Connect with us

Provinsi Sulawesi Selatan

Gubernur Sulsel Sampaikan Ranperda Pertanggungjawaban APBD dan RPJMD 2025–2029

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, menyampaikan pengantar dan penjelasan atas dua rancangan peraturan daerah (Ranperda) dalam Rapat Paripurna DPRD Sulsel yang digelar di Jalan Urip Sumoharjo, Senin (7/7/2025).

Dua Ranperda yang dibahas meliputi pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2024, serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Selatan untuk periode 2025–2029.

Dalam pemaparannya, Gubernur menyampaikan bahwa laporan keuangan Pemprov Sulsel tahun 2024 telah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, dan hasilnya kembali memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk keempat kalinya secara berturut-turut.

“Capaian ini adalah hasil sinergi yang baik antara pemerintah provinsi dan DPRD, serta seluruh perangkat daerah yang telah bekerja secara aktif dan profesional,” ungkap Andi Sudirman di hadapan anggota dewan.

BACA JUGA  Pemerintah Provinsi Sulsel Gelontoran Rp 3,5 Miliar untuk Pembangunan Lapangan Gaspa dan Dukungan UMKM di Palopo

Pria yang akrab disapa Andalan ini menjelaskan, realisasi pendapatan daerah tahun 2024 mencapai Rp9,9 triliun atau 98,33% dari target anggaran setelah perubahan sebesar Rp10,16 triliun.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) menyumbang sebesar Rp5,375 triliun atau 97,42%, sementara pendapatan transfer mencapai Rp4,607 triliun atau 99,39%.

Sementara itu, realisasi belanja daerah tercatat sebesar Rp9,8 triliun atau 97,48% dari total anggaran belanja setelah perubahan sebesar Rp10,056 triliun. Belanja terbesar berasal dari belanja pegawai, yang mencapai Rp3,79 triliun atau 99,54%.

Untuk belanja barang dan jasa, realisasinya sebesar Rp2,082 triliun atau 93,31%. Di sisi lain, realisasi penerimaan pembiayaan daerah tahun 2024 tercatat penuh sebesar Rp27,297 triliun, dan realisasi pengeluaran pembiayaan sebesar Rp133,877 triliun atau 99,91%.

BACA JUGA  Presiden Prabowo Lantik Andi Sudirman – Fatmawati Rusdi

Sudirman juga menyampaikan, sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) tahun 2024 mencapai Rp84,83 triliun. Adapun total aset daerah tercatat sebesar Rp20,6 triliun, kewajiban Rp2,051 triliun, dan ekuitas dana sebesar Rp18,571 triliun.

Selain laporan keuangan, Gubernur juga memaparkan draf RPJMD Sulsel 2025–2029 yang telah disusun mengacu pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Permendagri Nomor 86 Tahun 2017.

Menurutnya, RPJMD merupakan dokumen penting dalam perencanaan pembangunan daerah untuk lima tahun ke depan, yang akan menjadi pedoman dalam penyusunan kebijakan, program, hingga penganggaran melalui KUA-PPAS dan APBD tahunan.

“RPJMD menjadi dasar pengukuran kinerja pembangunan yang terarah, terukur, dan berkelanjutan, serta menjadi instrumen untuk merespons isu-isu strategis yang berkembang di tengah masyarakat,” tegasnya.

BACA JUGA  Sekda Sulsel Salat Iduladha di Masjid Kubah 99 Asmaul Husna, Saksikan Sapi Kurban Presiden Prabowo

Ia menambahkan bahwa arah pembangunan lima tahun ke depan telah dirancang secara terpadu dan sinkron dengan RPJMN nasional, serta mempertimbangkan aspek lokal, regional, dan nasional secara menyeluruh.

Rapat paripurna ini menjadi momentum awal untuk menilai capaian fiskal dan mempersiapkan rencana strategis pembangunan Sulawesi Selatan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Provinsi Sulawesi Selatan

Bus Trans Sulsel Layani Penumpang Hingga Jam 9 Malam

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Moda transportasi massal Bus Trans Sulsel resmi beroperasi dan melayani masyarakat di wilayah Mamminasata (Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar) setiap hari mulai pukul 05.30 hingga 21.00 Wita.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sulsel, Andi Erwin Terwo, mengatakan layanan ini merupakan bagian dari upaya menghadirkan transportasi publik yang modern, terjangkau, dan ramah lingkungan.

“Untuk jam operasionalnya itu mulai pagi hingga malam,” kata Erwin di Makassar, Rabu (16/7/2025).

Selama masa awal operasional, layanan ini digratiskan hingga Desember 2025. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengalokasikan anggaran sebesar Rp16 miliar untuk mendukung subsidi operasional bus.

Erwin menambahkan, ke depan sistem pembayaran akan menggunakan kartu elektronik dan QRIS. Penerapan sistem non-tunai ini sedang difinalisasi bersama Bapenda Sulsel.

BACA JUGA  Sekda Sulsel Salat Iduladha di Masjid Kubah 99 Asmaul Husna, Saksikan Sapi Kurban Presiden Prabowo

“Sistem pembayaran non-tunai sedang disiapkan. Untuk tarif resmi akan ditentukan melalui regulasi retribusi daerah,” ujarnya.

Dishub Sulsel juga sedang mematangkan aplikasi mobile Bus Trans Sulsel, yang nantinya akan menyediakan fitur pembelian saldo, pelacakan posisi bus secara real-time, dan pelaporan layanan.

Selama beberapa hari terakhir, Dishub mencatat lonjakan penumpang yang signifikan. Dibanding hari pertama, jumlah penumpang naik hingga 500 persen.

“Antusiasme masyarakat sangat tinggi. Ini menunjukkan kebutuhan akan transportasi publik memang sangat besar,” kata Erwin. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel