Connect with us

Kementrian Agama RI

DR Bunyamin Yapid: Haji 2025 Jadi Legacy Terbaik, Kemenag Gaungkan Kurikulum Cinta Kemanusiaan

Published

on

Kitasulsel—SIDRAP — Staf Ahli Menteri Agama RI Bidang Haji dan Umrah serta Kerjasama Luar Negeri, H Bunyamin Yapid, menyampaikan pesan penting terkait keberhasilan penyelenggaraan Haji 2025 sekaligus arahan Menteri Agama tentang Asta Protas dalam rangka penguatan kurikulum cinta kemanusiaan.

Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Kementerian Agama Sidrap, Senin (1/9/2025), diikuti para penyuluh agama dan organisasi kemasyarakatan.

Bunyamin menjelaskan bahwa keberhasilan haji tahun ini bukanlah kebetulan. Dengan pengamatan sejak 25 tahun lalu di Kementerian Agama, ia menegaskan 2025 menjadi penyelenggaraan terbaik, salah satunya karena Indonesia menggunakan delapan syarikah penerbangan.

“Tidak ada negara lain yang pakai delapan syarikah, hanya Indonesia. Hasilnya, tidak ada jemaah yang tertinggal pesawat,” ujarnya.

BACA JUGA  Dihadapan Komisi VIII DPR-RI, Menag RI Bahas Kuota Haji, Penurunan Biaya Haji Hingga Peningkatan Pelayanan Musim Haji 2025

Ia membandingkan dengan penyelenggaraan tahun 2024 yang hanya menggunakan satu syarikah. Dengan sistem baru ini, negara berhasil menghemat anggaran hingga Rp8 triliun.

Bahkan biaya haji turun dari Rp93 juta menjadi Rp89 juta, dengan subsidi sebesar Rp4 juta per jemaah.

“Tahun ini bukan lagi ongkos naik haji, tapi ongkos turun haji,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Bunyamin menekankan bahwa Haji 2025 kemungkinan menjadi yang terakhir dikelola langsung Kemenag, sehingga harus meninggalkan legacy terbaik.

“Kita ingin jemaah tersenyum sejak persiapan, tersenyum saat menjalankan ibadah, hingga tersenyum sepulang ke tanah air. Semoga semua mabrur,” harapnya.

Selain manasik haji yang kini dilengkapi dengan aspek fiqih dan tasawuf, Kemenag juga mendorong penguatan ekosistem ekonomi haji, termasuk peluang ekspor bahan makanan nusantara.

BACA JUGA  Kemenag Perjuangkan Pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren

Terobosan lain adalah transparansi daftar nama jemaah haji, baik reguler maupun khusus.

Dalam kesempatan itu, Bunyamin juga menegaskan pentingnya mengimplementasikan Asta Protas pasca keberhasilan haji, yakni melalui kurikulum cinta kemanusiaan.

Hal ini meliputi lima poin utama peningkatan kualitas kerukunan, penguatan moderasi beragama, insersi kurikulum berbasis cinta kemanusiaan dan penghargaan perbedaan, pemberdayaan rumah ibadah, serta penguatan pembinaan umat.

“Regulasi kerukunan umat beragama akan kita perkuat. Peran KUA juga kita dorong untuk mendeteksi dini potensi konflik. Kurikulum berbasis cinta kemanusiaan akan kita terapkan di lembaga pendidikan dan kediklatan binaan Kemenag,” jelasnya.

Bunyamin pun menitip pesan kepada para penyuluh, ustadz, dan ormas untuk terus bersinergi menyampaikan pesan damai dan cinta kemanusiaan ke tengah masyarakat.

BACA JUGA  Kemenag akan Bangun Pesantren Percontohan, Modern dan Standar Internasional

“Kita harus saling berbagi energi positif demi kerukunan dan kedamaian umat,” pungkasnya.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Menteri dengan Apresiasi Kinerja Tertinggi versi Poltracking Indonesia

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar mendapat apresiasi kinerja tertinggi dari publik berdasarkan survei Poltracking Indonesia, di antara 52 pejabat setingkat Menteri yang tergabung dalam Kabinet Merah Putih. Hasil survei dengan tema “Evaluasi Satu Tahun Kinerja Pemerintahan Prabowo-Gibran” tersebut dirilis hari ini, Minggu (19/10/2025) dan dapat diakses melalui channel Youtube Poltracking TV.

Ini merupakan survei tatap muka yang dilakukan tim riset Poltracking Indonesia pada rentang waktu 3 – 10 Oktober 2025. Survei ini melibatkan 1.220 responden yang dipilih dengan metode multistage random sampling, margin of error lebih kurang 2,9% dan tingkat kepercayaan 95%. Populasi survei adalah warga negara Indonesia yang sudah memiliki hak pilih (berusia lebih dari 17 tahun atau sudah menikah).

“Sepuluh besar yang pertama dengan apresiasi paling tinggi tingkat kinerja setingkat menteri adalah Menteri Agama,” terang Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR, dikutip dari paparannya yang ditayangkan di channel Youtube Poltracking TV.

Menurut Hanta Yudha, tingkat kepuasan Menteri Agama mencapai 65,7%, terdiri atas 10,8% sangat puas dan 54,9% menyatakan puas. Pada urutan berikutnya, ada Menpora Erick Thohir (63,5%), Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (61,2%), Menko IPK Agus Harimurti Yudhoyono (61%), Panglima TNI Agus Subiyanto (60,2%), Menkes Budi Gunadi Sadikin (58,3%), Seskab Teddy Indra Wijaya (58,1%), Menko Pangan Zulkifli Hasan (56,2%), Jaksa Agung ST Burhanuddin (56,2%), Menpera Maruarar Sirait (56,2%).

BACA JUGA  Menag Nasaruddin: Masjid Harus Kembali Jadi Ruang Sakral Umat

“Ini adalah data rekaman terhadap perspektif pemilih dari sisi penilaian publik,” sebut Hanta Yudha.

Tingkat kepuasan ini ini merupakan gabuangan dari penilaian publik yang mengaku sangat puas dan cukup puas. Jika dilihat dari sisi penilaian publik yang sangat memuaskan pada kinerja Menteri, maka pada nomor satu ada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (11%), Menteri Agama Nasaruddin Umar (10,8%), dan Menpora Erick Thohir (10,2%).

Menjaga Kerukunan

Selain kinerja Menteri, Poltracking Indonesia juga melakukan survei penilaian terkait keberhasilan kinerja Pemerintahan Prabowo-Gibran dalam menangani sejumlah masalah.

Temuan survei Poltracking menyebutkan lima keberhasilan tertinggi adalah Menjaga Kerukunan Antarumat Beragama (86,7%), disusul Menjaga Keagaman (80.2%), Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa (77,1%), Pendidikan yang Terjangkau (76,8%), dan Layanan Kesehatan yang Terjangkau (76%).

BACA JUGA  Kemenag Perjuangkan Pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren

“Ini adalah keberhasilan yang dinilai oleh publik tingkat kepuasan di berbagai macam masalah, isu-isu. Yang paling tinggi adalah kerukunan umat beragama, menjaga keagaman, menjaga persatuan dan kesatuan. Ini paling tinggi sampai 80%,” sebut Hanta Yudha.

“Tetapi masih ada dua PR dalam tingkat keberhasilan, yaitu di bidang menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengagguran. Ini masih menjadi PR,” sambungnya.

Hanta Yudha menambahkan survei ini menunjukkan bahwa seorang menteri perlu meningkatkan kinerjanya berdasarkan technocratic study. Dia harus menjalankan program-program Presiden sesuai parameter yang sudah dibuat Presiden.

Namun demikian, seorang menteri atau kementerian juga harus punya keterampilan dan kemampuan untuk mensosialisasikan, mengkomunikasikan kerja yang sudah dilakukan itu kepada publik. Karena, itu berperan dalam penilaian publik. Sebab, sebagus apapun kinerjanya kalau komunikasi publiknya tidak tersampaikan kepada publik, maka itu tidak memberikan dampak positif secara evaluasi publik.

BACA JUGA  Kemenag akan Bangun Pesantren Percontohan, Modern dan Standar Internasional

“Jadi ini adalah gabungan dari keberhasilan seorang Menteri atau Kementerian melakukan kerja kerja politik profesionalisme sesuai standar yang dibuat Presiden dan pada saat yang sama ini mengukur keberhasilan komunikasi publik yang mereka lakukan, apa yang sudah dicapai, apa yang sudah mereka lakukan alias mengemas komunikasi kepada publik. Itu adalah gabungan dari penilaian publik yang kami potret,” tandasnya.

Berikut menteri dengan tingkat kepuasan tertinggi berdasarkan Survei Poltracking Indonesia, 3 – 10 Oktober 2025 terhadap 1.220 responden:

1. Menteri Agama Nasaruddin Umar (65,7%)

2. Menpora Erick Thohir (63,5%),

3. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (61,2%),

4. Menko IPK Agus Harimurti Yudhoyono (61%),

5. Panglima TNI Agus Subiyanto (60,2%),

6. Menkes Budi Gunadi Sadikin (58,3%)

7. Seskab Teddy Indra Wijaya (58,1%),

8. Menko Pangan Zulkifli Hasan (56,2%),

9. Jaksa Agung ST Burhanuddin (56,2%),

10. Menpera Maruarar Sirait (56,2%).

(*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel