Connect with us

Personel Polres Sidrap Disiagakan di Sejumlah Objek Wisata

Published

on

Kitasulsel, SIDRAP – Selama libur Lebaran 2023, Personel Polres Sidrap di siagakan memonitoring dan melakukan pengamanan di sejumlah objek wisata untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pengunjung.

Kapolres Sidrap AKBP Erwin Syah, S.I.K mengatakan bahwa, Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pelayanan anggota polri untuk Kondusifitas wilayah pasca Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah

“Kita siagakan personel di sejumlah titik rawan tindak kejahatan di setiap kawasan objek wisata yang ada di wilayah hukum Polres Sidrap,” kata Kapolres. Selasa (25/4/2023).

Penempatan personel selama libur Lebaran 2023 ini sebagai upaya pihak kepolisian menjaga kenyamanan masyarakat terutama para wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata baik lokal maupun dari luar Sidrap.

“Ketika masyarakat berlibur memang perlu kenyamanan dan keamanan dan ini salah satu upaya melayani masyarakat, agar tidak menjadi sasaran kejahatan. Kita memastikan keamanan dan kelaikan setiap wahana wisata, untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan wisatawan,” tutur AKBP Erwin

Diketahui, di Kabupaten Sidrap banyak objek Wisata yang sering dikunjungi oleh masyarakat, Di hari libur lebaran ini hampir semua tempat wisata diburu pengunjung dari berbagai daerah

Kapolres Sidrap juga mengungkapkan, pada liburan lebaran tahun 2023, mobilitas masyarakat makin hari semakin meningkat dan arus lalu lintas juga semakin padat, hal ini dapat menimbulkan suatu kerawanan tersendiri, seperti rawan macet dan rawan tindak kejahatan seperti copet, jambret, curanmor, hipnotis dan peredaran uang palsu serta kejahatan lainnya.

“Dalam pengamanan objek wisata ini, Kami juga berkoordinasi dengan pengelola objek wisata agar tidak terjadi kemacetan maupun kepadatan pengunjung. Melakukan koordinasi dengan objek wisata kalau tempat itu penuh, dilakukan rekayasa lalu lintas di lokasi objek wisata tersebut, apalagi kalau sore kita antisipasi ketika pengunjung kembali pulang, itu paling ramai,”tandasnya.

Kapolres juga mengimbau kepada seluruh masyarakat yang hendak mengunjungi lokasi-lokasi wisata yang berada di wilayah hukum Polres Sidrap agar selalu memperhatikan kondisi fisik maupun kendaraannya terlebih dahulu.

“Pastikan kondisi kendaraan berada dalam kondisi yang baik, serta jangan membawa barang-barang yang berlebihan, termasuk juga perhiasan. Karena itu bisa memancing terjadinya tindakan kriminalitas,” pungkas. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Tenaga Ahli Menag Bidang Haji dan Hubungan Internasional Hadiri Pamitan Ditjen PHU

Published

on

KITASULSEL—TANGERANG SELATAN – Penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 menjadi penutup perjalanan panjang Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama dalam mengelola layanan haji nasional. Mulai tahun 2026, tanggung jawab tersebut secara resmi akan diemban oleh Kementerian Haji dan Umrah.

Sebagai penanda pamitan sekaligus dokumentasi sejarah, Ditjen PHU Kemenag mempersembahkan sebuah karya monumental berupa buku bertajuk “Haji Indonesia Era Kementerian Agama”. Buku ini merekam memori kolektif 75 tahun penyelenggaraan haji oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.

Peluncuran buku tersebut dilakukan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama yang digelar di Tangerang Selatan, Selasa (16/12/2025). Rilis ditandai dengan penyerahan buku secara simbolis oleh Direktur Jenderal PHU Hilman Latief kepada Menteri Agama Nasaruddin Umar, Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi’i, serta Sekretaris Jenderal Kemenag Kamaruddin Amin.

Momen ini sekaligus menjadi ajang pamitan Ditjen PHU setelah puluhan tahun mengemban amanah besar penyelenggaraan ibadah haji Indonesia.

“Kami bersyukur pelaksanaan haji terakhir oleh Kementerian Agama dapat berjalan dengan sukses. Tahun depan, penyelenggaraan haji akan dilaksanakan oleh Kementerian Haji dan Umrah,” ujar Hilman Latief.

Hilman mengungkapkan bahwa haji 2025 merupakan salah satu tantangan terberat Ditjen PHU karena kompleksitas persoalan dan dinamika kebijakan yang dihadapi. Namun demikian, pelaksanaannya dinilai sukses. Bahkan, Pemerintah Arab Saudi menilai penyelenggaraan haji Indonesia sebagai yang terbaik sepanjang masa, dengan indeks kepuasan jemaah yang terus meningkat dan berada pada kategori sangat memuaskan.

Menurut Hilman, 75 tahun pengelolaan haji bukanlah waktu yang singkat. Ia mengenang pesan Menteri Agama dan Wakil Menteri Agama bahwa meskipun ke depan penyelenggaraan haji beralih ke kementerian baru, Kementerian Agama tetap memiliki peran penting dalam menjaga memori dan pengetahuan kolektif umat Islam Indonesia tentang haji.

“Hari ini kami persembahkan buku Haji Indonesia Era Kementerian Agama. Mudah-mudahan buku ini dapat sampai ke para Rektor PTKIN, Kanwil Kemenag Provinsi, serta para pemangku kepentingan lainnya sebagai pegangan dan memori kolektif Kemenag,” harapnya.

Selain jajaran pimpinan Kementerian Agama, acara ini juga turut dihadiri oleh Tenaga Ahli Menteri Agama RI Bidang Haji dan Umrah serta Hubungan Internasional, yang selama pelaksanaan haji 2025 lalu menjadi garda terdepan dalam mendukung dan menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji.

Buku Akademik dan Komprehensif

Proses penyusunan buku “Haji Indonesia Era Kementerian Agama” dikoordinasikan oleh Sekretaris Ditjen PHU M. Arfi Hatim bersama tim dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Buku setebal sekitar 2.300 halaman ini ditulis oleh Hilman Latief dan tim dalam waktu relatif singkat setelah berakhirnya musim haji.

Penyuntingan dan pengemasan buku dipercayakan kepada Hadi Rahman dan Oman Fathurahman, filolog terkemuka yang juga dikenal sebagai editor buku Naik Haji di Masa Silam.

“Ini boleh jadi merupakan buku paling tebal dan paling komprehensif yang pernah ditulis tentang haji Indonesia,” ungkap M. Arfi Hatim.

Ia menambahkan, buku ini disusun berdasarkan sumber-sumber primer yang dimiliki Kementerian Agama serta referensi akademik yang kredibel, sehingga memenuhi standar penulisan ilmiah.

Buku tersebut diterbitkan dalam tiga jilid.

  • Jilid I: Dari Masa ke Masa, memuat narasi kronologis penyelenggaraan haji Indonesia dari tahun 1950 hingga 2025.
  • Jilid II: Ekosistem dan Kebijakan, berisi pembahasan tematik dan argumentatif mengenai berbagai kebijakan haji selama 75 tahun pengelolaan oleh Kemenag.
  • Jilid III: Adaptasi dan Inovasi, mengulas perjalanan inovasi dan pembaruan dalam penyelenggaraan ibadah haji Indonesia.

“Tiga jilid ini memiliki sudut pandang masing-masing, namun merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan,” pungkas M. Arfi Hatim.

Dengan terbitnya buku ini, Kementerian Agama berharap warisan pengetahuan, pengalaman, dan nilai-nilai pengabdian dalam penyelenggaraan ibadah haji tetap terjaga dan menjadi rujukan penting bagi generasi mendatang.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel