Connect with us

Politics

RT/RW Kelurahan Bunga Eja Baru Tegaskan Berada di Barisan Seto-Rezki Untuk Pilwalkot Makassar Mendatang

Published

on

Kitasulsel–Makassar Para Ketua RT/RW di Kelurahan Bunga Eja Beru, Kecamatan Tallo menyatakan sikap siap pasang badan berada dibarisan Andi Seto Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi (Seto-Rezki).

Sikap ini ditegaskan dihadapan duet yang dikenal akronim “Sehati” kala menghadiri undangan silaturahmi dan ngobrol bareng warga, Jalan Kandea III, Kelurahan Bunga Eja Beru, Sabtu (21/9/2024).

Mereka juga kompak disematkan seragam Sehati oleh Andi Seto Asapa setelah menyatakan sikap yang dipimpin oleh Ketua RW 04 Kelurahan Bunga Eja Beru, Andi Kamaruddin.

“Kami para Ketua RT RW di Kelurahan Bunga Eja Beru siap pasang badan untuk Sehati, pokoknya tena silariang (kami tak akan lari),” ucap Kamaruddin dihadapan warga yang hadir.

BACA JUGA  Visi Misi Dan Program Pro ke Masyarakat ,Dua Komunitas Kurir Terkemuka Sidrap Beri Dukungan Untuk SAR-Kanaah

Warga kemudian diajak meneriakkan yel-yel yang memang telah melekat pada pasangan Andi Seto Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi. “Adami Sehati, Seto-Rezki siap menang,” teriak warga lagi.

Ketua RW lainnya, Haji Maluse kepada Andi Seto dan Rezki Lutfi menggaransi bahwa mereka telah satu suara untuk mempersembahkan kemenangan pada Pilwalkot Makassar 27 November mendatang.

“Insyaallah setelah mendengar program yang disampaikan oleh Pak Andi Seto dan Ibu Rezki maka kami sudah nyatakan siap memenangkan Sehati di Pilkada Makassar,” terangnya.

Mendengar itu, Andi Seto Asapa mengaku antusias dengan banyaknya dukungan yang datang dari Kelurahan Bunga Eja Beru, khususnya para Ketua RT RW.

Menurutnya, kebersamaan para Ketua RT RW dan seluruh warga Bunga Eja Beru akan menjadi kekuatan untuk mempersembahkan kemenangan pada kontestasi Pilwalkot Makassar.

BACA JUGA  Seto Tinjau Pasar Hartaco, Pedagang Keluhkan Minimnya Fasilitas dan Beban Retribusi

“Terima kasih atas dukungan ta’ semua, Insyaallah semangat warga di Kelurahan Bunga Eja Beru akan menambah kekuatan kami kedepan,” ungkap Seto dibarengi teriakan “Sehati menang” oleh warga.

Apalagi, dia berjanji akan menaikkan insentif RT/RW hingga Rp2 juta per bulan, sebagai upaya memperkuat efektivitas pelayanan publik di tingkat paling bawah.

“RT RW akan menjadi pengawas kebijakan penggratisan iuran sampah yang akan kami terapkan. Insentif yang lebih besar adalah bentuk apresiasi kami atas kerja mereka di wilayahnya masing-masing,” cetusnya.

Sementara itu, Rezki Mulfiati Lutfi mengaku sangat bersemangat dengan adanya tambahan kekuatan dari elemen RT RW dan warga Kelurahan Bunga Eja Beru di Kecamatan Tallo.

BACA JUGA  Kader PKS Bersatu Perjuangkan Kemenangan Tasming-Hermanto di Pilkada Parepare

“Kalau kita’ mi semua disini yang membawa kemenangan nanti, maka Insyaallah semua harapan dan cita-cita kami bisa berbuah manis dengan adanya dukungan warga Kelurahan Bunga Eja Beru,” pungkasnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Workshop Nasional, Taufan Pawe Paparkan Rekomendasi Publik Hadapi Revisi Undang-undang Pemilu

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Sebuah workshop publik nasional bertajuk “Menuju Pemilu yang Adil dan Representatif” sukses diselenggarakan di Ballroom Hotel Unhas, Selasa (29/7/2025).

Acara ini bertujuan untuk menjaring masukan publik bagi revisi regulasi kepemiluan di Indonesia, dihadiri oleh sejumlah akademisi terkemuka dan pemangku kepentingan.

Workshop ini dibuka langsung oleh Wakil Rektor Unhas, Prof. Farida Patittingi, menandakan dukungan penuh dari lingkungan akademik terhadap inisiatif penting ini.

Diskusi mendalam dalam acara ini menghadirkan penanggap dari berbagai latar belakang, termasuk Anggota Komisi II DPR RI Fraksi Partai Golkar, Taufan Pawe, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, dan Perencana Madya Bappenas Republik Indonesia, Maharani.

Sesi pembahasan juga diperkaya oleh paparan dari Dekan FISIP Unhas serta dua narasumber ahli, Prof. Muhammad dan Endang Sari, keduanya dosen politik dari FISIP Unhas.

Dalam paparannya, Anggota Komisi II DPR RI, Taufan Pawe, menyoroti pentingnya kesiapan Komisi II dan pemerintah dalam menghadapi Pilkada Serentak.

Ia menekankan pentingnya meminimalisir potensi permasalahan yang mungkin timbul selama proses penyelenggaraan Pilkada. Ia juga secara lugas menyoroti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dianggapnya sangat gamblang dalam pelaksanaannya, namun juga mengungkap beberapa kelemahan dalam Pilkada Serentak 2024.

BACA JUGA  Terima Surat Rekomendasi Partai NasDem, Pasangan Seto-Rezki Siap Mendaftar di KPU Kota Makassar

“Kami berharap, dengan putusan MK, kita buka semuanya sebelum masuk dalam sistem kepemiluan ke depannya.”

Pawe juga menyoroti kasus-kasus pelanggaran, termasuk penggunaan ijazah palsu, yang menurutnya seharusnya tidak hanya dilihat dari syarat formalnya saja, melainkan juga harus ada verifikasi ijazah materil dan penelusuran yang lebih komprehensif.

“Penyelenggara harus berintegritas dan harus dibuat batasan tersendiri terkait keluasan dokumen. Kami mencoba merumuskan kewenangan penyelenggara untuk menentukan bukti tersebut,” tambahnya.

Kajian Akademik dan Usulan Perbaikan Sistem Pemilu

Diskusi dalam workshop ini tidak hanya berfokus pada evaluasi, tetapi juga pada perumusan solusi konkret. Beberapa poin penting yang mengemuka dari kajian akademik dan masukan publik meliputi:

Pertama, Perluasan Pemilihan: Diperlukan pembahasan mengenai perluasan skala pemilihan, termasuk untuk pemilihan presiden.

BACA JUGA  Visi Misi Dan Program Pro ke Masyarakat ,Dua Komunitas Kurir Terkemuka Sidrap Beri Dukungan Untuk SAR-Kanaah

Kedua,kolaborasi Lintas Lembaga: Pentingnya duduk bersama antara Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif untuk menyelaraskan arah revisi regulasi.

Ketiga, Kodifikasi UU Pemilu melalui Omnibus Law: Usulan untuk menyatukan berbagai regulasi kepemiluan dalam satu omnibus law yang komprehensif dan partisipatif.

Keempat, Revisi Adil, Demokratis, dan Inklusif: Penekanan pada prinsip keadilan, demokrasi, dan inklusivitas dalam setiap revisi regulasi.

Kelima, Evaluasi Sistem Pemilu dan Uji Coba Sistem Campuran: Mengkaji ulang sistem pemilu yang ada dan mempertimbangkan uji coba sistem campuran untuk mencari model terbaik.

Keenam, Rancangan Kalender Pemilu Nasional dan Daerah yang Realistis: Menyusun jadwal pemilu yang lebih terencana dan realistis, baik untuk tingkat nasional maupun daerah.

Ketujuh, Pembangunan Kapasitas Lembaga Penyelenggara dan Literasi Publik Digital: Meningkatkan kapabilitas KPU dan Bawaslu, serta memperkuat literasi digital masyarakat terkait pemilu.

Kedelapan Masukan Publik dan Akademisi Penting untuk Legitimasi: Menegaskan bahwa partisipasi publik dan sumbangsih pemikiran dari akademisi sangat krusial untuk membangun legitimasi proses dan hasil pemilu.

BACA JUGA  Mantap! Usungan NasDem di Sulsel Menang Banyak di Pilkada Serentak 2024

Taufan Pawe menyatakan bahwa rekomendasi-rekomendasi yang dihasilkan dari workshop ini sejalan dengan semangat Komisi II DPR RI.

“Kami akan sharing semua yang pada hakikatnya apa yang ada dalam rekomendasi tersebut menurut kami sama dengan apa yang lagi semangat kami di Komisi II,” ujarnya.

Meskipun mengakui adanya pro dan kontra terkait keserentakan pemilu (berdasarkan putusan MK nomor 55 dan 135), Pawe menegaskan bahwa putusan MK bersifat final dan mengikat.

“Tidak ada pilihan lain, kita harus mengikuti apa yang menjadi keputusan MK. Ini simbol kenegaraan kita, MK itu lembaga negara yang punya kewenangan dan kapasitas,” pungkasnya, menegaskan pentingnya efisiensi dalam setiap pelaksanaan pemilu ke depannya.

Workshop ini diharapkan menjadi pijakan penting bagi penyusunan regulasi kepemiluan yang lebih baik, adil, dan representatif di masa mendatang, dengan mengedepankan integritas penyelenggara dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat.(*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel