Connect with us

Politics

Appi Peduli Terus Berlanjut, Kali Ini Sasar Warga Kelurahan Parang Tambung

Published

on

Kitasulsel–Makassar Bakal calon Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin kembali menyapa warga di Kota Makassar pada Minggu (11/8/2024).

Kali ini Appi sapaan akrabnya mengunjungi warga yang berada di Kelurahan Parang Tambung, Kecamatan Tamalate sembari membagikan bantuan.

“Hari ini kami turun dibeberapa wilayah di Kecamatan Tamalate dengan beberapa kegiatan sosial yang kami sampaikan ke masyarakat, muda-mudahan ini bisa bermanfaat.

Memberikan sedikit bantuan ini saya pikir hal baik yang harus terus kita jalankan ya,” ujar Appi kepada wartawan di lokasi kegiatan Appi Peduli.

Appi mengaku, kegiatan ini juga menjadi ajang menyerap aspirasi terkait kebutuhan warga setempat untuk menjadi masukan bila diberi amanah memimpin Kota Makassar.

BACA JUGA  Tim Pemenangan INIMI Resmi Dibentuk, Deng Ical Didapuk sebagai Ketua

“Kami turun ke juga mendengarkan apa yang menjadi persoalan ditengah masyarakat, sehingga persoalan ini yang akan menjadi bagian dari kegiatan kami Insyaallah kalau ditakdirkan menjadi wali kota, ini akan menjadi dasar pembuatan program kedepannya,” jelasnya.

Karena itu, eks bos PSM Makassar itu berjanji jika kelak terpilih sebagai Wali Kota Makassar periode 2024-2029, maka fokus utamanya adalah pembenahan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat.

“Seperti kita ketahui banyak persoalan yang masih menjadi PR pemerintah, seperti masalah sampah, penerangan, jalanan, saluran drainase, nah ini harus kita lakukan pembenahan kedepannya,” ungkapnya.

Sekadar diketahui, program Appi Peduli ini telah berjalan dan direncanakan akan menyentuh warga Makassar yang ada di 15 kecamatan. (*)

BACA JUGA  Debat Publik ke 2 Pilkada Sidrap,SAR-Kanaah”Man of the Match”
Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.

Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

BACA JUGA  Ketua PSI Sulsel Muammar Gandi Berbaur dengan Warga di Perayaan HUT RI di Makassar

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.

Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.

BACA JUGA  Appi Ajak Masyarakat Tidak Golput di Pilwalkot 2024

Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel