Connect with us

Kementrian Agama RI

Menag dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menerima audiensi Duta Besar Sudan untuk Indonesia, Yassir Mohamed Ali Mohamed, di Ruang VIP Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

Dalam pertemuan tersebut, Dubes Sudan menawarkan beberapa bentuk kolaborasi, termasuk pengiriman mahasiswa Indonesia ke Sudan, serta pemberian akses kepada dosen-dosen Sudan untuk mengajar di pondok pesantren dan universitas di Indonesia.

“Kami berharap kerja sama ini berjalan baik, tetapi kami juga perlu memastikan bagaimana keamanan mahasiswa kami di Sudan,” ujar Menag Nasaruddin, Jumat (13/12/2024)

Menag mengungkapkan Indonesia memiliki ribuan pondok pesantren yang memerlukan tenaga pengajar bahasa Arab.

“Kami membutuhkan dukungan pengajar dari Sudan untuk mendukung pengembangan pendidikan Islam di Indonesia, termasuk dalam mendalami ilmu agama dan bahasa Arab,” tambahnya.

BACA JUGA  Potensi Optimalisasi Dana Sosial Keagamaan dalam Pengentasan Kemiskinan, Pemerintah Optimis Target 2026 Tercapai

Dubes Yassir memastikan bahwa pemerintah Sudan terus berupaya meningkatkan stabilitas. “Situasi di Sudan, insya Allah, akan membaik. Kami menyambut mahasiswa dan dosen Indonesia untuk datang belajar dan mengajar di Sudan,” ucapnya.

Dubes Yassir menyampaikan harapan agar kerja sama ini dapat mempererat hubungan antara Indonesia dan Sudan yang telah terjalin sejak lama.

“Indonesia dan Sudan memiliki sejarah hubungan yang kuat, termasuk kontribusi ulama dari Sudan yang telah berdakwah di Indonesia lebih dari seabad yang lalu,” pungkasnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag: ISNU Harus Jadi Transformer Nilai Islam Modern dari Indonesia

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama RI, Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA, menegaskan peran strategis Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) sebagai pengusung peradaban Islam modern dari Indonesia untuk dunia.

Hal ini disampaikannya saat memberikan keynote speech dalam Halaqah Musyawarah Kerja Nasional dan Pelantikan Pimpinan Pusat ISNU, yang digelar di Jakarta, Rabu (30/7/2025).

Mengangkat tema “ISNU untuk Indonesia Emas dan Peradaban Dunia,” acara ini menjadi tonggak penting bagi ISNU dalam memantapkan posisinya sebagai komunitas keilmuan yang berdampak luas.

“Kehadiran ISNU sangat timely, tepat waktu. ISNU harus menjadi artikulator, translator, dan transformer untuk membawa nilai-nilai Islam modern Indonesia ke panggung dunia,” ujar Menag Nasaruddin.

BACA JUGA  Nasaruddin Umar: IAIN Bone Harus Jadi Kebanggaan, Bukan Lagi Tertinggal

Ia menilai, Indonesia memiliki potensi besar menjadi pusat peradaban Islam dunia yang baru, menggantikan dominasi kawasan lain. Stabilitas ekonomi, politik, serta karakter masyarakat Indonesia yang demokratis dan egaliter menjadi modal utama menuju arah tersebut.

“Kalau dunia Islam mencari kiblat baru, maka Indonesia-lah tempatnya. Tapi kita harus belajar dari logika perkembangan peradaban. Nabi Muhammad SAW adalah the best manager and leader. ISNU harus meneladani strategi beliau yang sangat plural dan multitasking,” lanjutnya.

Menag menekankan, ISNU tidak boleh terjebak pada pola pikir tradisional semata. Sarjana Muslim Indonesia harus berani menjadi produsen ilmu pengetahuan, bukan sekadar konsumen.

“Ini saatnya dunia belajar Islam dari Indonesia. Bukan hanya menerjemahkan bahasa Arab ke Indonesia, tapi justru sebaliknya, bahasa Indonesia harus memberi pencerahan ke dunia Islam,” tegasnya.

BACA JUGA  Menag: ISNU Harus Jadi Transformer Nilai Islam Modern dari Indonesia

Dalam kesempatan tersebut, Menag juga menyebutkan bahwa figur Ketua Umum ISNU yang baru, Prof. Dr. Kamaruddin Amin, adalah sosok yang tepat.

“Beliau punya dua kapasitas: keilmuan pesantren yang kuat, dan pengalaman akademik global di Belanda, Jerman, hingga Amerika. Cocok menjadi manajer sekaligus pemimpin,” ungkapnya.

Sementara itu, Prof. Kamaruddin Amin yang sekaligus menjabat sebagai SekjenKemenag, dalam sambutannya menyatakan kesiapan ISNU untuk mengambil bagian aktif dalam mewujudkan visi besar bangsa.

“ISNU adalah wadah para ahli dan expertise. Kita harus ikut berkomitmen mendatangkan kemaslahatan, mendukung strategi pemerintah, dan menjadi mitra strategis menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Menurutnya, ISNU harus menjadi perkumpulan peradaban yang memiliki daya, manfaat, dan maslahat nyata bagi masyarakat dan negara. Melalui kolaborasi dengan pemerintah dan visi Asta Cita Presiden Prabowo, ISNU diharapkan dapat berperan aktif mewujudkan Indonesia sebagai negara maju yang berdaya saing global.

BACA JUGA  Potensi Optimalisasi Dana Sosial Keagamaan dalam Pengentasan Kemiskinan, Pemerintah Optimis Target 2026 Tercapai

Hadir dalam acara Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak (PPPA) Arifah Choiri Fauzi., Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, dan pengurus wilayah ISNU se-Indonesia.(*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel