Pemkot Makassar
Keren, 16 Sekolah di Kota Makassar Raih Penghargaan Adiwiyata Mandiri dan Adiwiyata Nasional

Kitasulsel–Makassar Sebanyak 16 sekolah yang ada di Kota Makassar berhasil meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri dan penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional.
Perwakilan Kepala Sekolah, menemui Pjs Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis di rumah jabatan Wali Kota Makassar, Sabtu malam, (28/09/2024), bersama Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin Mustakim.

Pjs Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis, menyampaikan apresiasi atas capaian yang diraih.
“Ini menunjukkan bahwa sekolah sudah on track, dalam mengubah mindset anak didik, mampu membentuk karakter anak anak sejak dini, untuk lebih peduli lingkungan dan kebersihan.

Andi Arwin Azis pun menambahkan, hal ini juga menunjukkan bahwa sekolah bukan hanya tempat untuk mengikuti proses belajar mengajar, tetapi juga telah mampu mencetak manusia berintelektual dengan karakter yang kuat, menjadi generasi muda yang diharapkan untuk Indonesia emas.
Sementara itu perwakilan dari sekolah, Kepala Sekolah SDN Komp. Sambung Jawa, Fahmawati, S.Pd, menyampaikan hal senada, terkait perubahan sikap dari anak didik, yang menjadikan mereka sebagai karakter yang lebih peduli.
“Berbagai proses penilaian telah dilalui, dan bukan menjadi hal yang mudah. Diawali dengan perencanaan, dilanjut dengan analisis lingkungan hingga pada verifikasi lapangan,” tuturnya.
Hal ini pun melibatkan beberapa kementerian diantaranya kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan dan tentunya Kementerian Pendidikan.
“Ini hasil perjuangan yang tidak mudah, melibatkan banyak unsur, dan partisipasi dari murid, guru, orang tua murid, OPD, NGO, kepolisian, dan berbagai unsur lainnya,” tambahnya.
Kehadiran perwakilan Kepala Sekolah temui Pjs Wali Kota Makassar, sekaligus untuk menyampaikan permohonan izin untuk menerima penghargaan yang direncanakan pada Senin, (30/09/2024) di Jakarta.
Adapun sekolah yang berhasil meraih penghargaan yakni :
Penghargaan Adiwiyata Mandiri :
1. UPT SPF SDN Mangkura 2
2. UPT SPF SD Inpres Malengkeri Bertingkat
3. UPT SPF SDN Borong
4. UPT SPF SD Inpres Unggulan BTN Pemda
5. SMK Kehutanan Negeri Makassar
6. UPT SPF SDN Rappocini
Penghargaan Adiwiyata Nasional :
1. SD Kristen Methodist
2. UPT SPF SD Inpres Banta Bantaeng I
3. UPT SPF SD Inpres Hartaco Indah
4. UPT SPF Inpres Tamajene
5. UPT SPF SD Inpres Tamangapa
6. UPT SPF SDN Balang Baru 1
7. UPT SPF SDN Komp Sambung Jawa
8. UPT SPF SDN Sudirman II
9. UPT SPF SDN Tanggul Patompo II1
0. UPT SPF SMPN 2 Makassar. (*)
Pemkot Makassar
Dekranasda Makassar Pamerkan Tenun Bombang dan Tenun Lontara di Wastra Arajang 2025

Kitasulsel–MAKASSAR Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Makassar kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian dan pengembangan kain tradisional melalui partisipasinya pada ajang Wastra Arajang 2025.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX, berlangsung selama empat hari, mulai dari 11 hingga 14 September 2025 di Mall Ratu Indah.

Mengusung tema “Perayaan yang Memadukan Keindahan dan Keragaman Leluhur Lewat Wastra”, acara ini menjadi wadah ekspresi budaya dari berbagai daerah di Indonesia Timur, khususnya dalam menampilkan kekayaan kain tradisional atau wastra sebagai identitas dan warisan budaya yang tak ternilai.
Ketua Dekranasda Kota Makassar, Melinda Aksa, menyambut baik kegiatan ini dan menilai Wastra Arajang sebagai momentum penting untuk memperkenalkan kembali nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sehelai kain tradisional.

“Bagi kami, acara ini merupakan jembatan antara tradisi dan modernitas, sebagai wadah pelestarian produk wastra, tenun tradisional yang menjadi bagian penting dari identitas budaya kita,” ujarnya.
Lebih lanjut, Melinda menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya memperlihatkan keindahan kain tenun, tetapi juga memperlihatkan proses panjang dan penuh makna di balik pembuatan setiap lembar kain.
“Tenun tradisional bukan hanya selembar kain, tapi tentang memahami sebuah perjalanan panjang, kesabaran, dan doa yang ditenun menjadi sebuah mahakarya,” tambahnya.
Melalui keikutsertaan ini, Melinda berharap Dekranasda Makassar dapat terus menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan warisan budaya, terutama dalam bentuk kain tenun.
“Kami ingin membuktikan bahwa tenun bisa menjadi bagian dari gaya hidup modern tanpa kehilangan identitas budaya,” ucap Melinda.
Ia juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX sebagai penyelenggara yang berhasil menjadikan acara ini sebagai ruang edukatif sekaligus inspiratif.
“Ajang Wastra Arajang 2025 bukan hanya menjadi panggung selebrasi keindahan kain tradisional, tapi juga bukti bahwa kekayaan budaya dapat terus hidup dan relevan melalui tangan-tangan kreatif bangsa,” ujarnya.
Tak hanya berpartisipasi dalam pameran, Dekranasda Makassar juga turut ambil bagian dalam event fashion show yang menjadi salah satu sorotan dalam rangkaian Wastra Arajang 2025. Dalam kesempatan tersebut, Dekranasda Makassar menampilkan dua model.
Wakil Ketua Harian Dekranasda Makassar, Dewi Andriani, mengungkapkan bahwa pada fashion show Wastra Arajang, pihaknya menampilkan dua wastra tradisional yakni Tenun Lontara dan Tenun Bombang. Keduanya dipilih karena merepresentasikan karakter dan nilai budaya masyarakat Bugis-Makassar.
“Tenun Lontara dan Tenun Bombang menggambarkan keteguhan serta ketegaran masyarakat kami dalam menghadapi dinamika kehidupan. Motifnya sarat makna dan mencerminkan kekuatan serta filosofi hidup orang Bugis-Makassar. Kami bangga bisa menampilkannya di panggung sebesar ini,” ujar Dewi.
Lanjutnya, keterlibatan Dekranasda Makassar dalam pameran wastra juga menjadi bagian penting dalam upaya memperluas promosi produk kerajinan lokal.
“Dalam pameran ini, Dekranasda Makassar juga memamerkan berbagai koleksi dalam booth, menampilkan berbagai produk tenun dan kerajinan unggulan dari perajin Makassar, seperti baju bodo’, sarung tenun, kriya serat alam eceng gondok, kriya kulit, baju lontara, tas lontara, berbagai jenis souvenir thumbler, pouch dan tas lipat” jelasnya.
Antusiasme pengunjung terhadap booth Dekranasda Makassar terbilang tinggi. Ditunjukkan dengan banyak pengunjung yang berkunjung di booth dan melakukan pembelian berbagai koleksi wastra dan kriya.
Dengan kontribusi Dekranasda Makassar, menunjukkan komitmennya untuk terus mendukung perajin lokal agar lebih berdaya dan kreatif, serta mengangkat wastra sebagai identitas budaya yang terus berkembang. (*)
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics12 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
2 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
3 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
1 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
3 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login