Connect with us

Wali Kota Danny Pomanto Bantu Peletakan Batu Pertama Pembangunan Asrama Baru Ponpes Hidayatullah

Published

on

Kitasulsel—Makassar—– Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menyapa ratusan santri Pondok Pesantren Hidayatullah Yayasan Al Bayan dalam acara Silaturahmi Ramadan 1444 H dengan tema Ramadan Mubarak dan Spirit Silaturahmi untuk Umat Lebih Baik.

Acara silaturahmi yang mengundang secara langsung wali kota dua periode itu sekaligus dirangkaikan dengan simbolisasi Peletakan Batu Pertama Pembangunan Asrama Putra Pesantren Hidayatullah oleh Danny Pomanto sapaan akrab Ramdhan Pomanto dan pengasuh ponpes.

“Insya Allah saya akan bantu pembangunannya,” janji Danny Pomanto di sela-sela sambutannya di Ponpes Hidayatullah, BTP, Jumat, (14/04/2023), sore.

Secara historis, lanjut dia, kedekatannya dengan Hidayatullah telah lama terjalin. Apalagi dengan para pendirinya. Salah satunya, ia menyebut nama Ustadz Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar.

“Jadi saya dengan Pesantren Hidayatullah ini sangat dekat, apalagi sama Ustadz Aziz hubungan saya sangat dekat dengan beliau,” sebut Danny Pomanto.

Lebih jauh, ia mengungkapkan bahwa Pesantren Hidayatullah adalah ruang tamu untuk warga Bumi Tamalanrea Permai (BTP). Pasalnya, secara geografis pesantren Hidayatullah letaknya berada di jantung BTP. Olehnya akses terhadap pendidikan Islami sangat mudah.

Usai menyampaikan sambutannya, Danny Pomanto langsung melakukan peletakan batu pertama secara simbolis. Ia berharap pembangunan Asrama Putra Pesantren Hidayatullah berjalan lancar, dan dapat segera diresmikan penggunaannya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Nasaruddin Umar Ajak Bangsa Jaga Kerukunan di HUT ke-31 KCBI

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar menjadi keynote speaker dalam acara Sambung Rasa & Silaturahmi Ulang Tahun ke-31 Keluarga Cendekiawan Buddhist Indonesia (KCBI) bersama Ketua KCBI Hartati Murdaya, Senin (18/8/2025). Acara yang digelar di Jakarta ini mengusung tema “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”.

Dalam sambutannya, Menag menekankan pentingnya mengajarkan agama dengan landasan cinta, bukan kebencian.

“Jika kita mengajarkan agama, agama apapun juga, harus disertai cinta satu sama lain. Jadi kalau cinta melekat di dalam diri setiap orang, cinta masuk ke dalam hati, maka apapun akan terlihat indah,” ujarnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut Dirjen Bimas Buddha Kemenag, Dirjen Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Kemendikbud, anggota DPR dan DPD, serta jajaran pejabat KCBI.

Menag menegaskan, agama tidak bisa dibesarkan dengan kebencian karena hal itu justru bertentangan dengan nilai luhur ajaran agama.

“Kalau mengajarkan agama, jangan mengajarkan kebencian. Karena itu bertentangan dengan ajaran yang kita ajarkan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Nasaruddin mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan pluralitas yang sangat tinggi, namun harus mampu menjadi contoh dunia dalam menjaga persatuan dan harmoni.

“Kita bisa tercerai-berai dari segi pulau-pulau, tetapi ya bhinneka tunggal ika itu. Tidak ada satu negara yang seplural Indonesia. Tapi kita juga ingin berobsesi, tidak ada negara yang seharmonis Indonesia,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengajak seluruh bangsa untuk menjaga stabilitas dan menghindari konflik.

“Mari kita kompak, harmoni satu sama lain. Jangan ada gontok-gontokan. Jangan sampai terjadi ketegangan, apalagi perang saudara. Itu akan kembali ke titik nol. Indonesia tidak boleh kembali ke titik nol,” pesan Menag.

Menurutnya, Kementerian Agama memegang peran penting dalam menjaga kerukunan. “Tidak ada artinya pembangunan apapun kalau tidak rukun. Karena itu, Kementerian Agama sangat kunci di republik ini,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua KCBI Hartati Murdaya mengajak umat Buddha dan seluruh bangsa Indonesia untuk saling membantu di tengah tantangan global.

“Keluarga Cendekiawan Buddhist Indonesia mengajak semua umat muda dan saudara-saudara sebangsa dan sekeluarga merakita supaya yang kuat membantu yang lemah,” katanya.

Hartati juga menilai Indonesia kini berada di persimpangan sejarah yang penuh tantangan akibat perubahan teknologi dan dinamika global.

“Kita berdoa Indonesia selamat, Indonesia jaya, tetap maju dan bahagia,” pungkasnya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel