Connect with us

Nasional

Lantang Suarakan Musnahkan Judol, Deng Ical Kembali Desak Komdigi Basmi Prostitusi Online

Published

on

Kitasulsel—MAKASSAR – Selain lantang menyuarakan untuk musnahkan situs-situs berbahaya yang merugikan negara seperti judi online (judol), Anggota Komisi I DPR RI, Syamsu Rizal MI kembali mendesak pemerintah untuk merespon terkait menjamurnya platform prostitusi online.

Legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut, menyebut Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengambil langkah tegas dan konkrit memberantas yang merusak moral bangsa Indonesia.

Deng Ical sapaan akrab Syamsu Rizal menyebut saat ini prostitusi online marak ditemukan di berbagai platform, baik yang berkedok media sosial maupun aplikasi kencan. Beberapa yang populer di antaranya Mixxxx, Tinxxx, Litxxxxx, dan Telegxxx.

Jumlah aplikasi kencan di seluruh dunia mencapai 8.000 platform dengan pengguna lebih dari 300 juta. Meski awalnya aplikasi-aplikasi ini bertujuan untuk berkenalan dan mencari pasangan, namun seiring berjalannya waktu malah disalahgunakan sebagai transaksi seks.

BACA JUGA  Halaqah Nasional dan Asadiyah Award 2024,H.Bunyamin M Yapid LC MH:Momentum Berbuat Lebih Untuk Pondok

“Ini masalah dan ancaman yang serius untuk generasi kita. Pemerintah melalui Komdigi harus tegas jika tidak ingin prostitusi online tumbuh subur di sini,” tegas legislator Dapil Sulsel 1 ini, Sabtu (4/1).

Deng Ical mengatakan, ada banyak dampak negatif yang muncul akibat maraknya platform ajakan berkenalan atau pertemenan yang malah tujuannya transaksi prostitusi. Pelakunya tidak hanya orang dewasa, juga libatkan anak di bawah umur.

“Selain itu, banyak suami diceraikan istri dan sebaliknya karena pasangannya terlibat prostitusi online, sehingga meningkatkan angka perceraian di Indonesia,” ujar dia.

Karenanya, Deng Ical mengimbau supaya Komdigi meningkatkan pengawasan terhadap konten digital yang beredar di internet, serta berkolaborasi dengan penyedia layanan internet dan platform media sosial, untuk mencegah prostitusi online terus berkembang.

BACA JUGA  Menko Zulhas: Indonesia tak Impor Beras Lagi di 2025

“Tentu bukan hanya sekadar mengawasi, namun juga aktif memblokir kegiatan prostitusi online yang sekarang bisa dengan mudah kita temukan di media sosial. Kalau perlu, lakukan penegakan hukum,” dia menambahkan.

Menjamurnya platform prostitusi online, lanjut Daeng Ical, terjadi disebabkan oleh sejumlah faktor. Selain pengawasan pemerintah yang belum optimal, juga literasi digital masyarakat yang masih rendah.

Karena itu, dia meminta Komdigi terus melakukan edukasi literasi digital kepada masyarakat. Dengan literasi yang memadai, diharapkan masyarakat lebih sadar dan bijak dalam menggunakan internet dan media sosial.

“Hukum juga harus mampu mengejar kemajuan teknologi. Jangan sampai ada celah hukum yang dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” ujar Deng Ical.

BACA JUGA  Sarankan Televisi Berbagi Layar Tayangkan Adzan Bersamaan Perayaan Misa, Jusuf Kalla: Itulah Toleransi yang Paling Indah

Syamsu Rizal menambahkan bahwa untuk mengatasi masalah ini, pemerintah, DPR, masyarakat, dan seluruh stakeholder harus bersinergi untuk menjaga ruang digital Indonesia terbebas dari praktik ilegal yang merusak moral bangsa.

“Masyarakat juga harus menjadi bagian dari solusi, bukan cuma mengandalkan pemerintah,” tutup Ketua DPW Syarikat Islam (SI) Provinsi Sulsel ini.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Nasional

Syafana festival 2025, Ketua MPR Ahmad Muzani Pimpin Ribuan Siswa Baca Pancasila

Published

on

KITASULSEL—JAKARTA—Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, membuka perhelatan Syafana Islamic School Festival (Syafest) 2025.

Ada yang menarik dalam pembukaan Syafest 2025 ini, Ribuan peserta aneka lomba yang merupakan siswa SD, SMP dan SMA yang berasal dari berbagai sekolah se- Jabodetabek dan beberapa kota lainnya, ditantang untuk membacakan Pancasila di depan khalayak

Sebanyak 7 siswa dari berbagai sekolah pun langsung maju mengajukan diri.

“Siapa yang berani maju ucapkan Pancasila, angkat tangan? Sebanyak-banyaknya gak papa, ayo maju.. saya butuh 5 orang.. ayo siapa lagi, minta mic,” kata Ahmad Muzani, disela pembukaan Syafest 2025, Sabtu (19/4/2025).

Tidak disangka, animo siswa peserta Syafest cukup tinggi menjawab tantangan itu.

BACA JUGA  Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru 2025

Satu persatu, siswa maju ke depan, hingga berjumlah 7 orang. Dengan percaya diri, mereka pun terlibat interaksi dengan Ahmad Muzani, dan membacakan Pancasila dengan lancar.

Mereka juga ditanya satu persatu tentang cita-cita, tentang pelajaran yang disukai di sekolah, dan peran penting Pancasila, sebagai dasar negara Republik Indonesia.

“Pancasila itu dasar negara dan yang menjadikan Indonesia.. kita jadi Indonesia karena Pancasila.. cara bacanya juga harus tegap, harus hormat,” ungkap Muzani.

Dari semua siswa yang maju itu, tidak satu pun yang memiliki cita-cita yang sama. Menurut Ahmad Muzani, semangat perbedaan inilah yang dikandung dalam nilai-nilai Pancasila.

“Kalau kalian sungguh-sungguh, apapun cita-citamu akan kesampaian.. menapaklah dari bawah, insyaallah akan tercapai,” terang Muzani, memberi semangat kepada para siswa.

BACA JUGA  Syaharuddin Alrif Hadap ke DPP, Lapor Keperkasaan NasDem Sulsel di Pilkada Serentak 2024

Pembukaan Syafana Islamic School Festival (Syafest) 2025, di kampus Lower-Upper Secondary berlangsung meriah.

Managing Director Syafana Islamic School, Nanang Firdaus Masduki mengatakan, total peserta Syafest 2025 tingkat Primary, Lower-Upper Secondary sekira 4.000 siswa.

“Yang ikut acara ini sekira 200 sekolah, dari Jabodetabek, bahkan ada yang dari Jawa Timur.. Total peserta sekitar 4.000 peserta,” katanya di sela acara, Sabtu (19/4/2025).

Yang membanggakan, acara ini seluruhnya dikerjakan oleh siswa-siswi Syafana.

“Penyelenggara acara ini sepenuhnya siswa-siswi Syafana Lower-Upper, semua mereka.. guru-guru, ustadz dan sayyidah, hanya supporting saja,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Muzani berharap, Syafest 2025 dapat melahirkan bibit-bibit baru calon-calon pemimpin di masa yang akan datang.

BACA JUGA  Luhut Binsar Panjaitan Temui Menag Prof Nasaruddin Umar, Bahas Tindak Lanjut Deklarasi Istiqlal

“Berlatihlah, menjadi dokter, ulama, politisi, olahragawan, seniman.. Ini adalah sarana mengumpulkan bakat. Siapapun yang menang, yang jadi adalah peserta Syafest,” tukasnya.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel