Connect with us

Kementrian Agama RI

Tutup Pelatihan Kepemimpinan Nasional, Menag Ingatkan Pentingnya Keteladanan

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar hari ini, Rabu (13/11/2024), menutup Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) tingkat 2 angkatan XXVII. Kepada jajarannya, Menag mengingatkan pentingnya keteladanan.

Menag menjelaskan, pemimpin tidak cukup menjadi manager, tapi juga leader. Mengutip buku Michael H. Hart, Menag mengatakan bahwa Nabi Muhammad nomor satu dari 100 tokoh berpengaruh dunia sepanjang sejarah, karena selain the best leader, juga the best manager.

Menurut Menag, saat ini menjadi seorang manajer dan leaders sekaligus ini sangat penting. Sebab, masyarakat Indonesia masih menganut paham paternalistik, menganggap karyawan sebagai bagian dari keluarga besar. Jadi butuh panutan yang bisa diteladani.

“Kehadiran figur kepribadian leadership juga kepanutan serta keteladanan itu juga masih diperlukan ketika menjadi pemimpin Dalam masyarakat dunia ketiga. Tidak bisa langsung jumping meniru-meniru western orientated yang serba rasional,” ucapnya.

BACA JUGA  Kemenag dan Kemendes Sepakat Kolaborasi Bangun Masyarakat Desa

Ia juga mengatakan, selain gaya kepemimpinan barat yang rasional tidak cocok diterapkan di Indonesia, gaya kepemimpinan tersebut juga terancam gagal diterapkan di dunia Barat.

“Maka itu, tidak semua yang valid secara intelektual itu diterima di dalam masyarakat, karena banyak yang kita lihat tidak valid secara akademik dan secara intelektual tapi dia diterima dalam masyarakat,” lanjutnya.

Karena itu, dalam memimpin, Menag meminta para peserta PKN untuk tetap memperhatikan medan, lapangan, serta konteks yang terjadi. “Tidak serta-merta semua yang valid secara intelektual harus sesegera mungkin diterapkan. Tapi kita perlu kearifan, kesabaran, kematangan, solidaritas serta pengalaman, dan itulah Rasulullah,” ungkapnya.

Menag mengajak para peserta PKN II agar mengubah diri untuk menjadi lebih baik serta menjadikan pengalaman sebagai guru saat memimpin. Menag juga minta para peserta untuk mengubah gaya kepemimpinannya dari pribadi yang reaktif menjadi pemimpin yang pro aktif.

BACA JUGA  Perdana, Menag Wisuda Kader Ulama Masjid Istiqlal

“Yang tadinya kita reaktif, tapi tidak mau hijrah menjadi karakter yang proaktif, maka sesungguhnya tidak ada artinya pelatihan itu. Karena itu tidak cukup hanya dengan teori, tapi diperlukan istitha’ah, diperlukan spiritual exercizes, latihan-latihan mental spiritual, bagaimana memperkuat daya sabar menghadapi orang yang berbeda dengan kita, inilah saya kira yang sangat penting,” tegasnya.

Menurutnya, pemimpin yang reaktif bekerja berdasarkan emosi, sedangkan pemimpin yang proaktof bekerja berdasarkan sistem yang sudah dibuat. Karena itu, Menag berharap semua peserta PKN mampu menjadi pemimpin yang proaktif sehingga tidak pernah menyerah dalam menyelesaikan permasalah yang terjadi di organisasinya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Di Hadapan Jamaah Jambi, Dr. H. Bunyamin M. Yapid Serukan Haji Ramah Lansia dan Penuh Kolaborasi

Published

on

KITASULSEL—Jambi, — Tenaga Ahli Menteri Agama Republik Indonesia, Dr. H. Bunyamin M. Yapid, menjadi pembicara utama dalam kegiatan Manasik Haji se-Provinsi Jambi yang digelar pada Jumat (25/4) di Asrama Haji Jambi.

Kegiatan ini mengangkat tema “Haji Ramah Lansia dan Disabilitas” sebagai bentuk kepedulian terhadap jamaah haji yang lanjut usia dan penyandang disabilitas.

Acara manasik ini dirangkaikan dengan Bimbingan Teknis Peningkatan Mutu Pelayanan Haji, yang melibatkan peran aktif Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU), serta Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK).

Ratusan jamaah calon haji dari berbagai daerah di Provinsi Jambi hadir dalam kegiatan ini, bersama sejumlah pejabat seperti Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jambi, Kepala Kantor Kemenag Kota Jambi, Kabid Haji, serta perwakilan travel haji dan umrah, PPIU, PIHK, dan KBIHU.

BACA JUGA  Menag RI Apresiasi Mubes KKSS dan PSBM:Momentum Silaturahmi dan Ziarah Leluhur

Dalam sambutannya, Dr. H. Bunyamin M. Yapid menyampaikan pesan Menteri Agama RI Prof Nasaruddin Umar terkait pentingnya sinergitas dan kolaborasi antara jamaah dan petugas haji.

“Kami sampaikan pesan Menteri Agama RI Anregurutta Prof Nasaruddin Umar bahwa jamaah haji diimbau untuk memperhatikan ibadah sosial: saling membantu, saling menghargai satu sama lain, sebagai jalan menuju kemabruran ibadah haji,” ujarnya.

Para jamaah calon haji turut menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Agama atas berbagai upaya dalam memberikan layanan terbaik, termasuk perhatian khusus kepada jamaah haji lansia yang masih diberi izin berhaji oleh Pemerintah Arab Saudi. Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah juga telah menyiapkan petugas khusus yang akan mendampingi jamaah haji lansia selama di Tanah Suci.

BACA JUGA  Presiden Resmikan Terowongan Silaturahim, Permudah Akses Jemaah Istiqlal dan Katedral

Dr. Bunyamin yang dikenal dekat dengan kalangan penyelenggara travel dan KBIH juga mengucapkan terima kasih atas dukungan penuh dari seluruh pihak.

“Terima kasih atas support dari seluruh travel, KBIH, PPIU, dan PIHK untuk kesuksesan penyelenggaraan haji tahun 2025 ini,” tuturnya.

Kegiatan ditutup dengan doa bersama yang dipanjatkan oleh seluruh jamaah calon haji yang memenuhi area Asrama Haji Jambi, memohon kelancaran dan kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji mulai dari pelaksanaan hingga pelayanan.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel