Provinsi Sulawesi Selatan
Penerimaan Visitasi Kepemimpinan Nasional PKN, Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Berbagi Tips Kelola Pemerintahan

Kitasulsel–Makassar Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof Zudan Arif Fakrulloh, menerima visitasi kepemimpinan nasional Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XXIV Tahun 2024, di Kantor Gubernur Sulsel, Rabu, 28 Agustus 2028.
Prof Zudan menerima pimpinan rombongan Widyaiswara Ahli Utama LAN RI, Dr. Retno Setijowati. Peserta dengan latar belakang direktur lembaga nasional, kepala OPD provinsi dan kabupaten, serta sekretaris DPRD.

“Menerima rekan-rekan dari Lembaga Administrasi Negara kelas Jatinangor, Ibu Retno bersama para peserta selamat datang di Makassar dan selamat datang di Provinsi Sulawesi Selatan,” kata alumni dari LAN yang mengikuti PKN II Tahun 2013 dan PKN I Tahun 2019 ini.
“Saya hari ini menerima tamu-tamu hebat, pemimpin-pemimpin muda Indonesia di tempat ini, ada dari provinsi, ada dari kabupaten dan kementerian/lembaga,” imbuhnya.

Acara Visitasi Kepemimpinan Nasional ini diisi dengan sesi diskusi dan kunjungan lapangan yang berfokus pada berbagai aspek pemerintahan, termasuk inovasi dalam pelayanan publik, tata kelola pemerintahan, dan pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM).
Dia menjelaskan terkait bagaimana sumber daya manusia dapat dibahagiakan, baik itu pegawai pemerintah ataupun masyarakatnya, meningkatkan pendapatan daerah, transformasi tata kelola pemerintahan dengan digitalisasi, serta rebranding organisasi dengan mengomunikasikan dan melakukan publikasi kegiatan atau capaian pemerintah.
“Pasti teman-teman akan mendapat ilmu yang bermanfaat, minimal menjadi agile birokrasi, birokrasi yang lincah, tangguh, gesit dan mampu menjawab tantangan ke depan dan mampu menyelesaikan masalah saat ini,” harapnya.
Mereka, para peserta menanyakan bagaimana berbagai hal. Misalnya, Karo Hukum dan Organisasi, Badan Penguasaan Kawasan Perdagangan Batam, Alex Sumarna terkait penerapan transparansi untuk membuat rumusan kebijakan dalam pemerataan pembangunan di Sulsel yang luas dengan masyarakat yang beragam.
Sedangkan Direktur Pengawasan Produksi Pangan Olahan Badan Pengawas Obat dan Makanan, Sondang Widya Estikasari menanyakan terkait terobosan layanan publik melalui digitalisasi serta kebijakan yang bisa mengatasi persoalan ketersediaan pangan.
Adapun pimpinan rombongan Widyaiswara Ahli Utama LAN RI, Dr. Retno Setijowati mengakui hasil yang didapatkan luar biasa. “Pertama kami salut karena beliau menerima sendiri. Kedua, apa yang beliau sampaikan sama dengan tema kami,” sebutnya.
Prof Zudan juga mengajak para peserta untuk menikmati alam Sulsel. Dirinya memperkenalkan keindahan alam yang dimiliki serta kuliner khas Sulsel.
Acara ini diakhiri dengan pertukaran cenderamata dari Prof Zudan kepada pimpinan rombongan sebagai simbol persahabatan dan kerjasama antara Pemerintah Provinsi Sulsel dan para peserta VKN.
Sedangkan pendamping penjabat gubernur terdiri dari Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Muhammad Rasyid; Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Prof. Muhammad Jufri; Plh Kepala Dinas Kominfo, Sultan Rakib; Sekretaris Dinas Pendidikan, Andi Asri Ibrahim; Sekretaris Badan Pendapatan Daerah, Hasan Sulaiman.(*)
Provinsi Sulawesi Selatan
Wagub Sulsel Dukung Perluasan Akses Keuangan melalui Program TPAKD

Kitasulsel–MAKASSAR Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, menerima audiensi Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar), Moch. Muchlasin bersama jajaran di Kantor Gubernur Sulsel, Kota Makassar, Selasa, 10 Juni 2025.
Pertemuan tersebut membahas penguatan sinergi antara Pemerintah Provinsi Sulsel dan OJK dalam pelaksanaan program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).

Program ini menjadi salah satu pilar strategi dalam mendorong inklusi keuangan dan literasi keuangan yang merata, terutama di wilayah pedesaan dan daerah terpencil.
“TPAKD menjadi salah satu strategi penting dalam membuka akses keuangan yang inklusif dan berkeadilan.

Kami ingin memastikan bahwa masyarakat di desa-desa pun bisa menikmati layanan keuangan yang aman, termasuk pinjaman produktif, tabungan digital, hingga proteksi asuransi,” ujar Fatmawati Rusdi.
Wakil Gubernur menegaskan komitmen Pemprov Sulsel untuk memperluas jangkauan layanan keuangan melalui penguatan infrastruktur, peningkatan edukasi keuangan, serta kolaborasi masyarakat lintas sektor.
“Pemprov Sulsel berkomitmen mendukung percepatan inklusi keuangan, baik melalui pembangunan infrastruktur maupun program literasi. Kolaborasi dengan OJK sangat penting agar program ini benar-benar menyentuh masyarakat, terutama pelaku usaha mikro, petani, dan UMKM,” jelasnya.
Program TPAKD di Sulsel selama ini dinilai cukup progresif dan telah menjadi rujukan nasional dalam model pengembangan inklusi keuangan berbasis lokal.
Dengan potensi besar di sektor pertanian dan UMKM, Sulsel berupaya mendorong penerapan layanan keuangan digital, termasuk asuransi mikro dan pinjaman berbasis kelompok.
Kepala OJK Sulselbar, Moch. Muchlasin, menjelaskan bahwa TPAKD dirancang sebagai forum koordinasi antarinstansi di daerah untuk mempercepat akses keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Dengan semangat SIKOKO – sinergitas, komitmen, dan konsistensi –, kami terus mendorong inovasi daerah yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat mulai dari pengembangan ekonomi daerah berbasis pertanian, literasi keuangan syariah hingga pemanfaatan transaksi keuangan digital di pedesaan dan daerah terpencil” ungkap Moch Muchlasin.
Ia menambahkan, penghargaan TPAKD Award 2025 menjadi bukti nyata komitmen Sulsel dalam memperluas akses keuangan yang inklusif dan berdampak langsung pada masyarakat.
Pada kesempatan itu, OJK juga memaparkan kinerja sektor jasa keuangan di Sulawesi Selatan per Maret 2025. Total aset perbankan di Sulsel tercatat sebesar Rp204,99 triliun, tumbuh 5,91 persen secara tahunan (year-on-year).
Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat Rp137,34 triliun atau tumbuh 6,55 persen (yoy), sementara penyaluran kredit mencapai Rp165,78 triliun atau naik 3,76 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Secara rinci, kredit produktif tercatat sebesar Rp83,39 triliun, sedangkan kredit konsumtif sebesar Rp76,89 triliun. Di sektor pasar modal, jumlah investor terus meningkat. Tercatat sebanyak 409.932 investor per Maret 2025, naik 19,15 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai transaksi saham juga mencapai Rp6,09 triliun.
Dengan pertumbuhan ini, Provinsi Sulawesi Selatan dinilai memiliki potensi besar dalam memperluas akses layanan keuangan berbasis digital maupun konvensional.
Pemerintah Provinsi dan OJK berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dalam mendorong pertumbuhan sektor keuangan yang sehat, inklusif, dan berkelanjutan.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh Kepala Direktorat Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan, Budi Susetiyo; Kepala Divisi Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen, Amiruddin Muhidu; serta Analis Divisi, Indra Natsir Dahlan.
Dari Pemprov Sulsel hadir pula Plt Kepala Biro Ekonomi Pembangunan dan Plt Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD). (*)
-
Politics9 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
12 bulan ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
1 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
2 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
1 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
2 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login