Connect with us

Nasional

Silaturrahmi dan Dialog Kebangsaan Bersama Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung

Published

on

Kitasulsel–Makassar Tim Sekopol dan Formasita gelar Silaturrahmi dan Dialog kebangsaan bersama Tamsil Linrung yang bertempat di gedung Prof. Mattulada Unhas, Sabtu (12/10/2024) . Pada kegiatan ini, panitia mengangkat tema “Partisipasi DPD-RI dalam Peningkatan Potensi Daerah”.

Pertemuan ini adalah kegiatan yang pertama kali dilakukan di daerah pemilihan Sulawesi selatan setelah beliau dilantik sebagai wakil ketua DPD RI. Beliau mengatakan bahwa sudah sering berkomunikasi dengan presiden terpilih bapak Prabowo Subianto.

Tamsil Linrung menyatakan bahwa presiden terpilih berkomitmen bahwa kedepannya tidak ada lagi anak yang putus sekolah karena tidak ada biaya, tidak ada lagi orang yg sakit karena tidak ada biaya, tidak ada lagi rakyat meninggal karena kelaparan.

BACA JUGA  Presiden Prabowo Ucapkan Terima Kasih Atas Kinerja Mentan Amran Penuhi Produksi Beras

Anggaran tidak perlu memakai utang tetapi mengelola kekayaan ,politik dan keuangan tidak boleh dipisahkan.

Menteri keuangan bukan yang hebat utang ,tetapi yang mampu mengelola anggaran.

‘Ke depannya pengelolaan sumberdaya yang ada diperbatasan dikelola secara bersama dan hasilnya akan dinikmati secara bersama pula, jadi tidak ada yang mengklaim, ” tukasnya

“Misalnya laut Cina sudah dibicarakan pemerintah Cina dan sudah disepakati, perbatasan Malaysia dan yang lainnya.

Beliau juga menyampaikan bahwa akan mengajak Bapak presiden terpilih Bapak Prabowo untuk berkunjung ke Sulawesi Selatan setelah dilantik pada tanggal 20 Oktober yang akan datang, ” tambahnya

Kegiatan silaturrahmi dan dialog kebangsaan ini dihadiri oleh elemen masyarakat, tokoh masyarakat Sulawesi Selatan, dari relawan, pendukung dan simpatisan Tamsil Linrung pada pemilu baru-baru ini.

BACA JUGA  Presiden PPMI Mesir dan Ketua Kerukunan Alumni As’adiya Mesir Dorong Mahasiswa Kaji Cinta Kemanusiaan

Juga turut hadir salah satu calon walikota Makassar usungan Partai Keadilan Sejahtera, Amril Arsyid yang juga didaulat membacakan do’a pada penutupan kegiatan tersebut. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Nasional

JK Tegaskan Keadilan Jadi Kunci Mencegah Konflik Sosial dan Keagamaan di Indonesia

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 sekaligus Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), HM Jusuf Kalla, menegaskan bahwa keadilan merupakan faktor paling fundamental dalam mencegah konflik sosial maupun keagamaan di Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikan JK saat menjadi narasumber dalam webinar bertajuk “Penanganan dan Resolusi Konflik Sosial di Indonesia: Belajar dari Pak JK” yang digelar Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI, Jumat (14/11/2025).

Dalam kegiatan yang berlangsung secara virtual dari Jakarta itu, JK memaparkan bahwa sejak Indonesia merdeka, tercatat sekitar 15 konflik besar yang menelan korban lebih dari seribu jiwa. Menurutnya, sebagian besar konflik tersebut dipicu oleh ketidakadilan dalam aspek ekonomi, sosial, maupun politik.

BACA JUGA  Presiden Prabowo Ucapkan Terima Kasih Atas Kinerja Mentan Amran Penuhi Produksi Beras

“Inti dari banyaknya konflik adalah ketidakadilan. Karena itu, keadilan, kemajuan, dan kemakmuran menjadi dasar penting bagi terciptanya perdamaian,” tegas JK.

Pencegahan Lebih Penting daripada Penyelesaian

JK mengingatkan bahwa mencegah konflik jauh lebih penting daripada menanganinya setelah pecah. Konflik sosial, kata dia, kerap muncul dari persoalan lokal yang tidak mendapat penanganan cepat, termasuk hubungan antarwarga hingga isu antarumat beragama.

Terkait konflik keagamaan, JK menekankan bahwa sejumlah kasus besar yang terjadi di Indonesia sebenarnya tidak berawal dari ajaran agama, melainkan persoalan sosial-politik yang kemudian melebar menjadi isu keagamaan.

“Poso dan Ambon itu bukan dimulai dari perbedaan agama, tetapi konflik politik yang kemudian dibawa ke ranah agama,” tandasnya.

BACA JUGA  Nusron Wahid: Lahan BMKG di Pondok Aren Sah, Tak Ada Sengketa

Peran Strategis FKUB dan Dialog Antarumat Beragama

Dalam paparannya, JK juga menyoroti peran penting Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang ia prakarsai sejak awal di Makassar. Forum itu, menurutnya, terbukti efektif menciptakan ruang dialog bagi pemuka lintas agama.

“Dulu kami mengadakan pertemuan bulanan di masjid, katedral, hingga pura. Tokoh agama memberikan penjelasan tentang ajarannya masing-masing sehingga tidak ada salah paham,” jelas JK.

Ia menekankan bahwa penyuluh agama memegang tanggung jawab besar dalam menjaga harmoni sosial dengan menyampaikan pesan damai, adil, dan menyejukkan kepada masyarakat.

“Islam adalah rahmatan lil alamin. Penyuluh agama harus menjadi penyejuk, bukan pemicu ketegangan,” ujar mantan Wapres dua periode itu.

BACA JUGA  Presiden RI Terpilih Prabowo Subianto Sambut Hangat Tamu Negara di Acara Pelantikannya

Kesejahteraan Masyarakat Jadi Faktor Penting

JK juga menegaskan hubungan erat antara kesejahteraan ekonomi dan potensi konflik. Menurutnya, banyak konflik terjadi di wilayah yang tingkat kesejahteraannya rendah.

“Kalau masyarakat sejahtera, konflik jarang terjadi,” ujar JK.

Ia menambahkan, memakmurkan rumah ibadah harus berjalan seiring dengan upaya memakmurkan masyarakat, agar harmoni sosial dapat terjaga secara berkelanjutan.

Keadilan, Komunikasi, dan Penghormatan Antarumat Beragama

Menutup paparannya, JK kembali menegaskan bahwa keadilan, penghormatan terhadap keyakinan, serta komunikasi yang baik antarumat beragama adalah fondasi utama untuk menjaga keutuhan bangsa.

“Dengan berlaku adil dan saling memahami, kita bisa membangun Indonesia yang aman, adil, dan makmur,” pungkasnya.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel