Connect with us

Pemkot Makassar

Indira Yusuf Ismail Dampingi Danny Pomanto Resmikan Posyandu Era Baru di Kelurahan Paropo

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Ketua TP PKK Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail mendampingi Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, meresmikan Posyandu Era Baru Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Kelurahan Paropo, Kecamatan Panakkukang, Selasa (18/02/2025).

Diketahui, posyandu ini adalah Posyandu Era Baru kedua yang diresmikan di Kota Makassar, setelah sebelumnya Posyandu pertama diresmikan di Kelurahan Tallo.

Peresmian Posyandu Era Baru di Paropo, ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Wali Kota Makassar serta pengguntingan pita bersama Ketua TP PKK Kota Makassar.

Indira menyebutkan peresmian Posyandu Era Baru ini menandai langkah besar Pemerintah Kota bersama TP PKK Kota Makassar dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

BACA JUGA  Besok Seleksi PPPK 2024 Dibuka, Pemkot Makassar Prioritaskan Tenaga Honorer

Lebih jauh, Indira menjelaskan bahwa Posyandu Era Baru ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memperkuat kesehatan keluarga di Kota Makassar.

Dengan adanya Posyandu Era Baru ini, Ia berharap masyarakat khususnya ibu dan anak di Kelurahan Paropo dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih efisien.

“Posyandu Era Baru ini bukan hanya soal fasilitas yang lebih lengkap, tetapi juga tentang transformasi pelayanan yang lebih berkualitas. Harapan kita kualitas hidup masyarakat, khususnya di Kelurahan Paropo, semakin meningkat,” pungkas Indira.

Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Makassar yang akrab disapa Danny Pomanto, menuturkan berdirinya Posyandu Era Baru di Kelurahan Paropo ini sebagai jawaban dari aspirasi masyarakat setempat pada musrembang tingkat kelurahan dan kecamatan sejak 2024 lalu.

BACA JUGA  Menteri Kebudayaan Fadli Zon Apresiasi Danny Pomanto Hidupkan Kapal Pinisi di Pantai Losari, Perkenalkan Warisan Budaya Dunia

Kesyukuran masyarakat setempat disela-sela peresmian Posyandu ini hanya bisa diungkapkan dengan air mata haru tanda bahagia, ketika Danny Pomanto sedang menyampaikan sambutannya.

“Jadi kita tidak punya bangunan, tidak ada aset untuk membangun posyandu yang memadai, yang kemudian lewat pendekatan pak lurah kita bisa mendapat pahlawan yang menghibahkan lokasinya untuk dijadikan posyandu,” kata Danny Pomanto.

Wali Kota Makassar dua periode ini menambahkan, hadirnya Posyandu Era Baru semakin menguatkan repsentasi Kota Makassar sebagai kota terpandang secara nasional dan berprestasi secara internasional.

“Saya menyampaikan terimakasih kepada lurah dan peran-peran PKK kelurahan di dalamnya. Saya juga ingin pamit kepada aparat kelurahan dan kecamatan, hohon doanya agar apa yang kami wariskan kepada kita semua agar dapat bermanfaat semaksimal mungkin,” tutup Danny.(*)

BACA JUGA  Melinda Aksa Hadiri Buka Puasa Bersama PT Bosowa Energi di Jeneponto
Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemkot Makassar

Dekranasda Makassar Pamerkan Tenun Bombang dan Tenun Lontara di Wastra Arajang 2025

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Makassar kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian dan pengembangan kain tradisional melalui partisipasinya pada ajang Wastra Arajang 2025.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX, berlangsung selama empat hari, mulai dari 11 hingga 14 September 2025 di Mall Ratu Indah.

Mengusung tema “Perayaan yang Memadukan Keindahan dan Keragaman Leluhur Lewat Wastra”, acara ini menjadi wadah ekspresi budaya dari berbagai daerah di Indonesia Timur, khususnya dalam menampilkan kekayaan kain tradisional atau wastra sebagai identitas dan warisan budaya yang tak ternilai.

Ketua Dekranasda Kota Makassar, Melinda Aksa, menyambut baik kegiatan ini dan menilai Wastra Arajang sebagai momentum penting untuk memperkenalkan kembali nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sehelai kain tradisional.

“Bagi kami, acara ini merupakan jembatan antara tradisi dan modernitas, sebagai wadah pelestarian produk wastra, tenun tradisional yang menjadi bagian penting dari identitas budaya kita,” ujarnya.

BACA JUGA  Menteri Kebudayaan Fadli Zon Apresiasi Danny Pomanto Hidupkan Kapal Pinisi di Pantai Losari, Perkenalkan Warisan Budaya Dunia

Lebih lanjut, Melinda menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya memperlihatkan keindahan kain tenun, tetapi juga memperlihatkan proses panjang dan penuh makna di balik pembuatan setiap lembar kain.

“Tenun tradisional bukan hanya selembar kain, tapi tentang memahami sebuah perjalanan panjang, kesabaran, dan doa yang ditenun menjadi sebuah mahakarya,” tambahnya.

Melalui keikutsertaan ini, Melinda berharap Dekranasda Makassar dapat terus menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan warisan budaya, terutama dalam bentuk kain tenun.

“Kami ingin membuktikan bahwa tenun bisa menjadi bagian dari gaya hidup modern tanpa kehilangan identitas budaya,” ucap Melinda.

Ia juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX sebagai penyelenggara yang berhasil menjadikan acara ini sebagai ruang edukatif sekaligus inspiratif.

BACA JUGA  Wali Kota Makassar Bangun Sinergi dengan Kepolisian untuk Jaga Ketertiban Wilayah

“Ajang Wastra Arajang 2025 bukan hanya menjadi panggung selebrasi keindahan kain tradisional, tapi juga bukti bahwa kekayaan budaya dapat terus hidup dan relevan melalui tangan-tangan kreatif bangsa,” ujarnya.

Tak hanya berpartisipasi dalam pameran, Dekranasda Makassar juga turut ambil bagian dalam event fashion show yang menjadi salah satu sorotan dalam rangkaian Wastra Arajang 2025. Dalam kesempatan tersebut, Dekranasda Makassar menampilkan dua model.

Wakil Ketua Harian Dekranasda Makassar, Dewi Andriani, mengungkapkan bahwa pada fashion show Wastra Arajang, pihaknya menampilkan dua wastra tradisional yakni Tenun Lontara dan Tenun Bombang. Keduanya dipilih karena merepresentasikan karakter dan nilai budaya masyarakat Bugis-Makassar.

“Tenun Lontara dan Tenun Bombang menggambarkan keteguhan serta ketegaran masyarakat kami dalam menghadapi dinamika kehidupan. Motifnya sarat makna dan mencerminkan kekuatan serta filosofi hidup orang Bugis-Makassar. Kami bangga bisa menampilkannya di panggung sebesar ini,” ujar Dewi.

BACA JUGA  Munafri-Aliyah Bagikan Daging Kurban Ke Petugas Kebersihan Pemkot Makassar

Lanjutnya, keterlibatan Dekranasda Makassar dalam pameran wastra juga menjadi bagian penting dalam upaya memperluas promosi produk kerajinan lokal.

“Dalam pameran ini, Dekranasda Makassar juga memamerkan berbagai koleksi dalam booth, menampilkan berbagai produk tenun dan kerajinan unggulan dari perajin Makassar, seperti baju bodo’, sarung tenun, kriya serat alam eceng gondok, kriya kulit, baju lontara, tas lontara, berbagai jenis souvenir thumbler, pouch dan tas lipat” jelasnya.

Antusiasme pengunjung terhadap booth Dekranasda Makassar terbilang tinggi. Ditunjukkan dengan banyak pengunjung yang berkunjung di booth dan melakukan pembelian berbagai koleksi wastra dan kriya.

Dengan kontribusi Dekranasda Makassar, menunjukkan komitmennya untuk terus mendukung perajin lokal agar lebih berdaya dan kreatif, serta mengangkat wastra sebagai identitas budaya yang terus berkembang. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel