Provinsi Sulawesi Barat
Wagub Sulbar Turun Tangan Bantu Anak Pengidap Ginjal di Malunda

Kitasulsel–MAMUJU Viral, seorang anak berasal dari Kecamatan Malunda menderita penyakit Ginjal dipulangkan dari rumah sakit akibat biaya. Mengetahui hal itu, Wakil Gubernur Sulbar Salim S Mengga turun tangan membantu biaya pengobatan pasien tersebut.
Pasien tersebut berasal dari desa Salutahongan kecamatan malunda, kabupaten Majene, sebelumnya sempat dirawat di puskesmas malunda lalu dirujuk ke Rumah Sakit Mitra.

Diketahui, pasien ini mengalami sakit gagal ginjal dan harus dirujuk ke Makassar, meskipun biaya pengobatan telah sepenuhnya ditanggung oleh BPJS, namun karena tidak adanya biaya hidup sehari-hari ketika berada di makassar, sehingga pihak keluarga memutuskan untuk keluar dari rumah sakit.
Pemerintahan Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga, telah menggelontorkan anggaran untuk mengcover kepesertaan BPJS masyarakat tidak mampu, sehingga atas dukungan Pemprov Sulbar 6 Kabupaten di Sulbar telah dinyatakan UHC.

Mengetahui hal ini, Wakil Gubernur Sulbar Salim S mengga pun turun tangan membantu biaya pengobatan pasien selama berada di makassar berobat nantinya.
“Pasien tersebut harus ditangani dengan cepat, dan tidak ada alasan karena biaya,”ungkap Salim S Mengga.
Tindakan yang dilakukan ini semata-mata langkah kemanusiaan, dimana pemerintah harus hadir untuk membantu masyarakat dalam kondisi sulit.
Sebagai bentuk kepedulian Wakil Gubernur Sulbar Salim S Mengga langsung mengirimkan dana untuk kebutuhan sehari-hari pasien, sembari dalam waktu dekat pasien tersebut akan menjalani perawatan di makassar.
Dalam kesempatan ini, wakil Gubernur Sulbar mengintruksikan dinas kesehatan provinsi menyiapkan ambulance ke makassar untuk menjalani perawatan.
Selain itu, ia juga meminta Pj kepala Desa Salutahongan, serta anggota DPRD kabupaten Majene dapil malunda ikut membantu anak tersebut.
Sementara, kepala Desa Salutahongan Mansyur menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas bantuan Wakil Gubernur Sulbar yang telah memberikan bantuan kepada warganya yang memang membutuhkan uluran bantuan untuk biaya pengobatan.(*)
Provinsi Sulawesi Barat
Tekad Kuat Gubernur SDK: Beban Rp384 Miliar di 2025, Pilih Jalan Tangguh ‘Tidak Mau Utang Lagi

Kitasulsel–MAMUJU Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka (SDK) menyampaikan refleksi akhir pekan terkait tantangan fiskal yang dihadapi Pemprov Sulbar pada tahun anggaran 2025. Di tengah tekanan pembiayaan, Gubernur menegaskan komitmennya untuk tidak mengambil utang baru, meski ditawari opsi tersebut oleh pemerintah pusat.
“Sulbar sudah dua kali meminjam ke SMI. Cicilannya masih berat dan belum lunas. Saat saya minta dijadwal ulang, justru disarankan menambah utang. Saya tolak. Lebih baik kita bayar dan lunas dalam tiga tahun ke depan,” ujar Gubernur Suhardi Duka.

Beban fiskal yang harus ditanggung Sulbar pada tahun 2025 cukup signifikan. Berdasarkan data resmi dari Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), total beban mencapai Rp384 miliar, terdiri atas:
Komponen Beban Fiskal Sulbar 2025:

1. Pembayaran pokok pinjaman ke SMI: Rp99,4 miliar
2. Bunga pinjaman: Rp8,7 miliar
3. Penyesuaian Dana Transfer (DAK) yang ditarik pusat: Rp130,2 miliar
4. Pengurangan belanja karena asumsi retribusi daerah & SiLPA 2024 tidak tercapai: Rp145,7 miliar
“Terus dari mana kita bisa membangun? Main sulap? Hehe,” kelakar Gubernur Sulbar, menyiratkan bahwa situasi ini menuntut kecermatan tinggi dalam prioritas anggaran, bukan sekadar keajaiban instan.
Namun demikian, Gubernur Sulbar memastikan bahwa keterbatasan fiskal tidak menghambat arah pembangunan strategis. Pemprov Sulbar tetap memfokuskan anggaran pada program-program prioritas yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Tahun ini, Pemprov Sulbar telah menyalurkan mobil amrol dan ekskavator ke tiga kabupaten untuk mendukung pengelolaan sampah.
“Sudah dua dekade sampah daerah diangkut, tapi pernahkah satu mobil sampah dikirim ke kabupaten? Tahun ini, kita bantu,” ungkap Gubernur.
Di samping itu, berbagai program keberpihakan seperti jaminan BPJS gratis, pengembangan peternakan, bantuan bibit pertanian, dan peningkatan infrastruktur dasar tetap berjalan sesuai visi misi pembangunan.
Refleksi ini mempertegas bahwa membangun daerah bukan semata soal besar kecilnya dana, melainkan keberanian memilih jalan yang bertanggung jawab secara fiskal dan jangka panjang. (*)
-
Politics9 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
12 bulan ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
1 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
2 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
1 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
2 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login