Connect with us

Kementrian Agama RI

Menag: Jadikan Masjid Tempat Tingkatkan Kualitas Beragama

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H sekaligus meresmikan Masjid Raudhatul Jannah di Kanwil Kemenag Jakarta, Rabu (4/12/2024).

Peresmian dilakukan dengan penandatanganan prasasti oleh Menag, dilanjutkan pemberian santunan kepada 100 anak yatim piatu.

Menag menjelaskan bahwa masjid tidak hanya tempat salat. Lebih dari itu, masjid harus mampu memfasilitasi orang yang benar-benar ingin sujud. “Sebetulnya yang lebih subtansial adalah orang sujud. Karena masjid muncul untuk memberikan fasilitas kepada tempat sujud,” ucapnya.

“Sebenarnya, jika mengacu pada hadits, masjid itu seluruh bumi. Artinya bisa di mana saja adalah tempat sujud. Namun Masjid ada karena yang paling penting adalah untuk memfasilitasi orang yang benar ingin sujud,” jelasnya.

BACA JUGA  Ikut Retret di Magelang, Menag: Satukan Visi Anggota Kabinet

Artinya, lanjut Menag, jangan sampai membangun masjid yang begitu megah, tapi sekitar masjidnya kumuh dan masih dikelilingi kesyirikan dan kemaksiatan. “Jangan sampai hipokrit, masjid megah, jemaah banyak tapi sekitarnya masih ada penyembahan. Karena celaka orang yang salat tapi tidak memiliki arti. Hanya sekedar salat saja,” ucap Menag.

Karena pada hakikatnya, Menag mengungkapkan bahwa kehadiran masjid bertujuan untuk memperbaiki kualitas orang yang bersujud agar menjadi lebih baik, dan semakin dekat dengan ajaran agama.

Karena itu, Menag menilai semakin berjarak antara umat dan agamanya itu tentu kegagalan Kemenag dalam membina umat. Sementara semakin nempel dan melekat umat dengan ajaran agamanya, itu bahwa Kemenag berhasil.

BACA JUGA  Lantik PW IPIM Sulsel,Menag RI:Jadilah Imam Yang Ikhlas Melayani Ummat

Menurut Menag, dampak semakin jauhnya umat dengan agamanya sangat berbahaya, contonya menjamurnya judi online, seks bebas, dan keburukan-keburukan moral lainnya.

“Saya kira tantangan kita di Kemenag adalah, bagaimana umat ini semakin lengket dengan ajaran agamanya, agama apapun,” ucapnya

Menagpun berharap, dengan dibangunnya Masjid ini mampu meningkatkan solidaritas keumatan lebih baik lagi. “Mari rawat, wibawakan masjid ini. Kalau ada kesempatan, silahkan solat tahiyautl masjid sebagai bentuk penghormatan,” tegasnya.

Ketua Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta Adib dalam laporannya, mengatakan bahwa masjid ini melewati proses yang cukup panjang, melewati tujuh generasi kepemimpinan kanwil.

Masjid ini dibangun di kawasan Kantor Wilayah Kemenag DKI Jakarta, yang merupakan hasil relokasi masjid lama, yang sebelumnya mengalami pembongkaran.

BACA JUGA  Menag Dukung Transformasi STAIN Majene jadi UIN

Sementara Masjid yang baru terdiri 3 lantai, dan satu lantai parkir, dengan daya tampung lebih 1000 jemaah.

“Pembangunan ini menjadi momentum kembali menguatkan sendi kemakmuran masjid khususnya keluarga besar kanwil Kemenag DKI Jakarta agar terus terpaut dengan masjid,” ucap Adib.

“Saya juga mengucapkan terima kasih. Untuk semua pihak terkait yang menjadikan masjid ini akhirnya terbangun. Semoga allah meridhoi semuanya,” tutupnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag: Selawat Wujud Cinta Terdalam kepada Rasulullah

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al-Munawar, Kantor Kementerian Agama Jakarta, Senin (15/9/2025), berlangsung khidmat. Menteri Agama Nasaruddin Umar yang hadir dalam acara tersebut mengajak umat Islam memperdalam kecintaan kepada Rasulullah dengan memperbanyak selawat.

Turut hadir dalam acara tersebut Staf Khusus Menteri Agama Gugun Gumilar, Sekretaris Jenderal Kamaruddin Amin, para pejabat eselon I, II, dan III, pengurus DKM Masjid Al-Munawar, serta pegawai Kementerian Agama.

 

Acara diawali dengan lantunan Mahalul Qiyam, pujian dan selawat yang dilantunkan bersama untuk mengagungkan Nabi Muhammad SAW. Dalam tausiyahnya, Menag menegaskan bahwa berselawat merupakan salah satu bentuk cinta terdalam kepada Nabi.

“Cinta pertama kita adalah Rasulullah, dan di atasnya ada Allah SWT. Wujud rasa cinta kita kepada beliau adalah dengan berselawat,” ujar Menag.

BACA JUGA  Lantik PW IPIM Sulsel,Menag RI:Jadilah Imam Yang Ikhlas Melayani Ummat

Ia menjelaskan, memperingati Maulid Nabi tidak hanya dimaknai sebagai perayaan kelahiran, tetapi juga sebagai momentum mengenang haul atau wafatnya Rasulullah. Menurutnya, peringatan ini penting agar umat Islam tidak sekadar bersukacita, tetapi juga merenungi teladan dan ajaran yang diwariskan Nabi hingga akhir hayatnya.

Menag juga menggarisbawahi keutamaan selawat sebagai jalan meraih syafaat Rasulullah. Ia mengutip pandangan Imam Al-Ghazali yang menyebutkan bahwa selawat dapat menjadi kunci pembuka agar doa lebih mudah dikabulkan Allah SWT.

 

“Selawat bukan sekadar bacaan lisan, melainkan ungkapan kerinduan dan kecintaan kita yang paling dalam. Saat berselawat, kita seakan berbicara langsung dengan Rasulullah,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Menag juga menyampaikan makna di balik tradisi berdiri saat berselawat.

BACA JUGA  Menag Bertemu Dubes Saudi, Bahas Haji hingga Pendidikan

“Alasan kita berdiri adalah sebagai bentuk penghormatan tertinggi kepada Nabi. Ketika berselawat, kita menyambut roh Rasulullah yang diyakini hadir di tengah-tengah kita,” jelasnya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel