Connect with us

LIPUTAN HAJI 2025

Kloter Terakhir Terbang dari Madinah, Ketua PPIH: Alhamdulillah Fase Pemulangan Lancar

Published

on

Kitasulsel–MADINAH Fase pemulangan jemaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang II dari Daerah Kerja (Daker) Madinah berakhir dengan keberangkatan jemaah kelompok terbang 28 Debarkasi Kertajati (KJT28) dari Kota Nabawi ke Indonesia.

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Muchlis M Hanafi bersyukur proses pemulangan jemaah berjalan lancar.

Proses kepulangan jemaah haji Indonesia setelah menjalani ibadah haji berlangsung dari 11 Juni 2025. Proses pemulangan ini terbagi dalam dua gelombang. Jemaah gelombang I, pulang dari Makkah melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah dari 11 – 25 Juni 2025.

Jemaah. Jemaah gelombang II, pulang dari Madinah melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah dari 26 Juni – 10 Juli 2025.

“Hari ini kami melepas kloter terakhir dari Madinah. Alhamdulillah secara umum proses pemulangan jemaah haji yang sudah berlangsung sejak 11 Juni hingga hari ini, 10 Juli 2025, berjalan dengan lancar,” kata Muchlis M Hanafi di Madinah, Kamis (10/7/2025).

Ikut hadir melepas keberangkatan jemaah haji, Dubes Indonesia di Arab Saudi Abdul Aziz, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri M. Zain, Direktur Bina Haji Musta’in Ahmad, serta PPIH Daker Madinah dan Daker Bandara.

BACA JUGA  Kunjungi Daker Makkah, Wamenhaj Apresiasi Sukses Haji dan Sebut Semua Tantangan Berhasil Dimitigasi

“Kita semua tentu senang, seluruh jemaah haji sudah meninggalkan Arab Saudi kecuali yang masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Arab Saudi. Mereka akan terus dipantau oleh tim Kantor Urusan Haji. Kita doakan semoga lekas sembuh dan bisa segera kembali ke Tanah Air,” sambungnya.

Muchlis M Hanafi yang juga Direktur Layanan Haji Luar Negeri juga bersyukur seluruh rangkaian penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M berjalan dengan lancar.

Jemaah haji Indonesia dapat menjalankan prosesi ibadah hajinya dan juga mendapatkan sejumlah layanan yang disiapkan PPIH, baik akomodasi, konsumsi, transportasi, termasuk juga bimbingan ibadah.

“Alhamdulillah, secara umum jemaah puas atas layanan yang diberikan baik akomodasi, konsumsi dan transportasi termasuk layanan petugas. Ada dinamika dalam penyelenggaraan, tapi kita bersyukur semua bisa diatasi dan diselesaikan,” ujar Muchlis.

“Kita tentu berharap jemaah pulang dengan membawa haji yang mabrur serta memberikan kesejukan bagi bangsa dan negara,” lanjutnya.

Hingga hari ini, lanjut Muchlis M Hanafi, tercatat ada 446 jemaah wafat, terdiri atas 434 jemaah haji reguler dan 12 jemaah haji khusus. “Kita doakan mereka diterima amal ibadahnya dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah Swt,” sambungnya.

BACA JUGA  Irjen Kemenag Pantau Pemulangan Jemaah di Bandara Jeddah

Kepala Daker Madinah M Lutfi Makki menjelaskan bahwa KJT28 merupakan kloter campuran dari sejumlah daerah dengan 413 jemaah yang mayoritas berasal dari Kabupaten Majalengka dan Kota Cimahi.

“Mereka berangkat dari hotel di Madinah sekitar pukul 18.00 Waktu Arab Saudi (WAS),” jelas M Lutfi Makki.

Menurut Makki, saat ini tercatat ada 29 jemaah haji Indonesia yang dirawat di RS Arab Saudi di Madinah. Selain itu, ada 10 jemaah dirawat di RSAS di Makkah, 6 jemaah di RSAS di Jeddah, dan satu jemaah dirawat di Riyad.

“Jadi total masih ada 46 jemaah yabg dirawat di RS Arab Saudi yabg tersebar di empat kota. Semoga mereka lekas sehat. Aamiin,” papar Makki.

Kepala Daker Bandara Abdul Basir menambahkan, ada delapan kloter yang pulang pada hari terakhir, terdiri atas empat kloter terbang dengan Garuda Indonesia dan empat kloter dengan Saudi Airlines. Total ada 2.909 jemaah haji yang kembali ke Indonesia dan ditutup oleh KJT 28 dengan dengan 413 jemaah.

BACA JUGA  Haji Tertib, Dam Resmi! Jemaah Dilarang Datangi RPH untuk Penyembelihan

“KJT 28 terbang atau takeoff dari Bandara AMAA Madinah pukul 23.27 WAS atau lebih cepat dari jadwal awal pada 23.45 WAS,” sebut Basir.

Operasional penyelenggaraan ibadah haji 1446 H di Arab Saudi berlangsung sejak 2 Mei 2025, ditandai dengan kedatangan kloter pertama di Madinah. Total ada 103.806 jemaah dalam 266 kloter yang mendarat di Madinah pada fase kedatangan gelombang I, dan 99.343 jemaah mendarat di Jeddah pada fase kedatangan jemaah gelombang II. Jadi, total ada 203.249 jemaah yang tiba di Arab Saudi dalam 525 kelompok terbang.

Sementara pada fase pemulangan, 101.339 jemaah yang tergabung dalam 260 kloter terbang ke Indonesia melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah. Sebanyak 101.274 jemaah pulang ke Indonesia dari Bandara AMAA Madinah.

“Ada 52 jemaah yang tanazul atau pulang tidak berbarengan dengan kloter mereka saat berangkat, dengan berbagai alasan, baik karena sakit atau tugas,” ujar Basir.

“Setelah semua jemaah pulang, kini kita fokus pada proses pemulangan petugas haji Daker Madinah dan juga Daker Bandara yang dijadwalkan akan terbang pada 13 Juli 2025,” tandas Basir.(*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

LIPUTAN HAJI 2025

Dari Balik Bravo, Suara Penjaga Alur Perjalanan Suci Jemaah Haji

Published

on

Kitasulsel–MADINAH Di tengah gegap gempita Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah, suara-suara bersahutan dalam berbagai bahasa. Tapi ada satu suara yang tak pernah terdengar oleh jemaah—suara yang melintas di frekuensi internal, tak kasat mata tapi begitu menentukan.

Suara itu keluar dari perangkat kecil bernama bravo, alat komunikasi genggam yang jadi urat nadi pergerakan jemaah haji Indonesia.

Di balik saluran itu, ada sosok bernama Kholis Tomin. Nama yang mungkin tak pernah dikenal jemaah, tapi kehadirannya nyaris tak pernah absen sejak jemaah menginjakkan kaki di tanah suci hingga kembali ke Tanah Air. Ia adalah suara yang menjaga alur perjalanan jutaan jiwa.

“Saya bukan siapa-siapa,” katanya pelan, sembari menggenggam erat bravo di tangannya. “Tapi selama jemaah bisa sampai dengan selamat, saya merasa cukup,” imbuhnya.

Kholis bukan wajah baru dalam pelayanan haji. Mukimin asal Madura ini telah mengabdi sejak tahun 2002. Dua puluh tahun lebih ia menapaki berbagai peran: perawat lansia, penghubung antar sektor, pemandi jenazah, hingga kini menjadi pengendali komunikasi jemaah melalui perangkat bravo. Setiap peran ia jalani bukan sekadar karena tugas, tapi panggilan hati.

Dari balik bravo, suara Kholis mengalir tenang namun tegas. “Rombongan embarkasi SUB sudah tiba. Bus standby, siap bongkar. Petugas siap sambut,” begitu biasanya ia memulai koordinasi.

BACA JUGA  Pulang dari Saudi, Menag: Petugas Siap Sambut Kedatangan Jemaah

Tak ada sorotan kamera yang merekam. Tak ada tepuk tangan yang menyambut. Tapi di sudut-sudut bandara Arab Saudi, baik di Jeddah maupun Madinah, suara Kholis jadi sinyal dimulainya rangkaian pelayanan: penjemputan, distribusi bus, pengamanan jalur, hingga respons cepat saat terjadi keterlambatan atau kendala cuaca.

Ia tahu, di balik setiap kalimat yang ia ucapkan, ada ribuan lansia yang menunggu kepastian. Ada harapan dalam tiap detik.

Maka setiap kata ia ucapkan dengan tanggung jawab penuh. “Karena saya yakin, suara ini akan dicatat juga di langit,” ucapnya sambil menatap langit Madinah yang mulai menghangat.

Kholis bukan satu-satunya suara dari balik bravo di Daerah Kerja Bandara. Ada juga Iwan Bonex, sosok jangkung yang telah 17 tahun menjadi bagian dari pelayanan haji Indonesia.

ASN Kementerian Agama ini dikenal memiliki koneksi yang baik dengan pihak maskapai—kemampuan yang membuatnya kembali dipercaya menjadi Tim Bravo Daker Bandara 2025, sekaligus menjalankan fungsi pelayanan pemulangan jemaah.

“Semua hal yang kita laporkan melalui bravo ini harus detail. Ini akan berdampak pada setiap fase pergerakan jemaah,” tutur Iwan.

BACA JUGA  Haji Tertib, Dam Resmi! Jemaah Dilarang Datangi RPH untuk Penyembelihan

Ada juga Sadiri Sadimum Paki, mukimin asal Madura yang menetap di Arab Saudi sejak 2007. Ia mulai bergabung dalam tim bravo sejak 2015. Pria beranak tiga ini menyebut peran sebagai Tim Bravo bukan sekadar kebanggaan, tapi tanggung jawab yang melekat pada keakuratan informasi.

“Data kami jadi rujukan utama. Mulai dari jemaah sakit, tanazul, jumlah jemaah yang masuk dan keluar bandara. Kalau salah, bisa kacau pelayanan,” ujarnya.

Bagi Sadiri, kesuksesan pelayanan haji adalah hasil sinergi. “Kami bukan siapa-siapa tanpa data dari Mabes (pusat kendali pergerakan dari Kantor Urusan Haji atau KUH), dari sektor di Makkah atau Madinah, serta dari Tim Bravo lain. Ini kerja kolektif. Dan semua harus akurat,” tambahnya.

Di sisi lain bandara, ada suara baru yang tak kalah sigap. Mayor Laut Andi Irawan, perwira TNI Angkatan Laut, untuk pertama kalinya dipercaya menjadi bagian dari Tim Bravo PPIH Arab Saudi. Meski baru pertama kali terlibat dalam pelayanan haji, ia cepat menyesuaikan diri.

“Di kesatuan, saya sudah terbiasa pakai HT. Bahasa-bahasa teknis di bravo sudah akrab. Jadi tinggal pindah medan,” kata suami dari Wilco Ikada, ayah dari tiga anak ini.

BACA JUGA  Kunjungi Daker Makkah, Wamenhaj Apresiasi Sukses Haji dan Sebut Semua Tantangan Berhasil Dimitigasi

Tak hanya menangani koordinasi melalui bravo. Di Daker Bandara, Andi juga dikenal sebagai petugas perlindungan jemaah (linjam) yang kerap menggendong jemaah-jemaah lansia yang kelelahan.

“Itu jadi pengalaman paling berharga. Saya merasa, inilah esensi tugas kami—membuat jemaah merasa aman, nyaman, dan dihormati,” kata Andi dengan suara tercekat.

Dari balik bravo, suara-suara ini tidak pernah muncul di berita utama. Mereka bukan narasumber di konferensi pers, bukan pula sosok yang menghiasi laporan akhir tahun. Tapi justru dari balik senyap itulah, mereka mengatur ribuan langkah kaki dalam satu irama pelayanan.

Tak butuh tepuk tangan. Tak berharap nama disebut. Mereka hanya ingin satu hal: melihat jemaah tiba di tempat tujuan dengan selamat, menjalani ibadah dengan tenang, dan pulang ke tanah air dalam keadaan utuh.

Di antara deru mesin pesawat dan gegap logistik bandara, suara mereka mengalir seperti doa yang disampaikan lewat gelombang udara—doa yang tak terdengar, tapi mungkin paling tulus.

Mereka adalah penjaga sunyi perjalanan suci. Dari balik bravo, suara mereka menyatukan langkah, merajut pelayanan, dan menjadi bagian dari keberkahan haji Indonesia. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel