Pemprov Sulsel
Sekda Jufri Rahman Minta PPTI Sulsel Bangun Kerjasama Dengan OPD Bidang Kesehatan

Kitasulsel–Makassar Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Jufri Rahman menerima pengurus Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Sulawesi Selatan, di Kantor Gubernur Sulsel, Senin, 16 Desember 2024.
Kedatangan pengurus PPTI Sulsel adalah untuk meminta bantuan finansial secara hibah dari APBD Provinsi Sulawesi Selatan. Berdasarkan keterangan pengurus PPTI, sejauh ini faktor anggaran membuat PPTI belum bisa bergerak maksimal dalam menjalankan program kerjanya.

“Mereka ini katanya sudah berapa tahun terbentuk tetapi mereka tidak bisa bergerak leluasa di Sulawesi Selatan karena ketika mereka melakukan Rapat Kerja Nasional ketemu dengan pengurus PPTI dari provinsi lain, ternyata di provinsi lain diberikan hibah. Sehingga, mereka bebas bergerak melaksanakan program kerjanya,” kata Jufri, usai pertemuan.
Hanya, kata Jufri, untuk saat ini Pemprov Sulawesi Selatan belum dapat memenuhi permintaan tersebut disebabkan kondisi fiskal Pemprov Sulawesi Selatan masih belum memungkinkan.

“Jadi saya sampaikan tadi mungkin di provinsi lain kondisi fiskalnya memungkinkan untuk itu. Kalau kita disini kita masih berupaya untuk memenuhi kebutuhan yang lebih mendesak di dalam APBD kita,” tegasnya.
Meski begitu, Jufri meminta kepada para pengurus PPTI untuk bisa mengintegrasikan program kerjanya dengan program kegiatan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terkait. Sehingga, pengurus PPTI dapat menjalankan program kerjanya dan tidak lagi terbebani dengan faktor anggaran.
“Saya katakan kalau mau, integrasikan kegiatan PPTI dengan kegiatan OPD yang terkait dengan program kerja mereka, seperti, Dinas Kesehatan, Unit Transfusi Darah, atau di Labkesda sehingga untuk pembiayaan mereka tidak terlalu terbebani,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua PPTI Sulawesi Selatan, Riyanti Nazief mengungkapkan pertemuan ini untuk memperkenalkan kepada Sekretaris Daerah terkait keberadaan PPTI sebagai organisasi atau mitra pemerintah dalam upaya memberantas Tuberkulosis (TB) di Sulawesi Selatan.
Riyanti mengungkapkan, salah satu tujuannya untuk meminta dukungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam bentuk dukungan finansial, sebagaimana PPTI di provinsi lain juga mendapat dukungan finansial dari pemerintah daerahnya masing-masing.
“Tujuan kami ini juga bagaimana kita mendapat dukungan finansial dari pemerintah daerah melalui APBD, karena PPTI di seluruh Indonesia, di semua daerah juga mendapatkan bantuan dana dari pemerintah daerah masing-masing, dan kami mengusulkan kepada pemerintah daerah agar pemerintah juga peduli kepada PPTI Sulsel,” ungkapnya.
Dalam pertemuan itu, Ia juga menyampaikan terkait upaya PPTI Sulsel dalam memenuhi target penurunan angka TB di Indonesia menjadi zero TB pada 2030.
“Memperkenalkan kepada beliau sebagai sekretaris pemerintah Provinsi Sulsel tentang keberadaan organisasi PPTI ini. Jadi kami adalah mitra pemerintah untuk memberantas TB, goals pada tahun 2030 tidak ada lagi TB di Indonesia. walaupun sangat sulit untuk men-zero-kan tapi dianggap zero di tahun 2030. Untuk saat ini itu goals kami,” tutupnya. (*)
Pemprov Sulsel
Ratusan Petani, Kades dan Relawan Andalan Hati Diskusi Rembuk Tani Andalan Hati Di Barru

KITASULSEL—BARRU – Forum Rembuk Tani Andalan Hati berlangsung penuh semangat persatuan dan sukses digelar yang dipusatkan di Desa Jangan-Jangan, Kecamatan Pujananting, Kabupaten Barru, Kamis (24/4/2025).
Mengangkat tema “Optimalisasi Potensi Lahan Menuju Swasembada dan Ketahanan Pangan,” forum ini menjadi momentum dalam mendukung percepatan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto mewujudkan swasembada pangan nasional.

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah tokoh penting, termasuk Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPH-Bun) Provinsi Sulsel, Abdul Gafar yang hadir mewakili Gubernur Sulawesi Selatan, Bupati Barru Andi Ina Kartika Sari dan Wakil Bupati Andi Abustan, Ketua DPRD Barru Syamsuddin Muhiddin, seluruh kepala desa dan lurah se-Kabupaten Barru hingga Relawan Andalan Hati se-Kabupaten Barru.
Forum ini menjadi ruang diskusi terbuka antara pemerintah, petani, dan relawan untuk menyusun langkah nyata dalam menjawab berbagai tantangan yang dihadapi sektor pertanian, mulai dari kelangkaan pupuk, serangan hama, hingga keterbatasan akses lahan dan pasar.

Ketua Forum Rembuk Tani sekaligus Koordinator Relawan Andalan Hati, Muhammad Yusuf Ali mengungkapkan rembuk tani ini adalah ikhtiar kolektif agar petani tidak lagi merasa sendiri menghadapi tantangan di lapangan.
“Selama ini banyak kendala mulai dari hama, pupuk yang terus berkurang, hingga akses usaha tani. Forum ini hadir sebagai ruang untuk menyatukan semua elemen agar petani lebih berdaya saing,” ungkap Yusuf Ali yang akrab disapa Ucu.
Menurutnya, Kecamatan Pujananting, khususnya Desa Jangan-Jangan, memiliki potensi pertanian dan lahan yang sangat besar untuk dikembangkan.
Karena itu, kata Ucu, keterlibatan petani, relawan, pemerintah dan dunia usaha dalam forum ini sangat penting agar tidak ada lagi hasil pertanian yang terhambat proses produksinya.
“Disini juga kami sudah hadirkan para pengusaha dalam forum ini agar petani bisa terhubung langsung dengan pasar. Kalau petani budidaya, harus jelas arahnya, harus jelas hasilnya,” tegasnya.
Plt Kadis TPH-Bun Sulsel, Abdul Gafar dalam sambutannya menekankan pentingnya percepatan swasembada pangan melalui kebijakan yang terarah dan menyeluruh.
Ia menambahkan, Kabupaten Barru memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, hortikultura, dan perkebunan. Oleh karena itu, dibutuhkan akselerasi dan sinergi kuat antara petani dan pemerintah agar semua program berjalan beriringan.
Sementara itu, Bupati Barru Andi Ina Kartika Sari yang membuka secara resmi kegiatan tersebut mengungkapkan rasa syukur dan apresiasi atas pelaksanaan Rembuk Tani Andalan Hati di wilayahnya.
“Harapannya kami ingin agar ruang seperti ini terus ada. Ini penting sebagai forum para petani untuk menyampaikan apa yang sebenarnya mereka butuhkan dari pemerintah, terutama dari pemerintah provinsi,” ujarnya.
Andi Ina juga menegaskan bahwa Kabupaten Barru siap mengambil bagian dalam mendukung target swasembada pangan nasional sebagaimana dicanangkan Presiden Prabowo.
“Target swasembada pangan 3 juta ton bukan mustahil jika semua daerah ikut bergerak. Kami ingin Barru ikut berkontribusi dalam mewujudkan cita-cita besar ini,” pungkasnya.
Diakhir acara, para Kepala Desa dan Lurah se-Kabupaten Barru melakukan Deklarasi pembentukan Koperasi Merah Putih dalam mewujudkan swasembada pangan nasional dan mendukung terbentuknya 70 ribu Koperasi Merah Putih se-Indonesia.
Sebagai informasi, Forum Rembuk Tani Andalan Hati sebelumnya telah digelar di Kabupaten Maros dan dijadwalkan akan berlanjut di sejumlah daerah lain di Sulawesi Selatan hingga bulan Juni 2025 mendatang.
-
Politics7 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
10 bulan ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
1 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
1 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
2 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
11 bulan ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
-
2 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
You must be logged in to post a comment Login