Connect with us

Kementrian Agama RI

Menag Minta Itjen Perketat Pengawasan Etika Kerja Kemenag

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta Inspektorat Jenderal (Itjen) memperketat pengawasan etika kerja di Kementerian Agama. Hal tersebut disampaikan Menag Nasaruddin Umar saat memberikan arahan kepada Inspektur Jenderal (Irjen) Kemenag Faisal Ali Hasyim di Kantor Kementerian Agama, Jakarta.

“Kita berharap akan ada perubahan yang nyata dalam pengawasan ini, serta ditemukannya solusi terhadap berbagai tantangan yang dihadapi,” ujar Menag Nasaruddin di Jakarta, Rabu (23/10/2024).

Menurut Menag, penguatan etika kerja dan peningkatan pelayanan publik di Kementerian Agama menjadi salah satu fokus utama. “Langkah strategis yang dapat diambil antara lain pelaksanaan kegiatan keagamaan secara lebih intensif sebagai upaya menjaga integritas dan moralitas dalam menjalankan tugas sehari-hari,” tuturnya.

BACA JUGA  Menag Ajak Muslimat NU Kolaborasi Program Kementerian Agama

Menag juga meminta Itjen untuk menjalankan evaluasi terhadap seluruh unit di lingkungan Kementerian Agama secara objektif dan menyeluruh, guna memastikan pelaksanaan kebijakan dan program sesuai dengan peraturan yang berlaku.

“Pengawasan yang dilakukan Itjen harus mencakup seluruh jajaran, mulai dari pimpinan hingga staf di level bawah, dan dilakukan dengan penuh tanggung jawab,” pesan Menag.

Menag juga mengapresiasi langkah Irjen Kemenag yang segera melaporkan hasil kinerja satuan kerjanya. Menurutnya, langkah ini menunjukkan komitmen Itjen untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas di lingkungan Kementerian Agama.

“Saya mengapresiasi langkah proaktif dari Itjen dalam melaporkan kinerjanya. Ini adalah bukti bahwa Itjen menjalankan fungsinya dengan penuh tanggung jawab,” kata Menag Nasaruddin yang baru dilantik Presiden Prabowo Subianto pada 20 Oktober 2024.

BACA JUGA  Kemenag Ikhtiar Selesaikan Sertifikasi Guru Melalui PPG Sampai 2026

Sebelumnya, Irjen Kemenag Faisal Ali Hasyim melaporkan kinerja pengawasan yang dilakukan Inspektorat Jenderal. Ia menuturkan, Itjen Kemenag berkomitmen untuk terus meningkatkan profesionalisme dalam menjalankan fungsi pengawasan.

“Kami akan memastikan setiap evaluasi dilakukan dengan objektif dan menyeluruh, serta mendukung reformasi internal yang diharapkan dapat memperkuat tata kelola di Kementerian Agama,” ungkap Irjen Faisal. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Ajak Umat Beragama Wujudkan Indonesia sebagai Rumah Besar yang Damai

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak seluruh umat beragama di Indonesia untuk bersama-sama membangun negeri ini menjadi rumah besar yang nyaman, damai, dan rukun bagi semua.

Ajakan ini disampaikan Menag saat menghadiri Ikrar Bela Negara dan Zikir Kebangsaan yang diinisiasi Jamiyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabaroh Ahlussunnah Wal Jamaah (JATMA ASWAJA) di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (11/8/2025).

“Mari kita jadikan Indonesia rumah besar bagi umat beragama. Pluralisme yang kita miliki adalah kekayaan yang harus dibuktikan dengan kehidupan yang damai dan rukun,” ujar Menag.

Acara diawali pembacaan Ikrar Bela Negara oleh tokoh-tokoh besar keagamaan nasional. Kegiatan ini digelar dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia, dihadiri para tokoh nasional maupun internasional. Momen ini menjadi ajang penting untuk memperkuat persatuan, kesatuan, dan cinta tanah air di tengah kemajemukan bangsa.

BACA JUGA  Dihadapan Komisi VIII DPR-RI, Menag RI Bahas Kuota Haji, Penurunan Biaya Haji Hingga Peningkatan Pelayanan Musim Haji 2025

“Dengan hadirnya tokoh-tokoh besar di sini, kita berharap Indonesia dapat menjadi pemimpin peradaban Islam modern di masa depan. Peradaban maju lahir dari negara yang stabil dan damai penduduknya,” harap Menag.

Ia menegaskan, toleransi dan persatuan dapat terwujud bila setiap pemeluk agama mendalami ajarannya dengan sungguh-sungguh. “Jika setiap orang memahami agamanya dengan baik, semakin sulit menemukan alasan untuk saling membedakan, apalagi memecah belah,” tegasnya.

Menag menambahkan, inti semua ajaran agama adalah kebaikan, kasih sayang, dan penghormatan terhadap sesama. Pemahaman yang mendalam terhadap nilai-nilai ini akan memperkuat daya tahan bangsa terhadap perpecahan.

Menutup acara, Menag mengajak seluruh pemeluk agama menjadikan nilai-nilai kemanusiaan sebagai inti pengamalan ajaran. Ia menekankan, rumah ibadah bukan hanya pusat ritual, tetapi juga pusat persaudaraan, solidaritas, dan kepedulian sosial.

BACA JUGA  Anugerah Keterbukaan Informasi Publik, Kemenag Kembali Raih Kategori Informatif

“Rumah-rumah ibadah mestinya juga menjadi rumah kemanusiaan. Jika umat membutuhkan pertolongan, mereka tahu masjid atau rumah ibadah akan menjadi tempat yang memberi solusi dan harapan,” pungkasnya.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel