Connect with us

Politics

SAR Ingin Bale Tokke di Sidrap Jadi Sumber Kesejahteraan Masyarakat, Begini Caranya

Published

on

Kitasulsel–SIDRAP Ikan Sapu-sapu atau yang lebih dikenal oleh nelayan di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan Bale Tokke, menjadi ikan predator yang dinilai merugikan bagi para nelayan di Danau Sidenreng. Pasalnya Bale tokke tidak hanya dapat merusak alat tangkap nelayan, namun juga menghambat perkembangan biakan ikan.

Praktis nelayan menganggap Bale Tokke menjadi ikan yang tidak memiliki nilai dan bahkan keberadaannya selama ini dikeluhkan oleh nelayan setempat. Mereka bahkan kerap meminta solusi hingga kini belum ada.

Ditemui di Rumah kaca, di Kecamatan Maritenggae, Sidrap, Sulsel, Ketua DPD NasDem Sidrap Samsumarlin mengungkapkan usai melakukan pertemuan dengan Paslon Nomor urut 2, Calon Bupati dan Wakil Bupati H. Syaharuddin Alrief-Nurkanaah (SAR-Kanaah), ternyata telah memikirkan secara serius untuk mengatasi keluhan nelayan tersebut, tentu saja hal itu bisa terwujud melalui kebijakan kepala daerah jika nantinya terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Sidrap.

Samsumarlin mengungkapkan gagasan Syaharuddin Alrief tentang penanganan Bale Tokke tersebut juga akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat, yakni meningkatkan Pendapatan Masyarakat Sidrap.

BACA JUGA  Dilantik Jadi Anggota DPR RI Periode Kedua, Rusdi Masse: Terima Kasih Amanahnya

Dikatakannya penanganan bale Tokke di awali dengan menciptakan peternak itik di kawasan atau daerah sekitar danau. SAR bahkan telah mengkalkulasi kebutuhan, target dan hasilnya.

Dari kemungkinan target poplulasi ada yang tidak 100 persen hidup, hasilnya berpotensi mendapatkan sekira Rp. 200 Milyar pertahun. Dari anggaran yang digunakan untuk menstimulasi usaha peternak sekira Rp. 4,5 Milyar.

“Aggaplah kalau populasi itik 450 ribu ekor, harga bibit misalnya Rp 10 ribu per ekor, anggarannya kan cuma Rp. 4,5 M. Di kasih ke pesisir, rakyat betul-betul dapat,” ungkap mantan Anggota DPRD Sidrap tersebut.

Lebih jauh dijelaskannya hubungan penciptaan petenak itik dengan Bale Tokke yakni, Bale tokke tersebut nantinya akan menjadi pakan itik.

“Pakan dari Bale Tokke ini ternyata bisa membuat itik gemuk dan telurnya besar-besar. Jadi ada cara pengolahan Bale Tokke sehingga bisa menjadi pakan,” ungkapnya.

BACA JUGA  Seto Tinjau Pasar Hartaco, Pedagang Keluhkan Minimnya Fasilitas dan Beban Retribusi

“Ini bukan hasil penelitian ilmuan, tapi sudah dipraktekkan oleh peternak kita, cara ini ditemukan KK SAR pada saat blusukan dan turun langsung ke masyarakat,” Katanya.

Jika kemudian pada saatnya itik berproduksi dari jumlah 450 ekor tersebut, kemungkinan gagal 50 ribu, maka potensi pendapatan telur bisa mencapai Rp. 560 juta per hari jika harga telur itik Rp. 2000 perbutir. Jika dikalkulasi perbulan Rp. 16 M lebih, dan dikali pertahun maka potensi ekonomi dari telur itik tersebut yakni sekitar Rp 200 Milyar.

“Dan ini tidak menunggu lama, beda dengan komoditi lain, misalnya kelapa yang harus menunggu sekitar 2,5 tahun,” ungkapnya.

SAR lanjutnya berkomitmen untuk mensejahterakan masyarakat Sidrap jika terpilih, melalui kebijakan pro rakyat termasuk menciptakan pengusaha atau peternak-peternak itik tersebut.

Sehingga selain dapat mengatasi masalah, juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan, pengusaha, sekaligus memiliki dampak ekonomi bagi Kabupaten Sidrap juga sebagai salah satu cara mengatasi hama Bale Tokke.

BACA JUGA  Seto-Rezki akan Kembalikan Pemilihan RT/RW Berbasis Wilayah

“Nanti juga akan dilakukan pendampingan agar usaha ternaknya tidak gagal,” ungkapnya.

“Lebih baik anggaran yang ada saya pergunakan untuk mendorong langsung masyarakat kita agar sejahtera,” ucapnya seperti yang disampaikan calon Bupati Sidrap H. Syaharuddin Alrief.

Jika masyarakat sejahtera, maka perputaran ekonomi di Sidrap akan lebih baik, sehingga memicu yang lainnya.

SAR juga telah memikirkan bagaimana kebijakan pemerintah Sidrap nantinya yang pro terhadap pengusaha lokal.

“Pemerintah memfasilitasi dengan kebijakan, termasuk bagaimana pengusaha lokal kita bisa tumbuh dan dampaknya pada peningkatan pertumbuhan ekonomi Sidrap,” Katanya.

Bukan hanya itu kata Marlin, SAR juga telah memetakan potensi daerah-daerah yang ada di Kabupaten Sidrap guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat seperti perkebunan dan UMKM. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

PDI Perjuangan Sulsel Peringati Hari Lahir Pancasila

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap 1 Juni.

Dimana upacara peringatan Hari Lahir Pancasila oleh PDI Perjuangan Sulsel digelar di halaman Sekretariat DPD PDI Perjuangan Sulsel, Jalan Gunung Bawakaraeng, Kota Makassar, Minggu (1/6/2025).

Peringatan Hari Lahir Pancasila oleh PDI Perjuangan Sulsel dirangkai dengan diskusi kebangsaan yang berlangsung khidmat dan penuh semangat kebangsaan.

Upacara dilangsungkan dan diikuti oleh jajaran pengurus DPD, badan dan sayap partai, pengurus DPC PDI Perjuangan Kota Makassar, 15 PAC se-Kota Makassar, serta para legislator dari fraksi PDI Perjuangan.

Bendahara DPD PDI Perjuangan Sulsel Alimuddin bertindak inspektur upacara Hari Lahir Pancasila, sementara komandan upacara dipercayakan kepada anggota DPRD Kota Makassar, William.

BACA JUGA  Seto Tinjau Pasar Hartaco, Pedagang Keluhkan Minimnya Fasilitas dan Beban Retribusi

Ketua DPD PDI Perjuangan Sulsel Ridwan A. Wittiri, menekankan bahwa pentingnya menjadikan peringatan Hari Lahir Pancasila sebagai momentum refleksi terhadap nilai-nilai dasar bangsa.

“Refleksi ini penting agar kita tidak melupakan jati diri bangsa dan terus menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Ridwan.

Setelah upacara, kegiatan dilanjutkan dengan Diskusi Kebangsaan dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno.

Diskusi ini menghadirkan dua tokoh penting, yakni kader senior partai Iqbal Arifin dan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Sulsel Alimuddin.

Dengan tema “Setialah Pada Sumbermu” dan subtema “Kekuatan Kita Harus Tetap Bersumber Kepada Kekuatan Rakyat, Tetap Apinya Semangat Rakyat.”

Diskusi ini kata Ridwan menjadi wadah reflektif untuk memperkuat semangat nasionalisme serta menggali tantangan implementasi nilai-nilai Pancasila di era modern.

BACA JUGA  Tiga Pilar Kabupaten Pangkep Gelar Tudang Sipulung Pilkada Damai

Kegiatan ini diharapkan mampu menginspirasi kader PDI Perjuangan dan masyarakat luas agar terus menjaga, mengamalkan dan menghidupkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan, di tengah arus perubahan sosial dan politik yang kian kompleks. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel