkan ini. Momentumnya pas,” akunya, tersenyum.
Ia yakini, Unhas tetap memegang peran penting kedepannya, termasuk Pak Danny diharapkan mengantar Unhas mengabdi untuk daerah yang dicintai ini.
Danny Pomanto menuturkan apresiasinya atas inisiasi Bupati Bone ini. Lantaran memberikan sambutan luar biasa. Apalagi digelar di tempat yang sama saat peringatan hari jadi Bone.
Di samping itu, Danny juga salut dengan banyaknya devisi kepengurusan dari IKA Bone.
“Pengurus di IKA Bone macam-macam, artinya punya visi dan misi luar biasa. Ada pengurus kedutaan, bahkan divisi TNI-Polri juga ada dan belum pernah saya lantik pengurus seperti ini,” ucapnya, bangga.
Inilah, ujar dia, sebagai bentuk kemajuan bukan hanya tiga dimensi tetapi multi dimensi. “Saya kira inilah Bone, kabupaten besar, penduduk besar, ide-idenya besar karena bupatinya Andi Fahsar,” ujarnya, sembari sedikit terkekeh.
Tak lupa dia mendoakan Fahsar agar bisa sukses dan menjadi bahagian memperjuangkan aspirasi Sulsel di Jakarta kelak.
“Pengurus wilayah hanya jembatan antara pusat di bawah pimpinan Amran Sulaiman dan pengurus daerah. Jadi ada kolaborasi untuk negeri, inisiasi untuk Sulsel dan implementasinya ada di daerah,” jelasnya.
Kementrian Agama RI
Tenaga Ahli Menag Bidang Haji dan Hubungan Internasional Hadiri Pamitan Ditjen PHU
KITASULSEL—TANGERANG SELATAN – Penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 menjadi penutup perjalanan panjang Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama dalam mengelola layanan haji nasional. Mulai tahun 2026, tanggung jawab tersebut secara resmi akan diemban oleh Kementerian Haji dan Umrah.
Sebagai penanda pamitan sekaligus dokumentasi sejarah, Ditjen PHU Kemenag mempersembahkan sebuah karya monumental berupa buku bertajuk “Haji Indonesia Era Kementerian Agama”. Buku ini merekam memori kolektif 75 tahun penyelenggaraan haji oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.
Peluncuran buku tersebut dilakukan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama yang digelar di Tangerang Selatan, Selasa (16/12/2025). Rilis ditandai dengan penyerahan buku secara simbolis oleh Direktur Jenderal PHU Hilman Latief kepada Menteri Agama Nasaruddin Umar, Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi’i, serta Sekretaris Jenderal Kemenag Kamaruddin Amin.
Momen ini sekaligus menjadi ajang pamitan Ditjen PHU setelah puluhan tahun mengemban amanah besar penyelenggaraan ibadah haji Indonesia.
“Kami bersyukur pelaksanaan haji terakhir oleh Kementerian Agama dapat berjalan dengan sukses. Tahun depan, penyelenggaraan haji akan dilaksanakan oleh Kementerian Haji dan Umrah,” ujar Hilman Latief.
Hilman mengungkapkan bahwa haji 2025 merupakan salah satu tantangan terberat Ditjen PHU karena kompleksitas persoalan dan dinamika kebijakan yang dihadapi. Namun demikian, pelaksanaannya dinilai sukses. Bahkan, Pemerintah Arab Saudi menilai penyelenggaraan haji Indonesia sebagai yang terbaik sepanjang masa, dengan indeks kepuasan jemaah yang terus meningkat dan berada pada kategori sangat memuaskan.
Menurut Hilman, 75 tahun pengelolaan haji bukanlah waktu yang singkat. Ia mengenang pesan Menteri Agama dan Wakil Menteri Agama bahwa meskipun ke depan penyelenggaraan haji beralih ke kementerian baru, Kementerian Agama tetap memiliki peran penting dalam menjaga memori dan pengetahuan kolektif umat Islam Indonesia tentang haji.
“Hari ini kami persembahkan buku Haji Indonesia Era Kementerian Agama. Mudah-mudahan buku ini dapat sampai ke para Rektor PTKIN, Kanwil Kemenag Provinsi, serta para pemangku kepentingan lainnya sebagai pegangan dan memori kolektif Kemenag,” harapnya.
Selain jajaran pimpinan Kementerian Agama, acara ini juga turut dihadiri oleh Tenaga Ahli Menteri Agama RI Bidang Haji dan Umrah serta Hubungan Internasional, yang selama pelaksanaan haji 2025 lalu menjadi garda terdepan dalam mendukung dan menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji.
Buku Akademik dan Komprehensif
Proses penyusunan buku “Haji Indonesia Era Kementerian Agama” dikoordinasikan oleh Sekretaris Ditjen PHU M. Arfi Hatim bersama tim dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Buku setebal sekitar 2.300 halaman ini ditulis oleh Hilman Latief dan tim dalam waktu relatif singkat setelah berakhirnya musim haji.
Penyuntingan dan pengemasan buku dipercayakan kepada Hadi Rahman dan Oman Fathurahman, filolog terkemuka yang juga dikenal sebagai editor buku Naik Haji di Masa Silam.
“Ini boleh jadi merupakan buku paling tebal dan paling komprehensif yang pernah ditulis tentang haji Indonesia,” ungkap M. Arfi Hatim.
Ia menambahkan, buku ini disusun berdasarkan sumber-sumber primer yang dimiliki Kementerian Agama serta referensi akademik yang kredibel, sehingga memenuhi standar penulisan ilmiah.
Buku tersebut diterbitkan dalam tiga jilid.
- Jilid I: Dari Masa ke Masa, memuat narasi kronologis penyelenggaraan haji Indonesia dari tahun 1950 hingga 2025.
- Jilid II: Ekosistem dan Kebijakan, berisi pembahasan tematik dan argumentatif mengenai berbagai kebijakan haji selama 75 tahun pengelolaan oleh Kemenag.
- Jilid III: Adaptasi dan Inovasi, mengulas perjalanan inovasi dan pembaruan dalam penyelenggaraan ibadah haji Indonesia.
“Tiga jilid ini memiliki sudut pandang masing-masing, namun merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan,” pungkas M. Arfi Hatim.
Dengan terbitnya buku ini, Kementerian Agama berharap warisan pengetahuan, pengalaman, dan nilai-nilai pengabdian dalam penyelenggaraan ibadah haji tetap terjaga dan menjadi rujukan penting bagi generasi mendatang.
-
2 tahun agoInformasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics1 tahun agoIndo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun agoTangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
Nasional6 bulan agoAndi Syakira Harumkan Nama Sidrap, Lolos ke Panggung Utama Dangdut Academy 7 Indosiar,Bupati SAR:Kita Support Penuh!
-
2 tahun agoPj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
3 tahun agoVideo Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
3 tahun agoDari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
2 tahun agoIBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur










You must be logged in to post a comment Login