Connect with us

Luwu Timur

Penilaian Desa Sehat di Burau, Lutim Perkuat Komitmen Wujudkan Kabupaten Sehat

Published

on

Kitasulsel–LUWUTIMUR Kecamatan Burau menjadi titik kunjungan berikutnya dalam rangkaian kegiatan penilaian lomba Desa Sehat yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Luwu Timur.

Kegiatan berlangsung di Kantor Camat Burau, Senin (16/06/2025), dan melibatkan penilaian langsung oleh Tim I dan Tim II di empat desa, yakni Desa Lagego, Bonepute, Lewonu, dan Benteng.

Tim Penilai yang terdiri dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait bersama TP PKK Luwu Timur, turun langsung ke lapangan dihari ketiga ini untuk melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap tatanan-tatanan yang menjadi indikator penilaian desa sehat.

Kepala Dinas Kesehatan Luwu Timur, dr. Adnan D. Kasim menyampaikan bahwa, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya evaluasi menuju pelaksanaan penilaian KKS tingkat nasional.

BACA JUGA  Sekda Lutim Ingatkan ASN untuk Ikut Kegiatan JBJ dan SSJ dengan Rutin

“Tim penilai hadir hari ini untuk memastikan kesiapan desa dan kecamatan melalui evaluasi langsung. Semua tatanan yang ada di kecamatan dan desa menjadi objek evaluasi.

Tujuannya adalah memastikan bahwa implementasi KKS yang telah dirancang benar-benar terwujud dalam kehidupan masyarakat,” ungkap dr. Adnan.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa keberhasilan pelaksanaan program KKS bergantung pada sinergi semua pihak, mulai dari pemerintah desa dan kecamatan, para kader hingga partisipasi aktif masyarakat.

“Ketika pola hidup sehat menjadi kebiasaan masyarakat dan lingkungan terjaga dengan baik, maka kita akan menciptakan daerah yang sehat, aman, nyaman, dan mendukung produktivitas masyarakat,” tutup dr. Adnan.

Sementara Camat Burau, Akbar Bahar, menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini dan berharap hasil penilaian bisa sesuai dengan harapan bersama.

BACA JUGA  Wabup Puspawati Buka Diklat BOSP 2025 untuk Kepala Sekolah SD

“Kami berharap melalui kegiatan ini, dapat diberikan arahan terhadap hal-hal yang masih perlu diperbaiki. Semoga kunjungan ke desa-desa nantinya benar-benar dapat mencerminkan keberhasilan dalam membangun desa sehat,” harap Akbar Bahar.

Rangkaian penilaian Desa Sehat ini akan terus berlanjut di seluruh kecamatan di Kabupaten Luwu Timur, sebagai bentuk komitmen nyata dalam mendukung program Indonesia Sehat dan mewujudkan Luwu Timur sebagai Kabupaten Sehat. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Luwu Timur

Kisah Inspiratif Atikah Zalfa : Wakili Sulsel Pada Lomba Bertutur tingkat Nasional

Published

on

Kitasulsel–LUWUTIMUR Dari sudut Perumahan Pesona Bumi Batara guru di Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, tinggal seorang anak yang diam-diam menorehkan tinta emas di panggung literasi Sulawesi Selatan. Namanya Atikah Zalfa, siswi dari UPT SDN 238 Mallaulu, yang baru berusia 10 tahun namun sudah akrab dengan panggung dan tepuk tangan.

Atikah, begitu ia disapa, lahir di Enrekang pada 29 Januari 2015. Ia merupakan putri dari seorang abdi negara, Kasi Trantib Kecamatan Tomoni Timur, Notmayanti.Dari orangtuanya, Atikah Zalfa belajar arti disiplin dan tanggung jawab , nilai yang kemudian ia terjemahkan dalam semangat berprestasi.

Di usianya yang belia, ia telah mengantongi sederet pencapaian membanggakan. Ia pernah meraih Juara 2 Lomba Baca Puisi tingkat kabupaten dalam rangka HUT Bhayangkara, kemudian menyabet Juara 1 Lomba Bertutur Tingkat Kabupaten pada Festival Literasi Dinas Perpustakaan Luwu Timur. Prestasi itu berlanjut hingga Juara 1 Lomba Bertutur Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan.

BACA JUGA  Bupati dan Wabup Lutim Hadiri Ritual Adat Pekasiwia, Resmi Jadi Keluarga Besar To Pamona

Kini, prestasi itu membawanya terpilih sebagai wakil Sulawesi Selatan dalam Festival Literasi Perpusnas 2025 di Jakarta, bersama 32 peserta terbaik lainnya dari seluruh Indonesia. Dari Malili, sebuah daerah yang mungkin tak banyak orang kenal di peta nasional, Atikah akan melangkah membawa cerita.

Atikah adalah sosok yang unik. Di balik suara lantangnya saat bertutur di panggung, ia adalah anak yang sederhana dan penuh semangat. Hobinya justru berolahraga, terutama tenis lapangan. Sementara cita-citanya jauh dari dunia literasi, ia bermimpi menjadi seorang dokter, profesi yang bisa menolong dan menyembuhkan orang lain.

“Kalau Atikah tampil, dia bisa bikin penonton larut dalam ceritanya. Anak ini punya daya tarik alami,” ujar seorang guru yang mendampinginya.

BACA JUGA  Kisah Inspiratif Bupati Irwan di Balik Penghargaan Mega Buana Award 2025

Festival Literasi Perpusnas 2025 yang akan berlangsung di Jakarta pada 27–29 Oktober mendatang, menjadi panggung baru bagi Atikah. Tidak sekadar lomba, ajang ini adalah ruang bertemu anak-anak terbaik bangsa yang sama-sama jatuh cinta pada dunia literasi.

Bagi Luwu Timur, kehadiran Atikah menjadi kebanggaan. Ia bukan sekadar anak yang pandai bertutur, tetapi simbol bahwa dari pelosok daerah pun bisa lahir bintang kecil yang bercahaya di pentas nasional.

Di tengah derasnya arus gawai dan hiburan instan, Atikah menunjukkan jalan berbeda. mencintai kata, suara, dan cerita. Prestasi yang ia raih bukan hanya milik pribadi, melainkan cermin kerja sama keluarga, sekolah, dan lingkungannya yang memberi ruang bagi anak-anak untuk tumbuh.

BACA JUGA  Wabup Puspawati Hadiri Pengucapan Sumpah/Janji Wakil Ketua DPRD Lutim

“Semoga Atikah bisa menjadi inspirasi bagi teman-temannya. Bahwa literasi itu bukan hanya membaca, tapi juga menyuarakan, menyampaikan, dan menghidupkan cerita,” kata seorang pustakawan di Lutim

Atikah Zalfa membuktikan tak ada mimpi yang terlalu kecil untuk diperjuangkan, dan tak ada panggung yang terlalu jauh untuk dijangkau. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel