Connect with us

Pemkot Makassar

Makassar Tawarkan Tiga Proyek Strategis ke JTA International Investment Holding Qatar

Published

on

Kitasulsel–Makassar JTA International Investment Holding Qatar menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi di Kota Makassar.

Hal itu diungkapkan Senior executive investment & Portofolio Manager Of JTA International Investment Holding Qatar, Mr. Ali Hadji, secara langsung saat melakukan audiensi ke PJ Sekda Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra di Ruang Rapat Sekda, Jumat (23/08/2024).

Makassar dinilai memiliki banyak potensi apalagi kota yang bertagline Makassar kota Makan Enak dan Makassar Festival Tepian Air ini menjadi penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Ada beberapa yang kita tawarkan, tentu pertama berkaitan dengan Japparate yang sudah kita bahas di 2023 kita juga membahas Makassar Investor Forum, serta F8 kita perkenalkan 3 proyek dan setelah ini akan ada pertemuan lanjutan,” ucap Firman.

BACA JUGA  Danny Pomanto Berbagi Ilmu Peduli Lingkungan dan Transformasi Digital Bersama GP Ansor Sulsel

Kata Firman, JTA International Investment Holding Qatar ini bukan hanya perusahaan swasta biasa namun perusahaan investasi yang saat ini tengah memperluas wilayah investasinya di beberapa sektor.

“Mereka lagi banyak mencari proyek yang cukup besar, mereka sudah lama di Indonesia tapi lebih banyak di Sumatera, itu harapannya mereka baru pertama kali datang kesini untuk Makassar. Kita bisa bekerjasama kedepannya,” sebutnya.

Selain Japparate, Firman menyebutkan ada tiga proyek yang ditawarkan kepada pihak JTA yakni tol layang lingkar dalam, ducting sharing dan metro kapsul (LRT).

Sementara, Senior executive investment & Portofolio Manager Of JTA International Investment Holding Qatar, Mr. Ali Hadji mengungkapkan ketertarikannya untuk melakukan investasi di Kota Makassar.

BACA JUGA  Sambut Sejumlah Kepala Daerah di Balaikota, Munafri Sharing Program Zero Waste Makassar

“Ini pertama kali saya datang di Kota Makassar. Makassar memiliki banyak potensi yang besar untuk dikembangkan lebih jauh,” tuturnya.

Sebelum kota Makassar, pihaknya sendiri sudah menyambangi beberapa daerah di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Medan.

Pihaknya pun tertarik untuk menjalin kolaborasi dengan Pemkot Makassar dalam berbagai bidang.

Baik dari sektor infrastruktur, pendidikan, kebudayaan, dan sektor-sektor lainnya.

Bahkan setelah pertemuan pertama ini, pihaknya siap untuk melakukan pertemuan lanjutan untuk membahas apa-apa saja yang bisa dikolaborasikan.

“Kami akan melakukan pertemuan lanjutan dengan bapak Wali Kota Makassar. Kami nantinya akan berdiskusi lebih lanjut membahas apa saja yang bisa disinergikan dan kolaborasikan kedepannya,” tandas Mr. Ali Hadji. (*)

BACA JUGA  Danny Pomanto Dinner dan Jajaki Scholarship dengan Petinggi Universitas Charles Darwin
Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemkot Makassar

Wali Kota Munafri Ngopi Bareng Warga Bara-Baraya Utara Sebelum Kerja Bakti

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Usai melaksanakan salat subuh berjamaah di Masjid Haqqul Yaqin, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin melanjutkan agenda Coffee Morning bersama warga Kelurahan Bara-Baraya Utara, Kecamatan Makassar, Jumat (3/10/2025).

Munafri bersama jajaran kepala SKPD yang turut hadir, berjalan kaki dari masjid bersama warga menuju lokasi, di Balla Passe’reanta. Sepanjang perjalanan, Munafri menyempatkan diri menyapa warga yang telah menunggu dengan antusias.

Melalui kegiatan rutin tiap Jumat ini, Munafri ingin membangun kedekatan sosial yang lebih erat. Ia ingin mendengar langsung warga dapat menyampaikan aspirasi maupun gagasan.

Dalam sambutannya, Munafri mengapresiasi kreativitas masyarakat Bara-Baraya Utara yang memanfaatkan lahan kosong menjadi ruang interaksi publik sekaligus urban farming. Menurutnya, inisiatif ini merupakan contoh nyata bagaimana ruang-ruang terbengkalai bisa disulap menjadi titik temu warga untuk beraktivitas bersama.

BACA JUGA  Danny Pomanto Dinner dan Jajaki Scholarship dengan Petinggi Universitas Charles Darwin

“Kreativitas seperti ini harus muncul di masyarakat. Ruang-ruang terbuka sangat dibutuhkan di kota dengan kepadatan penduduk tinggi seperti Makassar,” ujarnya.

Munafri menguraikan, Makassar sebagai kota dengan kepadatan penduduk tinggi sangat membutuhkan ruang-ruang semacam ini. Karena itu, pemerintah juga berupaya mencari lokasi lain yang bisa dimanfaatkan, baik melalui kerja sama pemanfaatan lahan maupun dengan membeli lahan untuk dijadikan area interaksi.

Munafri menyebut upaya ini sebagai bagian dari konsep akupuntur arsitektur, yaitu menghadirkan titik-titik kecil ruang publik di tengah kota yang padat. Kehadiran ruang tersebut, kata dia, menjadi sarana komunikasi, interaksi, dan kerja sama masyarakat dalam menyelesaikan persoalan secara kolektif.

“Harus ada ruang seperti ini untuk digunakan menyelesaikan persoalan-persoalan bersamama-sama. Inilah yang namanya akupuntur arsitek yang akan kita ciptakan di kota Makassar,” lanjutnya.

BACA JUGA  SERU! Pjs Wali Kota Arwin Azis Jadi Runner di Event Notary Run dan Kemenkes Fun Walk

Usai coffe Morning yang berlangsung santai dengan masyarakat, Munafri melakukan pemantauan kebersihan wilayah sekitar. Ia menekankan pentingnya kegiatan Jumat Bersih yang tidak hanya menjadi agenda seremonial, tetapi juga berkelanjutan di setiap kelurahan.

Munafri ingin kerja bakti bukan sekedar formalitas jika dirinya berkunjung, tapi menjadi ruang interaksi antarwarga untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat.

Lebih lanjut, Munafri mendorong agar setiap kelurahan mengembangkan pengelolaan sampah berbasis komposter, maggot, biopori, hingga teba organik. Ia menegaskan, konsep ini penting untuk mengurangi sampah organik sekaligus menciptakan nilai ekonomi baru.

Dari sisi keamanan lingkungan, ia meminta agar sistem siskamling kembali dimaksimalkan. Apabila tidak memiliki CCTV, kata Munafri, masyarakat dapat mengoptimalkan peran jaga malam sebagai bentuk partisipasi bersama.

BACA JUGA  Sambut Sejumlah Kepala Daerah di Balaikota, Munafri Sharing Program Zero Waste Makassar

Di akhir sambutannya, Munafri menegaskan bahwa lurah dan perangkat kelurahan harus lebih memposisikan diri sebagai bagian dari masyarakat, bukan sekadar pejabat pemerintahan. Dengan begitu, pola pembangunan akan lahir dari kebutuhan dan aspirasi warga.

“Setiap pertemuan seperti ini mudah-mudahan bisa terus berjalan, bahkan tanpa kehadiran kami. Yang terpenting adalah masyarakat bisa menjaga lingkungannya masing-masing secara bersama-sama,” tutupnya.(*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel