Connect with us

Pemprov Sulsel

Kakanwil Kemenag Sulsel Muh Tonang Tutup Usia, Pj Gubernur Prof Zudan: Saya Kehilangan Sahabat Baik

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh, turut hadir melepas jenazah Muh Tonang, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulsel, Jumat, 20 Desember 2024. Ia mengaku sangat kehilangan sahabat yang sangat baik.

“Saya sangat intens dengan almarhum di berbagai kegiatan, hubungan kami sangat dekat dan benar-benar saya merasa sangat kehilangan sahabat baik, kawan baik untuk sama-sama memajukan masyarakat Sulawesi Selatan,” tutur Prof Zudan saat diberikan kesempatan untuk memberikan sambutan pelepasan jenazah Muh Tonang, di Mesjid Raya Makassar.

Kakanwil Kemenag Sulsel Muh Tonang meninggal dunia di Jakarta, Kamis, 19 Desember 2024. Pria kelahiran Sanrego, 14 September 1974 itu tutup usia di usia 50 tahun.

BACA JUGA  Pj Gubernur Prof Zudan Minta BMPS Cari Solusi Atasi Masalah Pendidikan di Sulsel

“Mewakili keluarga saya, keluarga besar Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, merasa sangat terkejut dan berduka cita yang amat mendalam atas meninggalnya beliau,” tutur Prof Zudan.

Mewakili seluruh masyarakat dan Pemerintah Provinsi Sulsel, Prof Zudan menyampaikan turut berdukacita atas meninggalnya Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Sulsel tersebut.

“Untuk seluruh keluarga, kami atas nama pemerintah provinsi dan masyarakat Sulawesi Selatan turut berduka cita yang mendalam,” ucapnya.

“Kami mendo’akan semoga beliau diampuni segala dosa-dosanya, dilapangkan dan diterangkan kuburnya, dan dijadikan ahli surganya Allah SWT,” sambungnya.

“Seluruh keluarganya dimudahkan untuk melanjutkan ibadah, melanjutkan kehidupan dengan penuh sabar, penuh kekuatan dan rahmat dari Allah SWT,” kata Prof Zudan.

BACA JUGA  Sulsel Capai Kerawanan Terendah Kedua, Pengamat: Kepemimpinan Prof Zudan Redam Potensi Konflik Pilkada Serentak

Hadir mendampingi Pj Gubernur Sulsel, Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Dr Jufri Rahman, dan sejumlah pejabat di lingkup Pemprov Sulsel. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemprov Sulsel

Ratusan Petani, Kades dan Relawan Andalan Hati Diskusi Rembuk Tani Andalan Hati Di Barru

Published

on

KITASULSEL—BARRU – Forum Rembuk Tani Andalan Hati berlangsung penuh semangat persatuan dan sukses digelar yang dipusatkan di Desa Jangan-Jangan, Kecamatan Pujananting, Kabupaten Barru, Kamis (24/4/2025).

Mengangkat tema “Optimalisasi Potensi Lahan Menuju Swasembada dan Ketahanan Pangan,” forum ini menjadi momentum dalam mendukung percepatan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto mewujudkan swasembada pangan nasional.

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah tokoh penting, termasuk Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPH-Bun) Provinsi Sulsel, Abdul Gafar yang hadir mewakili Gubernur Sulawesi Selatan, Bupati Barru Andi Ina Kartika Sari dan Wakil Bupati Andi Abustan, Ketua DPRD Barru Syamsuddin Muhiddin, seluruh kepala desa dan lurah se-Kabupaten Barru hingga Relawan Andalan Hati se-Kabupaten Barru.

Forum ini menjadi ruang diskusi terbuka antara pemerintah, petani, dan relawan untuk menyusun langkah nyata dalam menjawab berbagai tantangan yang dihadapi sektor pertanian, mulai dari kelangkaan pupuk, serangan hama, hingga keterbatasan akses lahan dan pasar.

BACA JUGA  Kunker di Wajo, Pj Gubernur Prof Zudan Tinjau Pasar Murah, Donor Darah dan Hadiri Pengukuhan Pengurus Korpri

Ketua Forum Rembuk Tani sekaligus Koordinator Relawan Andalan Hati, Muhammad Yusuf Ali mengungkapkan rembuk tani ini adalah ikhtiar kolektif agar petani tidak lagi merasa sendiri menghadapi tantangan di lapangan.

“Selama ini banyak kendala mulai dari hama, pupuk yang terus berkurang, hingga akses usaha tani. Forum ini hadir sebagai ruang untuk menyatukan semua elemen agar petani lebih berdaya saing,” ungkap Yusuf Ali yang akrab disapa Ucu.

Menurutnya, Kecamatan Pujananting, khususnya Desa Jangan-Jangan, memiliki potensi pertanian dan lahan yang sangat besar untuk dikembangkan.

Karena itu, kata Ucu, keterlibatan petani, relawan, pemerintah dan dunia usaha dalam forum ini sangat penting agar tidak ada lagi hasil pertanian yang terhambat proses produksinya.

BACA JUGA  SLO dan SPB Nelayan Sulsel Kembali Diterbitkan, Relaksasi Aturan VMS Berlaku hingga Desember 2025

“Disini juga kami sudah hadirkan para pengusaha dalam forum ini agar petani bisa terhubung langsung dengan pasar. Kalau petani budidaya, harus jelas arahnya, harus jelas hasilnya,” tegasnya.

Plt Kadis TPH-Bun Sulsel, Abdul Gafar dalam sambutannya menekankan pentingnya percepatan swasembada pangan melalui kebijakan yang terarah dan menyeluruh.

Ia menambahkan, Kabupaten Barru memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, hortikultura, dan perkebunan. Oleh karena itu, dibutuhkan akselerasi dan sinergi kuat antara petani dan pemerintah agar semua program berjalan beriringan.

Sementara itu, Bupati Barru Andi Ina Kartika Sari yang membuka secara resmi kegiatan tersebut mengungkapkan rasa syukur dan apresiasi atas pelaksanaan Rembuk Tani Andalan Hati di wilayahnya.

“Harapannya kami ingin agar ruang seperti ini terus ada. Ini penting sebagai forum para petani untuk menyampaikan apa yang sebenarnya mereka butuhkan dari pemerintah, terutama dari pemerintah provinsi,” ujarnya.

BACA JUGA  Pj Gubernur Terima Kedatangan Deputi Bidang Keamanan Siber BSSN

Andi Ina juga menegaskan bahwa Kabupaten Barru siap mengambil bagian dalam mendukung target swasembada pangan nasional sebagaimana dicanangkan Presiden Prabowo.

“Target swasembada pangan 3 juta ton bukan mustahil jika semua daerah ikut bergerak. Kami ingin Barru ikut berkontribusi dalam mewujudkan cita-cita besar ini,” pungkasnya.

Diakhir acara, para Kepala Desa dan Lurah se-Kabupaten Barru melakukan Deklarasi pembentukan Koperasi Merah Putih dalam mewujudkan swasembada pangan nasional dan mendukung terbentuknya 70 ribu Koperasi Merah Putih se-Indonesia.

Sebagai informasi, Forum Rembuk Tani Andalan Hati sebelumnya telah digelar di Kabupaten Maros dan dijadwalkan akan berlanjut di sejumlah daerah lain di Sulawesi Selatan hingga bulan Juni 2025 mendatang.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel