Connect with us

Genap Berusia 59 Tahun, Danny Pomanto Komitmen Berikan yang Terbaik untuk Makassar  

Published

on

Kitasulsel, Makassar–-Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto genap berusia 59 tahun pada Senin, 30 Januari 2023. Selain memasuki usia yang baru, tahun ini juga menjadi tahun ke dua Danny Pomanto, sapaan akrabnya, memimpin Kota Makassar bersama Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi.

Di usianya yang sudah lebih dari setengah abad itu, Danny masih kukuh berkomitmen memberikan yang terbaik untuk kota Makassar.

Hal itu dia sampaikan dalam sambutan perayaan hari jadinya di kediamannya, Jalan Amirullah, yang dihadiri oleh sejumlah keluarga dan kerabat.

“Tanggal 26 Februari nanti, saya dan ibu Wawali, tepat dua tahun. Kita terus berjuang membuat Makassar terus dua kali tambah baik,” ungkapnya.

Dua tahun memimpin Makassar bukan perjalanan yang mudah bagi Danny. Awal kepemimpinannya, dia harus  melewati berbagai tantangan mulai dari pandemi Covid-19, hingga inflasi. Namun itu semua berhasil dilalui berkat dukungan berbagai pihak.

“Pemerintah Kota Makassar tidak akan berhasil tanpa di back up TNI Polri, dan tentunya atas dukungan semua pihak,” tuturnya.

Di akhir sambutannya, Danny mengaku masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk membuat Makassar jauh lebih baik.

Salah satunya adalah program strategis Lorong Wisata yang saat ini telah dilirik berbagai kota di Indonesia hingga negara lain, seperti Amerika dan Australia. Menurutnya, program tersebut tak akan tuntas tanpa keterlibatan dan dukungan dari berbagai sektor.

“Tantangan ke depan semakin berat dan Makassar sangat membutuhkan keterlibatan kita semua. Mari kita terus saling menjaga dan saling mendoakan,” pungkasnya.

 

 

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Ajak Kader Bangsa Banyak Konsentrasi dan Kontemplasi

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar memberi pesan khusus kepada 100 peserta Akademi Kepemimpinan Mahasiswa Nasional (AKMINAS) Tahun 2025. Menag harap bibit pemimpin masa depan bangsa ini kuat dalam konsentrasi dan kontemplasi. Menurut Menag, generasi muda tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga harus memiliki kekuatan spiritual dan logika yang seimbang.

AKMINAS berlangsung di Wisma Pamentas, Jakarta. Giat ini mengusung tema “Meneguhkan Keberagaman, Membangun Peradaban, untuk Indonesia Emas 2045”. Ini merupakan acara perdana Kemenag yang diikuti 100 mahasiswa terbaik dari berbagai jenjang dan Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) se-Indonesia.

“Jangan selalu larut dalam keadaan. Seorang pemimpin harus berani berbeda untuk sesuatu yang lebih baik. Berpikirlah konstruktif, karena di tangan kalian lah peradaban bangsa akan ditentukan,” ujar Menag di Jakarta, Jumat (10/10/2025).

Untuk mencapai kebenaran dan menjadi pemimpin yang bijak, Menag menjelaskan perlunya menempuh dua jalan utama, yaitu Konsentrasi dan Kontemplasi.

“Konsentrasi menekankan pada kekuatan pikiran dan analisis saat siang hari, sedangkan kontemplasi menekankan pada kedalaman rasa dan spiritual, terutama pada malam hari. Inilah yang dicontohkan cara Rasulullah dalam belajar dan mengambil keputusan,” jelasnya.

Kontrol Diri

Selain kecerdasan spiritual dan intelektual, Menag mengingatkan pentingnya pengendalian emosi. Menag berpesan agar mahasiswa tidak mudah terprovokasi dan lebih dominan menggunakan otak ketimbang otot.

“Kalian harus bisa memposisikan diri. Pahami kapan dan bagaimana memerankan diri di setiap kondisi. Jangan gampang terpancing dan fokuslah pada solusi,” tegas Menag.

Lebih lanjut, Menag memberikan kata kunci untuk sukses dan menguasai masa depan, yakni memperbanyak literasi dan memperkuat ibadah malam.

“Saya titipkan kata kunci sukses untuk menguasai masa depan, yaitu perbanyak literasi dan perkuat ibadah malam,” tegasnya.

“Dalam Islam, kita bisa contohkan dengan perbanyak salat malam, membaca Al-Qur’an, dan memaksimalkan kontemplasi pagi dengan tidak tidur setelah Subuh,” lanjut Menag.

Aspek praktis lain yang ditekankan Menag adalah keberanian untuk mencoba, termasuk dalam menguasai bahasa asing.

“Tidak masalah jika Bahasa Inggrisnya masih belepotan. Yang terpenting adalah niat untuk terus belajar. Salah satu cara menguasai dunia adalah melalui bahasa,” pesannya.

“Dan yang tak kalah penting, kalian harus melek teknologi. Tapi ingat, kemajuan teknologi harus dibarengi dengan integritas. Pastikan diri kalian bersih dari sanksi sosial, tidak ada catatan kriminal, dan apalagi catatan hitam di bank. Itu adalah kunci kredibilitas pemimpin masa depan,” tambahnya.

Menag sangat mengapresiasi program AKMINAS ini dan memastikan komitmen untuk melanjutkan program ini agar dapat diselenggarakan angkatan kedua. Acara ditutup dengan Menag memimpin doa bersama, berharap seluruh peserta menjadi generasi emas yang akan mencerahkan dan menentramkan bangsa.

“Mari kita akhiri dengan doa, pemohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar kalian semua, para peserta AKMINAS, benar-benar menjadi generasi emas dan harapan bangsa yang membawa pencerahan dan ketentraman bagi Indonesia,” pungkasnya.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel