Connect with us

Politics

Ketua PSI Sulsel Muammar Gandi Berbaur dengan Warga di Perayaan HUT RI di Makassar

Published

on

Kitasulsel—MAKASSAR – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-80, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sulawesi Selatan menggelar berbagai perlombaan rakyat yang meriah dan menghibur di Jl. Barukang Utara, Kelurahan Cambayya, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar, Selasa (19/08/2025).

Kegiatan yang diselenggarakan secara sederhana namun penuh semangat ini disambut antusias oleh warga. Mulai dari anak-anak hingga kalangan ibu-ibu (emak-emak) tumpah ruah mengikuti dan menyaksikan jalannya perlombaan. Suasana penuh gelak tawa dan semangat kebersamaan pun terasa sepanjang acara.

Ketua DPW PSI Sulsel, Muammar Ferirae Gandi, turut hadir dan langsung disambut hangat oleh warga. Hadir pula jajaran pengurus DPW PSI Sulsel, di antaranya Wakil Ketua Sukarno Lallo, Wakil Sekretaris Indira Mulyasari, Wakil Sekretaris Sandra Santi dan Bendahara Inneke Tanriadi.

BACA JUGA  Viral di Medsos Dituding Biang Kekalahan Sehati, Mario David Laporkan Akun Medsos di Polrestabes Makassar

Berbagai perlombaan khas kemerdekaan digelar, mulai dari lomba makan kerupuk, lari karung pakai helm, hingga lomba unik merias alis, yang sukses mengocok perut penonton dengan aksi-aksi lucu para peserta.

Wakil Ketua PSI Sulsel, Sukarno Lallo, mengungkapkan rasa bahagia melihat antusiasme warga yang begitu tinggi mengikuti kegiatan tersebut.

“Melalui perlombaan ini, kita belajar sportivitas, kebersamaan, dan menjaga semangat persatuan. Semoga kemerdekaan yang kita nikmati saat ini dapat terus kita isi dengan kegiatan positif,” ujar Sukarno Lallo

Sementara itu, tokoh masyarakat Cambayya, Ustad Faizam Samailah, menyampaikan apresiasinya kepada PSI Sulsel atas inisiatif menggelar kegiatan yang menyentuh langsung warga.

“Kegiatan yang digelar PSI Sulsel ini sangat luar biasa. Meski sederhana, tapi warga benar-benar menikmati momen kemerdekaan ini,” ucap Ustad Faizam.

BACA JUGA  Salam Sehati Seto-Rezki Menggema di Rapimnas Partai Gerindra

Acara ditutup dengan penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba, yang diserahkan langsung oleh Ketua PSI Sulsel, Muammar Gandi, didampingi para pengurus lainnya.

Dengan kegiatan ini, PSI Sulsel menunjukkan komitmennya untuk selalu hadir di tengah masyarakat, tidak hanya dalam konteks politik, tapi juga dalam merawat semangat kebangsaan dan kebersamaan.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Workshop Nasional, Taufan Pawe Paparkan Rekomendasi Publik Hadapi Revisi Undang-undang Pemilu

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Sebuah workshop publik nasional bertajuk “Menuju Pemilu yang Adil dan Representatif” sukses diselenggarakan di Ballroom Hotel Unhas, Selasa (29/7/2025).

Acara ini bertujuan untuk menjaring masukan publik bagi revisi regulasi kepemiluan di Indonesia, dihadiri oleh sejumlah akademisi terkemuka dan pemangku kepentingan.

Workshop ini dibuka langsung oleh Wakil Rektor Unhas, Prof. Farida Patittingi, menandakan dukungan penuh dari lingkungan akademik terhadap inisiatif penting ini.

Diskusi mendalam dalam acara ini menghadirkan penanggap dari berbagai latar belakang, termasuk Anggota Komisi II DPR RI Fraksi Partai Golkar, Taufan Pawe, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, dan Perencana Madya Bappenas Republik Indonesia, Maharani.

Sesi pembahasan juga diperkaya oleh paparan dari Dekan FISIP Unhas serta dua narasumber ahli, Prof. Muhammad dan Endang Sari, keduanya dosen politik dari FISIP Unhas.

Dalam paparannya, Anggota Komisi II DPR RI, Taufan Pawe, menyoroti pentingnya kesiapan Komisi II dan pemerintah dalam menghadapi Pilkada Serentak.

Ia menekankan pentingnya meminimalisir potensi permasalahan yang mungkin timbul selama proses penyelenggaraan Pilkada. Ia juga secara lugas menyoroti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dianggapnya sangat gamblang dalam pelaksanaannya, namun juga mengungkap beberapa kelemahan dalam Pilkada Serentak 2024.

BACA JUGA  Pasangan Seto – Rezky Dapatkan Nomor Urut 2 di Pilwali Makassar

“Kami berharap, dengan putusan MK, kita buka semuanya sebelum masuk dalam sistem kepemiluan ke depannya.”

Pawe juga menyoroti kasus-kasus pelanggaran, termasuk penggunaan ijazah palsu, yang menurutnya seharusnya tidak hanya dilihat dari syarat formalnya saja, melainkan juga harus ada verifikasi ijazah materil dan penelusuran yang lebih komprehensif.

“Penyelenggara harus berintegritas dan harus dibuat batasan tersendiri terkait keluasan dokumen. Kami mencoba merumuskan kewenangan penyelenggara untuk menentukan bukti tersebut,” tambahnya.

Kajian Akademik dan Usulan Perbaikan Sistem Pemilu

Diskusi dalam workshop ini tidak hanya berfokus pada evaluasi, tetapi juga pada perumusan solusi konkret. Beberapa poin penting yang mengemuka dari kajian akademik dan masukan publik meliputi:

Pertama, Perluasan Pemilihan: Diperlukan pembahasan mengenai perluasan skala pemilihan, termasuk untuk pemilihan presiden.

BACA JUGA  Lantunan Lagu Oke Gas Oke Gas Sambut Kampanye Perdana Seto-Rezki di Kelurahan Parangloe

Kedua,kolaborasi Lintas Lembaga: Pentingnya duduk bersama antara Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif untuk menyelaraskan arah revisi regulasi.

Ketiga, Kodifikasi UU Pemilu melalui Omnibus Law: Usulan untuk menyatukan berbagai regulasi kepemiluan dalam satu omnibus law yang komprehensif dan partisipatif.

Keempat, Revisi Adil, Demokratis, dan Inklusif: Penekanan pada prinsip keadilan, demokrasi, dan inklusivitas dalam setiap revisi regulasi.

Kelima, Evaluasi Sistem Pemilu dan Uji Coba Sistem Campuran: Mengkaji ulang sistem pemilu yang ada dan mempertimbangkan uji coba sistem campuran untuk mencari model terbaik.

Keenam, Rancangan Kalender Pemilu Nasional dan Daerah yang Realistis: Menyusun jadwal pemilu yang lebih terencana dan realistis, baik untuk tingkat nasional maupun daerah.

Ketujuh, Pembangunan Kapasitas Lembaga Penyelenggara dan Literasi Publik Digital: Meningkatkan kapabilitas KPU dan Bawaslu, serta memperkuat literasi digital masyarakat terkait pemilu.

Kedelapan Masukan Publik dan Akademisi Penting untuk Legitimasi: Menegaskan bahwa partisipasi publik dan sumbangsih pemikiran dari akademisi sangat krusial untuk membangun legitimasi proses dan hasil pemilu.

BACA JUGA  Salam Sehati Seto-Rezki Menggema di Rapimnas Partai Gerindra

Taufan Pawe menyatakan bahwa rekomendasi-rekomendasi yang dihasilkan dari workshop ini sejalan dengan semangat Komisi II DPR RI.

“Kami akan sharing semua yang pada hakikatnya apa yang ada dalam rekomendasi tersebut menurut kami sama dengan apa yang lagi semangat kami di Komisi II,” ujarnya.

Meskipun mengakui adanya pro dan kontra terkait keserentakan pemilu (berdasarkan putusan MK nomor 55 dan 135), Pawe menegaskan bahwa putusan MK bersifat final dan mengikat.

“Tidak ada pilihan lain, kita harus mengikuti apa yang menjadi keputusan MK. Ini simbol kenegaraan kita, MK itu lembaga negara yang punya kewenangan dan kapasitas,” pungkasnya, menegaskan pentingnya efisiensi dalam setiap pelaksanaan pemilu ke depannya.

Workshop ini diharapkan menjadi pijakan penting bagi penyusunan regulasi kepemiluan yang lebih baik, adil, dan representatif di masa mendatang, dengan mengedepankan integritas penyelenggara dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat.(*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel