Connect with us

Kementrian Agama RI

Menag RI: Kedekatan Umat Dengan Ajaran Agama Kunci Kualitas Bangsa

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA — Kementerian Agama menggelar peringatan Isra’ Mikraj tingkat kenegaraan di Kantor Kementerian Agama Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Hadir, beberapa Menteri Kabinet Merah Putih, sejumlah Duta Besar, serta jajaran pejabat dan Aparatur Sipil Negara Kementerian Agama RI.

Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak umat Islam untuk menjadikan peringatan Isra Mikraj sebagai persiapan menyambut Ramadan. Menurutnya, Isra’ Mikraj Nabi Muhammad Saw membawa pesan tentang perintah salat. Peristiwa Isra’ Mikraj penting dijadikan sebagai pangkalan pendaratan untuk menjemput Ramadan.

“Mari memaknai Isra’ Mikraj sebagai momentum agar kita bisa lebih dekat dan senantiasa bersyukur atas nikmat Allah Swt. Terlebih sebentar lagi umat muslim akan memasuki bulan Suci Ramadan,” kata Menag Nasaruddin Umar di Jakarta, Kamis (30/1/2025).

BACA JUGA  Menag: Dharma Wanita Harus Jadi Motor Hijrah Sosial dan Keluarga Tangguh

Menag berharap peristiwa Isra’ Mikraj makin meningkatkan keimanan umat Islam dan menguatkan kedekatan mereka terhadap ajaran agamanya. “Kami meyakini, semakin dekat umat itu kepada ajaran agamanya maka semakin berkualitas bangsa dan anak manusianya.

Dan semakin berjarak antara umat dengan ajarannya, maka di situ patologi sosial akan bermunculan. Mudah-mudahan Isra’ Mikraj ini akan lebih melengketkan ajaran agama dengan para pemeluknya,” harap Menag Nasaruddin Umar.

Dr. Ing. Ilham Akbar Habibie, MBA yang berkesempatan memberikan tausyiyah memaparkan secercah pelajaran dan pembuktian kekuasaan Allah Swt pada peristiwa Isra’ dan Mikraj Nabi Muhammad Saw yang terimplementasikan pada konsep relasi antara keimanan dan pengetahuan yakni IMTAQ dan IPTEK.

BACA JUGA  Menag Bertemu Mendikdasmen, Bahas Percepatan Pendidikan Profesi Guru

“Relasi Imtaq dan Iptek menjadi elemen fundamental dalam membangun spiritualitas individu dan peradaban manusia,” kata Ilham Akbar Habibie.

“Relasi Imtaq dan Iptek terimplementasikan dalam perintah peristiwa Isra’ dan Mikraj. Seperti, ibadah shalat 5 waktu yang dijalankan setiap hari sebagai estapet aktivitas jasmani dan rohani melahirkan secercah energi Ilahi yang berdampak signifikan terhadap dirinya sendiri, masyarakat, dan peradaban,” sambung Ilham Akbar Habibie.

Ilham Akbar Habibie menyampaikan bahwa pengalaman seseorang dalam menjalankan ibadah shalat bersifat unik. Meskipun gerakan dan bacaan shalat seragam, pemaknaan setiap individu terhadap ibadah ini berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh latar belakang, pemahaman, dan tujuan yang dimiliki masing-masing orang.

“Ada yang memandang shalat sebagai kewajiban semata untuk menghindari neraka, sementara yang lain melaksanakannya demi membangun citra diri,” kata Ilham Akbar Habibie.

BACA JUGA  Menag RI Buka Rapat Kerja Wilayah Kemenag Se-Maluku Utara di Ternate

Ilham Akbar Habibie berharap, ketika shalat dilaksanakan secara baik dan khusu’ tentu memiliki peran penting dalam membangun peradaban sebuah negara di masa akan datang.

“Jika kita ingin menatap optimisme tercapainya Indonesia Emas di tahun 2045, maka lihatlah kualitas shalat generasi muda Indonesia di masa kini. Mari kita semua berbenah diri mempersiapkan generasi mendatang dengan asupan Imtaq dan Iptek,” tegas Ilham Akbar Habibie. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Resmikan IIIB Riau, Menag Harap PTKN Jadi Pusat Pendidikan Akal dan Hati

Published

on

Kitasulsel–RIAU Menteri Agama Nasaruddin Umar meresmikan Institut Islam Internasional Basma (IIIB) Rokan Hulu (Rohul) Riau. Kampus ini berada di lingkungan Pondok Pesantren Basma Darul ‘Ilmi Wassa’adah, Kecamatan Kepenuhan, Kabupaten Rohul, Riau.

Seremonial peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan penekanan tombol sirene. Hadir, Gubernur Riau, Abdul Wahid, Anggota Komisi VIII DPR RI, Achmad, Ketua Dewan Pembina Yayasan Basma Aeyla Jaya Bahtiar Madjid serta Bupati Rokan Hilir, Bistamam, Wakil Bupati Rohul, Syafaruddin Poti.

Hadir juga, Staff khusus Menteri Agama Bidang Kerukunan dan Layanan Keagamaan, Pengawasan, dan Kerja Sama Luar Negeri, Gugun Gumilar, Kakanwil Kemenag Riau, Muliardi, Forkopimda Riau dan Rohul, Kakan Kemenag Rohul, Zulkifli Syarif, Sekda Rohul, Muhammad Zaki, tokoh masyarakat, para ustaz dan ustazah serta ribuan santri Ponpes Basma Darul ‘Ilmi Wassa’adah.

Menag Nasaruddin mengaku kagum dengan alam Provinsi Riau, khususnya Rokan Hulu sebagai negeri seribu suluk. Menag berharap, kehadiran Institut Islam Internasional Basma (IIIB) di Bumi Lancang Kuning ini dapat membawa berbagai kebaikan, khususnya untuk daerah Riau.

BACA JUGA  Dr. Bunyamin M. Yapid Tegaskan Pentingnya Profesionalisme dan Sinergi Petugas dalam Penyelenggaraan Haji 2025

“Saya bangga karena ini bukan hanya perguruan tinggi biasa, tapi menggabungkan nilai-nilai spiritualitas dan ilmu pengetahuan secara seimbang,” kata Menag Nasaruddin Umar, Jum’at (1/8/2025).

“Kita harapkan Institut Islam International Basma dapat mengusung perpaduan antara konsep Iqra dan Bismirab, membaca dengan akal dan memahami dengan hati,” lanjut Menag Nasaruddin Umar.

Menag Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa memadukan pendidikan akal dan hati dalam membangun generasi masa depan sangat penting.

Karena sumber ilmu dalam Islam bukan hanya dari logika atau akal semata, tetapi suara Illahi yang ditancapkan ke dalam hati. Hati itu tidak pernah berbohong. Oleh karenanya, Imam besar Masjid Istiqlal ini menilai bahwa lembaga pendidikan madrasah dan pesantren akan tetap menjadi tempat paling ideal dalam membentuk karakter dan roh pendidikan.

BACA JUGA  Menag Nasaruddin Tegaskan Komitmen Antikorupsi, Seluruh Pejabat Kemenag Wajib Beri Teladan

“Sekolah itu tempatnya mencari ilmunya guru, sementara madrasah adalah tempat mencari ilmunya Allah dan gurunya para santri. Kehadiran IIIB Rohul ini diharapkan bukan hanya menjadi tempat menimba ilmu, tetapi juga pusat pembentukan karakter dan spiritualitas,” jelas Menag Nasaruddin Umar.

Dijelaskan Menag, Kementerian Agama juga sedang gencar mengembangkan konsep Ekoteologi. Menag mengajak IIIB Rohul untuk mendukung dan menerepakan konsep pendidikan ekoteologi di kampusnya. Konsep pendidikan yang menyatukan alam dan nilai-nilai keislaman.

“Konsep Ekoteologi belum banyak ada di dunia. Kita mulai dari Institut Islam Internasional Basma. Siapa tau Rokan Hulu bisa jadi contoh dan pradaban Islam Dunia, berpindah dari Timur Tengah ke Indonesia dan dimulainya dari Rokan Hulu,” terang Menag Nasaruddin Umar.

BACA JUGA  Muhasabah, Refleksi dan Pesan Menag di Ulang Tahun ke-66

Wakil Bupati Rohul, Syafaruddin Poti mengucapkan selamat datang kepada Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Gubernur Riau, Abdul Wahid, beserta rombongan. Kiranya dengan kehadiran ini dapat membawa keberkahan dan semangat baru, sekaligus dukungan besar bagi kemajuan dunia pendidikan Islam dan agama di Kabupaten Rohul.

”Pemerintah Kabupaten Rohul menyambut baik dan mendukung berdirinya Institut Islam International Basma, kedepannya ini menjadi pengembangan ilmu dan dakwah.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Pihak Yayasan Basma Aeyla, semoga perguruan tinggi islam ini menjadi tonggak baru pengembangan keagamaan di Rohul guna mencetak generasi muda yang berilmu pengetahuan dan akhlak mulia,” kata Syafaruddin Poti.

Di akhir acara peresmian IIIB Rokan Hulu, Menag Nasaruddin Umar berkesempatan memberikan surat Keputusan Izin Operasioan Institut Islam Internasional (IIIB) Rokan Hulu, dan bantuan Pendidikan yang diperuntukkan di Bumi Lancang Kuning. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel