Connect with us

Pemkot Makassar

Wali Kota Makassar Ajak Saudagar Muslim Bangun Ekonomi Kota Lewat Kolaborasi

Published

on

KITASULSEL.COM, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menghadiri Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-3 Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Sulawesi Selatan yang berlangsung di Hotel Claro Makassar, Selasa (3/6/2025). Dalam kesempatan tersebut, Munafri yang akrab disapa Appi mengajak para saudagar muslim untuk berkolaborasi membangun Kota Makassar, khususnya melalui sektor ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.

“Makassar bukan sekadar kota transit, tapi gerbang utama kawasan timur Indonesia. Peluang ekonomi sangat besar, terutama dari pengunjung yang datang untuk belanja,” ujar Appi.

Alumni Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin itu menekankan bahwa Makassar memiliki potensi besar di sektor ekonomi, khususnya ritel, yang dapat mendorong pertumbuhan kota secara inklusif.

BACA JUGA  Pemkot Makassar Siapkan Mutasi Besar-Besaran, 34 Pejabat Eselon II Sudah Jalani Uji Kesesuaian

“Kita harus maksimalkan ini, bukan lewat industri besar saja, tetapi retail yang menyentuh langsung masyarakat,” tambahnya.

Ia juga menyoroti besarnya potensi pasar di Kota Makassar dengan jumlah penduduk sekitar 1,4 juta jiwa. Menurutnya, hal ini merupakan peluang besar bagi para saudagar muslim untuk turut ambil bagian dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Penduduk Makassar punya kebutuhan yang beragam. Ini ruang yang luas bagi saudagar muslim untuk ikut mensuplai, membangun ekonomi bersama melalui kolaborasi dengan pemerintah,” paparnya.

Dalam forum tersebut, Appi juga memaparkan potensi sektor wisata bahari di Makassar, termasuk peluang industri kuliner berbasis hasil laut seperti uni (landak laut), yang kini mulai dikembangkan secara lokal.

BACA JUGA  Indira Yusuf Ismail Hadiri Pelantikan Sapma PP Sulsel, Dorong Sinergi untuk Kemajuan Makassar

“Bayangkan, kita bisa produksi makanan Jepang di pulau-pulau kita sendiri. Ini peluang besar. Mari kita kembangkan bersama, bangun pabrik, berdayakan masyarakat,” ajaknya.

Tak hanya fokus pada sektor ekonomi, Wali Kota juga menyoroti pentingnya transformasi pendidikan di Makassar, khususnya pada jenjang SD dan SMP. Ia menargetkan dalam dua tahun ke depan, sekolah dasar terbaik di Indonesia akan hadir di Makassar.

“Kami ingin generasi muda kita tumbuh dengan karakter yang kuat. Pemerintah serius menanamkan nilai moralitas sejak dini, termasuk tata krama dan etika dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.

Menutup sambutannya, Appi mengajak seluruh pihak, khususnya anggota ISMI, untuk terus bersinergi membangun Kota Makassar.

BACA JUGA  Ketua TP PKK Makassar Tinjau Longwis Torrent dan Serahkan Bantuan Sosial

“Kolaborasi adalah kunci. Pemerintah Kota Makassar membuka diri untuk bersinergi. Mari kita bangun kota ini bersama-sama,” pungkasnya. (*)

Pemkot Makassar

Munafri Paparakan Tiga Isu Krusial di Makassar, Hadirkan Solusi

Published

on

Kitasulsel–GOWA Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, akademisi, dan berbagai pihak untuk menjawab sejumlah persoalan mendasar di Kota Makassar.

Hal itu ia sampaikan saat membawakan materi pada Placemaking Summit bertema Makassar Placemaking for Academic Network (MAPAN) yang digelar di Kampus Unhas Gowa, Senin (8/9/2025).

Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin Program Studi Magister Transportasi, bekerja sama dengan Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota serta Australia Indonesia Centre.

Dalam paparannya, Munafri mengungkapkan tiga isu pokok yang membutuhkan dukungan akademisi dan tim Fakultas Teknik Unhas untuk diselesaikan bersama. Ketiganya adalah sistem pemetaan wilayah, sistem transportasi publik, dan sistem pengelolaan sampah.

“Tujuan saya hadir di forum ini adalah untuk mencari solusi konkret dari persoalan kota. Saya percaya ide-ide segar dan saran dari para akademisi sangat penting agar Makassar bisa tumbuh menjadi kota yang lebih ideal,” ujar Munafri.

BACA JUGA  Wali Kota Makassar Minta Pengembang Sediakan Lahan Rumah Ibadah

Ia menekankan bahwa Kota Makassar tidak akan berkembang jika masih ada pola pikir sektoral yang memisahkan kepentingan.

Menurutnya, kolaborasi adalah kunci dalam membangun kota yang nyaman, ramah lingkungan, dan berdaya saing.

“Selalu saya tekankan, kota ini tidak akan besar, tidak akan nyaman, kalau ego sektoral masih ada di kepala kita masing-masing. Kita harus menyelesaikan persoalan secara bersama-sama,” tegasnya.

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Appi itu mengaitkan paparan materinya tersebut dengan visi dan misi Pemerintah Kota Makassar tahun 2025–2030. Fokus utamanya mencakup peningkatan daya saing ekonomi, peningkatan layanan dasar.

Selain itu, pemerataan akses pendidikan dan kesehatan, pembangunan infrastruktur dan tata ruang yang berkeadilan, hingga pengembangan pusat inovasi, olahraga, seni, budaya, dan pariwisata.

BACA JUGA  Makassar Tuan Rumah, Pj Sekda Kota Makassar Buka Resmi Rakornas ke 3 Forum Dewan Pendidikan Indonesia

Dari visi tersebut, lahir sejumlah program strategis, di antaranya peningkatan ruang terbuka hijau, pembangunan stadion sepak bola, revitalisasi taman kota sebagai ruang kreatif.

Serta pembangunan ruas jalan baru untuk mengurai kemacetan, hingga penataan sistem transportasi publik yang ramah lingkungan.

Munafri juga menyinggung adanya tumpang tindih (overlap) dalam penanganan pembangunan kota, khususnya terkait tata ruang dan lalu lintas. Salah satu contoh nyata adalah penanganan area komersial dan perhotelan yang masih terkendala fasilitas parkir.

“Harus ada manajemen yang lebih baik. Saya selalu mendorong investor untuk bersama-sama mencari lahan membangun building parking di Makassar, yang nantinya bisa dikelola independen dengan naik,” jelasnya.

Selain itu, kemacetan di koridor utama juga menjadi sorotan. Menurutnya, di jam-jam tertentu terutama di jalur penghubung Makassar dengan daerah sekitar, pergerakan warga menjadi sangat lambat akibat kepadatan kendaraan, parkir liar, dan keterbatasan infrastruktur jalan.

BACA JUGA  Wakil Wali Kota Makassar Dukung Kolaborasi dengan KICI untuk Pemberdayaan Perempuan dan Anak

“Ini masalah yang harus segera dituntaskan, karena mobilitas warga dan aktivitas ekonomi tidak boleh terhambat hanya karena kemacetan,” tegasnya lagi.

Di sisi lain, Munafri menilai pemanfaatan ruang publik di Makassar masih belum efektif. Hal ini disebabkan keterbatasan lahan yang mayoritas dimiliki bersama sehingga sulit dikelola secara optimal.

Melalui forum akademik seperti MAPAN, Munafri berharap terlahir gagasan-gagasan baru yang bisa menjadi rujukan Pemkot Makassar dalam mengambil kebijakan strategis.

“Harapan saya, dari sini lahir pemikiran yang lebih fresh, lebih detail, agar kita bisa bersama-sama menyelesaikan persoalan ruang kota yang kompleks. Dengan kolaborasi, saya yakin Makassar bisa semakin maju,” pungkasnya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel