Connect with us

Kabupaten Sidrap

Buka Pemusatan Latihan Paskibraka 2025, Syaharuddin Alrif: Jangan Mengeluh, Cengeng dan Sombong

Published

on

Kitasulsel–SIDRAP Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang memulai pemusatan pendidikan dan pelatihan bagi Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tahun 2025 tingkat kabupaten. Kegiatan dirangkaikan pelepasan peserta Paskibraka tingkat provinsi, berlangsung di Aula Kantor SKPD Sidrap, Jumat (1/8/2025).

Pelatihan secara resmi dibuka oleh Bupati Sidrap, H. Syaharuddin Alrif. Hadir dalam acara tersebut Ketua DPRD Takyuddin Masse, Kejari Sidrap Sutikno, Dandim 1420 Letkol Inf. Awaloeddin, Wakapolres Kompol Zulkarnain, Sekda Andi Rahmat Saleh, Kepala Badan Kesbangpol Muhammad Arsul, serta sejumlah kepala OPD dan undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan motivasi penuh semangat kepada seluruh peserta, sekaligus menekankan pentingnya kesiapan fisik dan mental selama mengikuti pelatihan.

BACA JUGA  IAIN Parepare Teken MoU dengan Pemkab Sidrap, Kembangkan Potensi Lokal Lewat Tri Dharma

“Nikmati prosesnya. Jangan mengeluh, jangan cengeng, dan jangan sombong. Tanamkan dalam hati bahwa ini adalah bagian dari perjalanan untuk melompat ke masa depan, menjadi generasi emas Sidrap yang membanggakan,” tegas Syaharuddin.

Ia mengingatkan, menjadi anggota Paskibraka bukan hanya soal tampil pada upacara 17 Agustus, tetapi tentang menanamkan karakter dan tanggung jawab sebagai calon pemimpin masa depan.

“Kalian adalah yang terpilih dari sekian banyak peserta seleksi. Tunjukkan kepemimpinan dan karakter yang baik, bukan hanya saat upacara, tetapi juga setelahnya. Jadilah panutan bagi generasi muda Sidrap lainnya,” lanjutnya.

Di akhir sambutannya, Bupati juga menyampaikan ucapan selamat kepada peserta yang akan mewakili Sidrap ke tingkat Provinsi Sulawesi Selatan.

BACA JUGA  Bertemu Mentan, Bupati Sidrap Terpilih Syaharuddin Alrif Siap Dukung Swasembada Pangan

“Selamat kepada anak-anakku yang terpilih. Kalian membawa nama baik Kabupaten Sidrap. Tunjukkan etika dan integritas selama mengikuti pelatihan di provinsi,” tutupnya.

Pelatihan tahun ini mengusung konsep “Desa Bahagia”, yang disebut Kepala Badan Kesbangpol Muhammad Arsul sebagai bagian dari pembinaan nilai-nilai kepaskibrakaan. Konsep ini menekankan pentingnya semangat pengabdian, disiplin, dan pengamalan Pancasila.

“Calon Paskibraka diharapkan menjadi simbol dari Desa Bahagia, mengamalkan nilai luhur bangsa dan menunjukkan dedikasi tinggi terhadap tugas,” jelas Arsul.

Pelatihan ini akan berlangsung hingga menjelang upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus mendatang. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kabupaten Sidrap

Fokus Kesejahteraan Masyarakat, Pesan Bupati Sidrap Saat Pimpin Rakor APBDes

Published

on

Kitasulsel–SIDRAP Bupati Sidenreng Rappang (Sidrap), H. Syaharuddin Alrif, memimpin rapat koordinasi terkait perubahan penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), Jumat (1/8/2025) malam.

Kegiatan berlangsung di halaman Rumah Jabatan Bupati Sidrap, Jalan Lanto Daeng Pasewang, Kelurahan Pangkajene, Kecamatan Maritengngae.

Turut hadir Kepala Kejaksaan Negeri Sidrap Sutikno, Kasat Reskrim Polres Sidrap AKP Setiawan Sunarto, Sekretaris Daerah Andi Rahmat Saleh, Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Palopo Haryanjas Pasang Kamase, dan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Sidrap Aminah Arsyad,

Tampak pula Kepala Dinas Pemdes PPA, Abbas Aras bersama jajarannya, Inspektur Mustari Kadir, Kabag Hukum Andi Kaimal, serta kepala desa se-Kabupaten Sidrap.

Dalam arahannya, Bupati Syaharuddin menegaskan pentingnya keselarasan persepsi antara pemerintah daerah dan para kepala desa dalam mengelola anggaran yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat.

BACA JUGA  Wabup Nurkanaah Ikuti Rakor TPPS dan Evaluasi Stunting se-Sulsel

“Kepala desa adalah pejabat yang dipilih langsung oleh rakyat, seperti halnya saya. Maka kita harus satu persepsi, bahwa model pembangunan 2025–2029 ini lebih sosial dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat,” ujar Syaharuddin.

Ia menekankan pentingnya pemanfaatan APBDes secara tepat guna dan terukur. Ia juga menjelaskan, proses perencanaan hingga pelaksanaan harus mengikuti alur input, output, dan outcome yang jelas.

“Input-nya dari musrenbangdes dan usulan masyarakat, lalu dibahas dalam APBDes, kemudian direalisasikan dalam kegiatan. Outcome-nya harus jelas: anggaran desa, sekitar Rp78 miliar untuk seluruh desa di Sidrap, harus terasa manfaatnya oleh masyarakat,” ungkapnya.

Syaharuddin juga menyoroti pentingnya program jaminan sosial seperti BPJS Ketenagakerjaan. Ia menyebut program tersebut memberi manfaat nyata, seperti santunan kematian dan beasiswa untuk ahli waris.

BACA JUGA  IAIN Parepare Teken MoU dengan Pemkab Sidrap, Kembangkan Potensi Lokal Lewat Tri Dharma

“Program seperti ini harus dipikirkan dan disinergikan. APBD kabupaten akan mendukung kebutuhan dana desa, walaupun dana tersebut berasal dari APBD, APBD Provinsi, maupun APBN,” tambahnya.

Ia juga mengapresiasi program nasional seperti swasembada pangan, koperasi Merah Putih, makan bergizi gratis (MBG), dan Sekolah Rakyat yang telah berjalan di Sidrap. Termasuk, program reforma agraria yang tengah diupayakan bersama Forkopimda.

Bupati berharap penyusunan perubahan APBDes dilakukan secara terbuka dan transparan, serta meminta gaji kepala desa dibayarkan tepat waktu.

“Saya ingin gaji kepala desa dibayarkan setiap tanggal 1, tidak boleh menunggu dua bulan,” tegasnya.

Sementara itu, Kajari Sidrap Sutikno mengingatkan bahwa penyusunan APBDes harus mengacu pada regulasi, terutama terkait alokasi untuk program jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan.

BACA JUGA  Bupati Syaharuddin Pimpin Langkah Sidrap Menuju Swasembada Pangan di MTS 2025

“Undang-undang mengamanatkan perlindungan kepada rakyat, terutama pekerja rentan seperti petani, buruh, dan nelayan. Mereka harus dilindungi, apalagi jika penghasilannya di bawah standar,” jelas Sutikno.

Ia meminta para kepala desa didampingi dalam menyusun APBDes agar tidak salah langkah.

“Mereka adalah ujung tombak pembangunan. Jangan sampai niat baik justru menimbulkan masalah karena kurang bimbingan. Saya titip ke Pak Sekda dan Kabag Hukum untuk membina para kades sebaik mungkin. Jika perlu bantuan, kami siap mendampingi,” pungkasnya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel