Connect with us

Pekan Terakhir Gerakan Makassar Salat Subuh Berjemaah, Danny Pomanto Serahkan Zakat ASN Pemkot Makassar Lewat Baznas

Published

on

Kitasulsel—Makassar-– Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menyerahkan zakat mal atau harta lewat Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Makassar.

Penyerahan secara simbolis dilakukan pada momentum Gerakan Makassar Salat Subuh Berjemaah (GMSSB), di Anjungan City Of Makassar, Sabtu (15/04/2023).

Tidak hanya Wali Kota Danny Pomanto, Wakil Wali Kota Fatmawati Rusdi hingga Sekda M Ansar juga menyerahkan zakat lewat Baznas.

Langkah tersebut sejalan dengan imbauan Presiden Indonesia Jokowi yang meminta kepada pejabat pemerintah membayar zakat lewat Baznas agar pengelolaannya lebih transparan.

“Zakat paling afdol kalau kita serahkan langsung kepada orang-orang yang membutuhkan,” kata Danny Pomanto.

Pada momentum tersebut, Danny Pomanto juga menyerahkan lewat Baznas zakat dari ASN Pemkot Makassar sebesar Rp187 juta.

Sedangkan infak Pemkot Makassar Rp147 juta diserahkan Wakil Wali Kota Fatmawati Rusdi.

Ada juga penyerahan bantuan 4.000 paket sembako yang akan disalurkan kepada Satgas Kebersihan, Satgas Drainase, dan Penggali Kubur di Kota Makassar.

Sementara penyaluran zakat Rp612 juta untuk kaum dhuafa se-Kota Makassar diserahkan secara simbolis Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib.

Pada kesempatan ini, Danny Pomanto juga mengimbau seluruh masyarakat untuk melakukan infaq, zakat, dan sedekah di bulan Ramadan.

“Jadi mari kita menyempurnakan amaliah Ramadan kita dengan infaq, zakat, dan sedekah,” tutupnya.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

POLITIK

Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan di Parepare, KPU dan Bawaslu Berkoordinasi dengan Disdukcapil

Published

on

Kitasulsel–PAREPARE Dalam rangka mendukung kelancaran Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB) di Kota Parepare, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) setempat melaksanakan koordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) pada Rabu, 18 Juni 2025.

PDPB merupakan proses pembaruan data pemilih yang bersumber dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada pemilu atau pemilihan terakhir, yang diselaraskan dengan data kependudukan nasional, termasuk data penduduk luar negeri.

Pertemuan ini dihadiri oleh anggota Bawaslu Kota Parepare, Fadly Azis beserta staf Pencegahan dan Parmas, Kepala Divisi Data dan Informasi KPU Kota Parepare, Kalmasari, Kepala Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kota Parepare, Ahmad Perdana Putra, serta staf terkait dari Divisi Data dan Informasi.

Komisioner KPU Parepare, Kalmasari mengatakan bahwa Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) akan segera dimutakhirkan.

Ia menyebut bahwa ke depan akan dilaksanakan rapat pleno yang melibatkan pemangku kepentingan, termasuk Disdukcapil, Bawaslu, hingga masyarakat. “Diharapkan semua pihak dapat berperan aktif dalam proses ini,” ujarnya.

Sementara itu, Anggota Bawaslu Parepare, Fadly Azis menegaskan komitmen Bawaslu untuk terus mengawal tahapan PDPB. “Pengawasan tetap akan kami jalankan secara optimal,” katanya.

Kepala Disdukcapil Kota Parepare, Suriani, dalam pertemuan tersebut mengungkapkan beberapa tantangan dalam pengelolaan data kependudukan.

Menurutnya, data agregat yang diterima dari pusat hanya datang dua kali setahun, yakni pada bulan Juni/Juli dan Januari, sehingga terdapat keterbatasan dalam ketersediaan data terkini.

Ia juga menyoroti kendala terkait data warga yang telah meninggal dunia. “Sering kali kami tidak menerima laporan dari BPJS, sehingga meskipun orang tersebut sudah meninggal, pembayaran BPJS masih berlangsung melalui subsidi pemerintah daerah,” jelasnya.

Hal ini, kata Suriani, menyebabkan ketidaksinkronan data antara Disdukcapil dan BPJS. Untuk mengatasi persoalan tersebut, Disdukcapil telah mendorong partisipasi RT/RW melalui aplikasi “Lapor Hati” yang dapat digunakan untuk melaporkan warga yang meninggal atau pindah domisili.

Suriani menambahkan bahwa data kematian yang dilaporkan ke KPU sejauh ini sebanyak 366 orang, namun jumlah tersebut kemungkinan besar sudah bertambah. “Pada bulan Mei saja tercatat ada 30 orang yang meninggal dunia,” jelasnya.

Sebagai langkah lanjutan, dia mengusulkan pembentukan grup komunikasi antara KPU dan Disdukcapil untuk mempermudah proses penyandingan data ke depan.

Usulan ini disambut baik oleh Kalmasari yang menegaskan bahwa KPU tidak meminta data baru, melainkan hanya menyandingkan data yang dimiliki dengan pembaruan dari Disdukcapil.

KPU, Bawaslu, dan Disdukcapil mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Parepare untuk turut menyukseskan kegiatan Pemutakhiran Data Pemilih demi terselenggaranya pemilu yang akurat dan terpercaya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel