Connect with us

PDAM Makassar

Dr. Darwis: Dana Cadangan Besar di PDAM Bukan Prestasi, Tapi Cermin Ketidakefisienan

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Polemik pengelolaan dana cadangan sebesar Rp14 miliar di Perumda Air Minum (PDAM) Makassar menuai sorotan tajam dari kalangan akademisi dan pemerhati publik.

Salah satunya datang dari Dr. Darwis Lannai, SE., Ak., CA., ACPA., Asean CPA, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muslim Indonesia (FEB UMI) sekaligus pemerhati laporan keuangan publik.

Dalam pernyataannya kepada media ini, Dr. Darwis menegaskan bahwa penyimpanan dana dalam jumlah besar oleh perusahaan daerah seperti PDAM bukan merupakan prestasi yang patut diapresiasi, melainkan justru mencerminkan ketidakmampuan manajemen dalam mengelola keuangan secara produktif.

“Bagi Perumda yang bergerak di bidang pelayanan publik, indikator keberhasilan bukanlah berapa besar uang yang disimpan di bank, tapi sejauh mana dana itu diolah menjadi pelayanan yang nyata. Misalnya, untuk memperbaiki instalasi air yang karatan dan bocor, menambah jaringan, atau mengembangkan kapasitas distribusi,” jelas Darwis.

BACA JUGA  Hadir Lebih Dekat dan Adil, PDAM Makassar Luncurkan Promo Sambungan Baru

Kontroversi ini mencuat setelah mantan Dirut PDAM Makassar, Beny, bersama lima direksi dan dewan pengawas, diperiksa Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (Kejati Sulsel) atas dugaan tindak pidana korupsi dana cadangan PDAM, seperti dilansir Harian Heral Sulsel pada 10 Juni 2025.

Dalam pembelaannya, Beny mengklaim bahwa tidak ada dana cadangan yang tersedia saat masa jabatan Plt. Dirut Hamzah Ahmad, karena perusahaan sedang dalam kondisi merugi dan masih memiliki akumulasi utang.

Namun, menurut Dr. Darwis, pernyataan tersebut bertolak belakang dengan data keuangan PDAM Makassar yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Sukardi Hasan dan KAP M. Yasin.

“Sangat disayangkan jika direksi menyampaikan informasi yang tidak sejalan dengan data historis yang mereka miliki sendiri. Ini menimbulkan pertanyaan besar tentang pemahaman mereka terhadap laporan keuangan,” ujarnya.

BACA JUGA  Berkat Porpamnas ke Vlll PDAM Makassar Mendapat Penghargaan Khusus

Lebih lanjut, Dr. Darwis juga menanggapi secara kritis narasi “tiga tahun cuci piring” yang sempat disampaikan oleh Beny di media massa. Ia menyebut istilah tersebut sebagai bentuk pengalihan dari ketidakmampuan mengelola perusahaan daerah yang memiliki tanggung jawab besar terhadap kebutuhan publik.

“Kalau mereka bilang tiga tahun cuci piring, pertanyaannya: piring siapa yang dicuci? Dan piring seperti apa? Silakan masyarakat menilai sendiri. Yang pasti, laporan keuangan menunjukkan PDAM tetap mencetak laba, bahkan rutin membayar Pajak Badan,” sindirnya.

Menepis klaim kerugian, Dr. Darwis mengungkapkan bahwa PDAM Makassar pernah menyetor dividen hingga Rp76 miliar kepada Pemerintah Kota Makassar, dan pada Maret–April 2025 kembali menyetor sekitar Rp11 miliar.

“Kalau benar-benar paham data historis, mereka pasti berpikir dua kali sebelum menyatakan kerugian. Dividen itu hanya bisa disetor dari laba, bukan dari kerugian,” tegasnya.

BACA JUGA  PDAM Makassar Lakukan Perbaikan Kerusakan Pompa PDAM di Moncongloe

Dr. Darwis kembali menekankan bahwa peran utama PDAM bukanlah sekadar menjaga saldo kas tetap tinggi, tetapi bagaimana dana yang ada dibelanjakan secara strategis untuk meningkatkan layanan air bersih kepada masyarakat.

“Ini bukan bank. PDAM itu penyedia layanan vital. Dana yang besar seharusnya berputar untuk masyarakat, bukan didiamkan dan dijadikan pencitraan semata,” ungkapnya.

Di akhir keterangannya, Dr. Darwis berharap agar para pemimpin Perumda, khususnya PDAM Makassar, memiliki kapasitas dan integritas dalam membaca laporan keuangan serta memprioritaskan pelayanan publik di atas kepentingan citra keuangan internal.

“Harapan kami, ke depan PDAM Makassar dipimpin oleh mereka yang benar-benar mengerti substansi laporan keuangan dan punya komitmen kuat terhadap pelayanan publik. Karena keberhasilan sebuah perusahaan daerah diukur dari seberapa besar manfaatnya bagi rakyat, bukan dari saldo kas yang dipamerkan,” pungkasnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

PDAM Makassar

Hadir Lebih Dekat dan Adil, PDAM Makassar Luncurkan Promo Sambungan Baru

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR — Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar kembali menghadirkan promo pemasangan sambungan baru air bersih yang sangat terjangkau.

Melalui program ini, pelanggan baru dapat menikmati kemudahan pembayaran dengan sistem cicilan hingga 5 kali.

Promo ini sejalan dengan Visi yang digagas Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama PDAM Kota Makassar Hamzah Ahmad, yang berbunyi: “Menjadi perusahaan air minum yang andal, efisien, dan selalu berinovasi untuk dapat melayani seluruh masyarakat Makassar secara adil dan berkelanjutan.”

Visi ini menunjukkan tekad perusahaan untuk membangun sistem pelayanan air yang terpercaya, hemat sumber daya, dan inovatif, guna menjangkau seluruh lapisan masyarakat tanpa diskriminasi.

Plt Kepala Bagian Hubungan Masyarakat PDAM Makassar, Fazad Azizah, mengungkapkan bahwa promo ini merupakan bentuk komitmen PDAM dalam memperluas cakupan layanan air bersih kepada seluruh lapisan masyarakat yang sesuai dengan Visi dan misi Plt dirut PDAM Makassar, Hamzah Ahmad dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat kota Makassar.

BACA JUGA  PDAM Makassar Lakukan Perbaikan Pompa Inline di Pannampu, Warga Diimbau Siapkan Antisipasi Air

“Ini sangat meringankan, terutama bagi warga yang baru membangun rumah atau belum memiliki sambungan PDAM,” ujarnya

Dalam promo ini, pelanggan cukup membayar uang muka (DP) sebesar Rp139.000, dan sisanya dapat dicicil sebanyak empat kali dengan nominal masing-masing Rp500.000.

Skema ini tentu memberikan keringanan finansial bagi calon pelanggan yang selama ini masih menunda pemasangan sambungan baru karena pertimbangan biaya.

“Kami ingin mempermudah masyarakat dalam mendapatkan akses air bersih. Promo ini memungkinkan pelanggan baru hanya membayar uang muka sebesar Rp139.000, kemudian mencicil sebesar Rp500.000 sebanyak empat kali.” jelasnya.

Selain itu, Ia juga mengajak seluruh pelanggan untuk membayar tagihan air secara tepat waktu guna menghindari denda dan pemutusan layanan. Pembayaran kini semakin mudah dengan berbagai metode, baik tunai maupun non-tunai, melalui mitra seperti Alfamart, Indomaret, bank nasional, e-wallet (Gopay, DANA, OVO), hingga platform digital seperti Tokopedia dan Shopee.

BACA JUGA  Berikan Pelayanan Terbaik, Perumda Air Minum Kota Makassar Gelar Pembekalan ke 60 Staf

“Kami mengimbau pelanggan untuk membayar tagihan sebelum tanggal 20 setiap bulannya. Sekarang sudah #GampangMi karena bisa dibayar di mana saja dan kapan saja,”tambahnya.

Sebelumnya, Plt. Direktur Utama Hamzah Ahmad menegaskan bahwa transformasi PDAM bukan hanya soal teknis, tetapi juga soal nilai dan budaya kerja. Ia menyebut bahwa pelayanan air bersih harus menjadi cerminan dari tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap hak dasar masyarakat.

untuk itu, Hamzah memperkenalkan enam nilai inti perusahaan yang dirangkum dalam akronim “SEGERA”.

Nilai-nilai tersebut adalah Sipakale’bi (menghargai dan menghormati dalam setiap interaksi), Efisien (bekerja cerdas dan hemat sumber daya), Good Governance (menjunjung prinsip transparansi, akuntabilitas, partisipasi, dan keadilan), Empati terhadap Masyarakat (melayani dengan kepekaan sosial), Responsif (tanggap terhadap keluhan dan kebutuhan pelanggan), serta Amanah (menjaga kepercayaan publik dengan jujur dan bertanggung jawab).

BACA JUGA  Berkat Porpamnas ke Vlll PDAM Makassar Mendapat Penghargaan Khusus

Melalui visi, misi, dan nilai-nilai tersebut, Plt Dirut PDAM Kota Makassar menegaskan langkahnya untuk menjadi institusi pelayanan publik yang modern, profesional, dan terpercaya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel