Connect with us

Pemkot Makassar

Pj Sekda Makassar Pimpin Sabtu Bersih di Manggala, Siap Pertahankan Adipura untuk Makassar

Published

on

Kitasulsel–Makassar Pj Sekretaris Daerah Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra, bersama Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Makassar menggelar kerja bakti bersama dalam program Sabtu Bersih di sekitar TPA Tamangapa dan Jl. AMD. Borong Jambu, pada Sabtu pagi (5/10/2024).

Firman yang juga menjabat sebagai Kepala Bapenda Makassar, mengatakan program Sabtu Bersih ini merupakan tindak lanjut dari arahan Pj Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis, yang meminta untuk bergerak bersama dalam persiapan penilaian Piala Adipura.

“Kami bersama jajaran Bapenda dengan semangat gotong royong menggelar kerja bakti ini untuk kebaikan bersama, membangun semangat kebersihan serta menyambut piala Adipura,” jelasnya.

Firman mengatakan penilaian Adipura menjadi penting karena akan menunjukkan sejauh mana Makassar mampu menjaga kebersihan dan lingkungan hidup yang berkelanjutan.

BACA JUGA  Wali Kota Makassar Hadiri Buka Puasa Bersama Pengurus Pusat Wahdah Islamiyah

Di sisi lain, menurut Firman melalui program Sabtu Bersih ini, dapat menjalin semangat gotong royong antar Pemkot Makassar dan masyarakat.

“Kerja bakti ini juga merupakan bagian dari upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan. Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi motivasi bagi warga untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar mereka,” ujarnya.

Firman optimistis melalui kerja bakti ini, akan ada dampak positif terhadap penilaian Piala Adipura, serta Makassar dapat kembali mempertahankan Piala Adipura yang berhasil diraih tahun lalu.

“Dengan semangat gotong royong dan komitmen kuat, kami yakin Makassar kembali mendapatkan piala Adipura. Pemerintah Kota Makassar optimis terus bergerak menuju lingkungan kota yang bersih dan layak huni,” pungkasnya.

BACA JUGA  Danny Pomanto Komitmen Wujudkan Jadikan TPA Manggala Jadi RTH Terbaik di Makassar

Firman Hamid Pagarra, bersama seluruh jajaran Bapenda dan staf serta masyarakat terlihat kompak bergotong royong membersihkan area sekitar Jalan AMD Borong Jambu, terutama fokus pada saluran drainase yang sering tersumbat.

Diketahui, seluruh jajaran dan staf Pemerintah Kota Makassar serentak turut serta dalam kerja bakti serentak di berbagai titik di Kota Makassar dalam program Sabtu Bersih ini. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemkot Makassar

Munafri Hadiri Festival Hutan Toraja: Persaudaraan Kita Lebih Kuat dari Perbedaan

Published

on

Kitasulsel–TORAJAUTARA Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menghadiri langsung perayaan Festival Hutan Toraja yang digelar di Hutan Tandung Nanggala, Toraja Utara, Sabtu (14/6/2025).

Kegiatan ini menjadi bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Gereja Toraja, dengan tema “Merawat Bumi Rumah Bersama.”

Dalam testimoni sambutannya, Wali Kota Munafri mengucapkan selamat ulang tahun kepada seluruh jemaat Gereja Toraja. Ia menegaskan bahwa Gereja Toraja memiliki peran penting dalam kehidupan sosial keagamaan di Kota Makassar.

“Saya Munafri Arifuddin (Wali Kota Makassar), mengucapkan selamat ulang tahun yang ke-78 Gereja Toraja. Dan selamat melaksanakan festival hutan Toraja,” ucap Munafri di lokasi kegiatan, Toraja Utara.

Tak sekadar seremoni keagamaan, momen ini menjadi ruang perjumpaan lintas iman, lintas daerah, dan lintas latar belakang.

Hadir langsung dalam perayaan tersebut, Munafri juga menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya menjaga toleransi dan harmoni dalam keberagaman.

“Di Kota Makassar, gereja yang paling banyak adalah Gereja Toraja, dengan jumlah jemaat yang besar. Ini merupakan aset dan modal dasar bagi pemerintah kota untuk membangun Makassar secara bersama-sama,” ujar Munafri.

BACA JUGA  Wali Kota Makassar Hadiri Buka Puasa Bersama Pengurus Pusat Wahdah Islamiyah

Lebih lanjut, Munafri menekankan bahwa Kota Makassar menjunjung tinggi nilai toleransi dan keberagaman.

Ia menyampaikan bahwa perbedaan ideologi, agama, dan latar belakang bukanlah penghalang untuk membangun persaudaraan dan kemanusiaan.

“Yang membedakan kita hanya ideologi, tapi persaudaraan dan kemanusiaan harus kita tempatkan di atas segala-galanya. Makassar adalah rumah kita semua,” tambahnya.

Perayaan ini menjadi momentum penguatan nilai-nilai persaudaraan lintas daerah dan agama, serta penegasan komitmen bersama dalam menjaga bumi dan keberagaman sebagai kekuatan bangsa.

Appi juga mengajak seluruh warga Makassar, khususnya jemaat Gereja Toraja, untuk terus menjaga kerukunan dan keharmonisan di tengah perbedaan.

“Kami tidak pernah membedakan asal-usul, agama, atau warna kulit. Semua harus bersatu dalam harmoni keberagaman. Mari bersama-sama membangun Makassar yang kita cintai ini,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota juga mengenang momen kebersamaan sebelum ia menjabat sebagai Wali Kota, termasuk kedekatannya dengan pimpinan Sinode dan jemaat Gereja Toraja.

BACA JUGA  Danny Pomanto Komitmen Wujudkan Jadikan TPA Manggala Jadi RTH Terbaik di Makassar

“Sebelum saya jadi Wali Kota, ulang tahun saya bahkan dirayakan di Sinode. Saya merasa sudah jadi bagian dari keluarga besar Gereja Toraja,” kenang Appi.

Festival Hutan Toraja ini turut dihadiri oleh Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni. Dalam sambutannya, Menteri Raja Juli menekankan pentingnya pelibatan tokoh agama dalam upaya pelestarian lingkungan dan pengelolaan hutan berkelanjutan.

“Menjaga alam adalah bagian dari ajaran keagamaan. Saya berharap para tokoh agama dapat mengajarkan kepada umatnya tentang pentingnya menjaga hutan dan alam,” ujarnya.

Menurutnya, pelestarian lingkungan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan panggilan moral dan spiritual bagi seluruh masyarakat.

“Saya diberikan amanah oleh pak Presiden Prabowo untuk menjaga hutan melalui kebijakan dan kewenangan yang ada. Tapi secara kultural, peran tokoh agama sangat besar dalam mendorong kesadaran manusia menjaga alam,” tambah Raja Juli.

Ia juga menggarisbawahi potensi besar wilayah hutan di Toraja Utara untuk dikelola sebagai kawasan ekowisata berbasis kearifan lokal. Dengan pengelolaan yang baik, kawasan ini diyakini dapat menjadi contoh harmonisasi antara pelestarian alam dan pemberdayaan masyarakat.

BACA JUGA  TVOne Apresiasi Danny Pomanto, Sukses Antar Makassar Jadi Kota Sehat ASIA Tenggara 2024

“Wilayah ini sangat potensial menjadi ekowisata hutan. Kalau dikelola dengan baik, akan memberi manfaat ekologis sekaligus ekonomi bagi masyarakat,” tuturnya.

Festival Hutan Toraja yang menjadi bagian dari perayaan HUT ke-78 Gereja Toraja ini, sekaligus menjadi momentum penguatan peran agama dan budaya dalam menjaga bumi sebagai rumah bersama.

Setelah rangkaian sambutan dan perayaan, kegiatan dilanjutkan dengan aksi simbolis penanaman pohon di kawasan Hutan Tandung Nanggala.

Penanaman ini menjadi bentuk nyata komitmen bersama dalam menjaga kelestarian alam, sekaligus upaya menghadirkan solusi ekologis bagi wilayah sekitar.

Aksi tanam pohon tersebut diharapkan menjadi awal dari gerakan yang lebih luas untuk memperkuat fungsi hutan sebagai penopang kehidupan, penyimpan air, dan penahan banjir.

Kegiatan ini menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan tokoh agama sangat dibutuhkan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan untuk generasi mendatang. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel