Connect with us

Luwu Timur

SPBU Wotu Kekurangan Stok, Disdagkop UKMP Luwu Timur Turun Tangan

Published

on

Kitasulsel–LUWUTIMUR-

Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang melanda nelayan di wilayah Wotu, Kabupaten Luwu Timur, mendorong Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, dan Perindustrian (Disdagkop UKMP) turun langsung ke lapangan. Senin (27/10/2025), rapat koordinasi digelar di SPBU 74.929.01 Wotu untuk mencari solusi cepat atas terhentinya pelayanan pengisian BBM bagi nelayan yang telah berlangsung lebih dari sepekan.

Kepala Disdagkop UKMP Luwu Timur, Senfry Oktavianus, memimpin langsung pertemuan tersebut. Hadir pula Kadis Perikanan Alimuddin Nasir, Kepala Desa Bawalipu Wahyuddin, Kanit Intelkam Polsek Wotu Jemris Mpanesi, dan perwakilan pengelola SPBU, Jamal.

Dalam pertemuan itu, Senfry mengungkapkan akar persoalan terletak pada terbatasnya kuota BBM di SPBU Wotu. “Stok yang tersedia hanya 8.000 liter per hari, sementara kebutuhan nelayan saja mencapai 5.400 liter. Belum lagi 1.000 liter dialokasikan untuk kebutuhan darurat RSUD I Lagaligo Wotu,” jelasnya.

BACA JUGA  Lewat HLM TP2DD, Pemkab Lutim Perkuat Digitalisasi dan Pastikan Manfaat Penghapusan Retribusi

Kondisi ini, lanjut Senfry, menyebabkan kebutuhan untuk angkutan umum dan logistik ikut terganggu. “SPBU Wotu ini posisinya strategis, berada di jalur segitiga yang menghubungkan Sulawesi Tengah, Tenggara, dan Selatan. Jadi dampaknya meluas,” tambahnya.

Sebagai langkah cepat, pihaknya telah berkoordinasi langsung dengan SBM Pertamina Makassar. Hasilnya, Pertamina akan segera menyalurkan tambahan stok sementara sebanyak 16.000 liter BBM ke SPBU Wotu sambil melakukan perhitungan ulang terhadap kebutuhan harian masyarakat dan nelayan.

Dari sisi pendataan, Kadis Perikanan Alimuddin Nasir memastikan pihaknya melakukan verifikasi ketat terhadap penerima rekomendasi BBM bersubsidi. “Kami sudah tarik semua surat rekomendasi yang bukan milik nelayan. Hanya mereka yang benar-benar berprofesi sebagai nelayan yang akan menerima,” tegasnya.

BACA JUGA  Pemkab Lutim Pastikan Perizinan Tambang Berjalan Sesuai Ketentuan

Sementara itu, merespons isu pungutan liar (pungli) yang sempat beredar, Jamal, perwakilan pengelola SPBU Wotu, menepis tudingan tersebut. “Tidak benar ada pungli di SPBU ini. Kami sudah mengimbau masyarakat agar membayar sesuai harga di dispenser. Jika ada yang meminta uang lebih, segera laporkan kepada saya,” ujarnya menegaskan.

Langkah cepat dan koordinatif lintas instansi ini diharapkan dapat mengurai permasalahan BBM di Wotu, sekaligus menjamin agar aktivitas melaut para nelayan dan pelayanan publik tidak kembali terganggu.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Luwu Timur

Wabup Luwu Timur Hadiri Puncak Prosesi Adat Ma’balik Gandangna di Walenrang

Published

on

Kitasulsel–LUWUTIMUR Wakil Bupati Luwu Timur, Hj. Puspawati Husler, menghadiri acara puncak prosesi adat Ma’balik Gandangna “La’te Situju Lisa’na Luwu” untuk almarhum Syukur Bijak, yang dirangkaikan dengan acara syukuran keluarga Wakil Bupati Luwu, Muhammad Devhy Bijak Pawindu, Sabtu (20/12/2025).

Prosesi adat yang berlangsung khidmat ini digelar di kediaman pribadi Wakil Bupati Luwu di kawasan Bukit Batusitanduk, Desa Batusitanduk, Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu. Kegiatan tersebut menjadi wujud penghormatan kepada leluhur sekaligus sarana mempererat silaturahmi antarkeluarga dan masyarakat adat.

Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Luwu Timur didampingi Plt. Kepala Dinas Parmudora Luwu Timur Muhammad Safaat DP., Plt. Kepala Satpol PP Baharuddin, serta Kabag Prokopim Agus Thobrani.

BACA JUGA  Pemkab Lutim Pastikan Perizinan Tambang Berjalan Sesuai Ketentuan

Balik Gandang merupakan salah satu tradisi adat Luwu yang sarat makna dan nilai filosofis. Tradisi ini mencerminkan penghormatan kepada leluhur serta memperkuat ikatan kekeluargaan dan kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, sekaligus menjadi bagian penting dalam menjaga kesinambungan nilai-nilai adat yang diwariskan secara turun-temurun.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Luwu H. Patahudding menyampaikan bahwa hubungan antara pemerintah daerah dan lembaga adat merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Keduanya saling melengkapi dengan peran yang berbeda namun memiliki tujuan yang sama, yakni menjaga ketertiban, kesejahteraan, serta kelestarian nilai-nilai luhur masyarakat.

Ma’balik Gandang sendiri merupakan prosesi adat yang sakral dan bermakna spiritual. Dalam tradisi Luwu, prosesi ini dilaksanakan sebagai bentuk penghormatan dan pemuliaan kepada sosok yang semasa hidupnya menjunjung tinggi nilai adat, menjaga kehormatan diri dan keluarga, serta menjadi teladan di tengah masyarakat.

BACA JUGA  Hasil Efisiensi Anggaran Pemkab Luwu Timur Dialokasikan untuk Program Prioritas

Almarhum Syukur Bijak dikenal sebagai pemimpin yang arif, bijaksana, dan tegas dalam menjalankan amanah, baik dalam pemerintahan maupun dalam struktur adat Kedatuan Luwu. Melalui pelaksanaan prosesi adat ini, masyarakat tidak hanya mengenang jasa beliau, tetapi juga meneguhkan kembali nilai-nilai luhur yang telah diwariskan kepada generasi penerus.

Atas nama Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, Wakil Bupati Hj. Puspawati Husler menyampaikan penghargaan dan apresiasi setinggi-tingginya kepada keluarga besar almarhum Syukur Bijak, para pemangku adat, serta masyarakat Walenrang yang terus menjaga dan melestarikan adat istiadat Luwu.

“Kepada keluarga besar almarhum, semoga senantiasa diberikan ketabahan, keikhlasan, dan kekuatan. Kita doakan bersama semoga almarhum Bapak Syukur Bijak mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, diampuni segala khilafnya, dan diterima seluruh amal kebaikannya,” tutur Wabup Puspawati.

BACA JUGA  Pemkab Luwu Timur Batasi Jam Malam Siswa, Berlaku Mulai Pukul 22.00 WITA

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Datu Luwu beserta Permaisuri, para Bupati dan Wali Kota se-Luwu Raya, Anggota DPR RI, Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, serta sejumlah tokoh adat dan tamu undangan lainnya.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel