Connect with us

Liga 1 2024/2025: Skuad PSM Makassar Termuda, Persib Bandung Tertua

Published

on

Kitasulsel–Makassar Skuad PSM Makassar dan Persib Bandung bagi bumi dan langit pada kompetisi Liga 1 2024/2025.

Bukan persoalan kualitiasnya, tapi perbedaan yang dimaksud antara Persib Bandung dan PSM Makassar yakni rata-rata usia pemainnya.

Dilansir dari Transfermarkt, PSM Makassar menjadi tim dengan rataan pemain dengan usia termuda.

Sebaliknya, Persib menjadi klub Liga 1 2024/2025 dengan rataan usia pemain tertua.

Skuad PSM Makassar rata-rata berusia 23,6 tahun.

Rerataan usia ini sama dengan skuad dari PSIS Semarang.

Sedangkan Persib Bandung jadi klub dengan skuad tertua dimana juara bertahan Liga 1 itu rerata usianya 28,2 tahun.

PSM Makassar di tangan Bernardo Tavares memang meneruskan tradisi mengandalkan pemain muda.

Hal ini terlihat dari 33 pemain dimiliki.

Ada lima pemain di bawa berusia 20 tahun.

Lalu sebanyak 16 pemain di bawah 25 tahun.

Bahkan, rerata usia mereka 21-22 tahun.

Di atas 25 tahun, hanya 29 pemain dan cuma tiga pemain berusia 30 tahun ke atas.

Rerata pemain muda ini menjadi pondasi PSM Makassar sekaligus menjadi investasi jangka panjang.

Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Abdul Karim mengatakan, pelatih memiliki standarisasi usia pemain.

Mayoritas berusia 23 tahun.

Bahkan, kata dia, setiap pemain ditawarkan ke PSM Makassar baik lewat agensi atau pemain yang datang dengan minat trial pasti ditanya umurnya.

“Kalau masuk ketegori muda menurut standar pelatih, pasti pelatih tertarik,” jelasnya saat ditemui di Stadion Kalegowa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa (6/8/2024).

Pria akrab disapa Sule ini menyebut, pelatih sangat senang dengan pemain muda.

Sebab pemain muda tersebut bisa ditempa dan memiliki potensi terus berkembang.

“Pemain muda punya potensi untuk lebih berkembang lagi dari pada pemain berumur,” sebutnya.

Sementara Pengamat Sepak Bola, Assegaf Razak berpandangan, kombinasi pemai muda dan pemain senior di skuad PSM Makassar sangat bagus.

Kombinasi ini tentu sangat dinanti untuk membawa Pasukan Ramang bersaing di Liga 1 musim depan.

Skuad PSM Makassar pemanasan jelang latihan di Stadion Kalegowa, Jl Poros Pallangga, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa (6/8/2024).

“Saya senang karena PSM Makassar banyak pemain muda diambil untuk topang pemain senior yang sudah berumur,” ucapnya.

Dengan rerata pemain yang berusia muda, PSM Makassar telah memikirkan tim secara berkelanjutan.

“Regenerasi tim berjalan. Sisa bagaiman pelatih memberi kesempatan kepada pemain muda,” pungkasnya.

Pembagian Usia Pemain PSM Makassar

Di bawah 20 tahun

– Sulthan Zaky (18)

– Muhammad Arham Darmawan (18)

– Mufli Hidayat (18)

– Raka Octa Bernanda (19)

– Syamil Bahij (19)

Di bawah 25 tahun

– Reza Arya (24)

– Rizky Eka Pratama (24)

– Syahrul Lasinari (24)

– Dimas Sukarno (24)

– Daffa Salman (22)

– Abdul Rahman (22)

– Fahrul Aditia (21)

– Ricky Pratama (21)

– Dzaky Asraf (21)

– M Ardiansyah (21)

– Victor Dethan (20)

– Adil Nur Bangsawan (20)

– Ananda Raehan (20)

– Al Gazali (20)

Di atas 25 tahun

– Yuran Fernandes (29)

– Tito Okello (28)

– Adilson Silva (27)

– Daisuke Sakai (27)

– Hilman Syah (27)

– Nermin Haljeta (27)

– Aloisio Neto (26)

– Victor Luiz (26)

Di atas 30 tahun

– Rasyid Bakri (33)

– Akbar Tanjung (31)

– Latyr Fall (30).

Rerata Umur Skuad PSM Makassar di Liga 1 2024/2025

– PSM Makassar

Skuad: 33

Rataan umur: 23,6 tahun

– PSIS Semarang

Skuad:34

Rataan umur: 23,6 tahun

– Persis Solo

Skuad: 35

Rataan umur: 24,1 tahun

– Persebaya Surabaya

Skuad: 36

Rataan umur: 24,6 tahun

– Madura United

Skuad: 32

Rataan umur: 25,1 tahun

– Bali United

Skuad: 32

Rataan umur: 25,2 tahun

– Persita Tangerang

Skuad: 36

Rataan umur: 25,2 tahun

– Borneo FC

Skuad: 32

Rataan umur: 25,4 tahun

– PS Barito Putera

Skuad: 38

Rataan umur: 25,7 tahun

– Persija Jakarta

Skuad: 26

Rataan umur: 26,0 tahun

– Dewa United

Skuad: 27

Rataan umur: 26,4 tahun

– Persik Kediri

Skuad: 37

Rataan umur: 26,7 tahun

– PSS Sleman

Skuad: 33

Rataan umur: 26,7 tahun

– Semen Padang

Skuad: 39

Rataan umur: 26,9 tahun

– Malut United

Skuad: 37

Rataan umur: 27,1 tahun

– PSBS Biak

Skuad: 32

Rataan umur: 27,4 tahun

– Arema FC

Skuad: 26

Rataan umur: 27,8 tahun

– Persib Bandung

Skuad: 30

Rataan umur: 28,2 tahun.(*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemkot Makassar

Kado HUT ke-418: Pemkot Makassar Launching Kurikulum Muatan Lokal di tingkat SD

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Dalam upaya memperkuat jati diri generasi muda dan menanamkan nilai-nilai budaya lokal sejak dini, Pemerintah Kota Makassar terus berinovasi di bidang pendidikan.

Sebagai bagian dari rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-418 Kota Makassar, Pemkot melalui Dinas Pendidikan resmi meluncurkan Program Kurikulum Muatan Lokal jenjang Sekolah Dasar (SD) yang digelar di Museum Kota Makassar, Jumat (7/11/2025).

Program ini menjadi langkah strategis dalam membangun karakter peserta didik agar tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berakar kuat pada kearifan lokal, sopan santun, serta rasa saling menghargai antar sesama.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Pelaksana Harian (Plh) Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof. Dr. Farida Patittingi, bersama jajaran universitas dan fakultas.

Sednagkan dari pihak Pemkot, hadir Wali Kota Munafri Arifuddin, didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar dan Tim Ahli Pemkot, yang bersama-sama menunjukkan komitmen kolaboratif antara pemerintah dan akademisi dalam memajukan dunia pendidikan berbasis kearifan lokal.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan bahwa pendidikan bukan hanya soal pengetahuan, tetapi juga pembentukan pribadi yang berbudaya.

“Melalui kurikulum muatan lokal, sekolah kami harapkan dapat menjadi ruuang belajar yang menumbuhkan nilai sopan, santun dan saling menghargai di masyarakat,” harapnya.

Pemerintah Kota Makassar terus menunjukkan komitmennya dalam membangun dunia pendidikan yang berakar pada kearifan lokal dan nilai-nilai budaya daerah.

Lebih lanjut, Munafri menyampaikan bahwa peluncuran kurikulum muatan lokal memiliki makna yang lebih dalam karena digelar di Museum Kota Makassar, tempat yang menjadi simbol sejarah dan identitas kota.

“Hari ini kita berada di museum kota, tempat yang menjadi heritage dan kebanggaan kita semua. Museum ini terus melakukan pemberdayaan dan perbaikan,” jelasnya.

“Dan mudah-mudahan semakin hari semakin baik, menambah koleksi, dan memberi arti yang mendalam bagi generasi berikutnya,” lanjut Munafri.

Menurutnya, museum bukan hanya tempat menyimpan benda bersejarah, tetapi juga ruang belajar hidup yang menghubungkan masa lalu dengan masa depan.

Kehadiran kurikulum muatan lokal diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran siswa tentang pentingnya sejarah dan budaya sebagai bagian dari kehidupan mereka sehari-hari.

Wali Kota yang akrab disapa Appi itu juga menuturkan, gagasan kurikulum muatan lokal lahir dari keprihatinan terhadap semakin pudarnya nilai-nilai budaya dalam kehidupan masyarakat modern.

“Di kehidupan nyata, kita sudah jarang sekali melihat bagaimana muatan lokal ini bisa menjadi rambu-rambu di tengah masyarakat,” terangnya.

“Banyak yang hilang. Karena itu, kita berupaya menggali kembali hal-hal yang mulai terlupakan agar bisa diterapkan kembali,” tambah mantan Bos PSM itu.

Untuk itu, Pemerintah Kota Makassar menggandeng akademisi dari UNM agar muatan lokal dapat terintegrasi secara sistematis dalam pendidikan formal.

Pihaknya lewat Dinas Pendidikan bekerja sama dengan UNM, kolaborasi mewujudkan kurikulum muatan lokal.

“Karena, ini ibarat jembatan antara generasi sekarang dengan pelajaran budaya yang ada di masa lalu. Jembatan ini harus kuat, karena akan dilalui oleh kendaraan besar, yakni masa depan anak-anak kita,” tegasnya.

Dalam arahannya, pria yang akrab disapa Appi itu juga menekankan pentingnya pendidikan berbasis budaya untuk menumbuhkan budi pekerti dan akhlak mulia.

Dia menegaskan bahwa kecerdasan tanpa moral tidak akan membawa manfaat bagi kehidupan bermasyarakat.

“Percuma pintar kalau tidak berakhlak. Ini yang harus diteruskan. Pendidikan harus membentuk anak-anak yang sopan, tahu menghargai orang tua, dan punya rasa kebersamaan,” katanya.

Ia mencontohkan nilai-nilai luhur seperti Siri, Sipakatau, sipainga, semangat gotong royong, dan kata tabe dalam budaya Makassar yang mengajarkan kebersamaan dan saling menghormati.

“Kalau kita benar-benar menerapkan nilai-nilai itu dalam kehidupan, tidak akan ada lagi korupsi atau ketidakadilan. Semua berawal dari pembentukan karakter yang kuat,” tambahnya.

Munafri juga mengungkapkan bahwa penerapan kurikulum muatan lokal tidak akan berhenti di jenjang SD, tetapi akan diperluas hingga tingkat SMP.

“Program ini akan kita jadikan pilot project di setiap kecamatan, dan ke depan akan terus kita jaga agar berlanjut sampai SMP, bahkan hingga tingkat yang lebih tinggi,” ujarnya.

Ia berharap, melalui kurikulum ini, generasi muda Makassar tumbuh sebagai pribadi yang mengenal akar budayanya, bangga terhadap daerahnya, dan mampu beradaptasi di tengah perubahan zaman tanpa kehilangan jati diri.

Begitu pentingnya karya budaya ini, begitu pentingnya kekuatan lokal. Ia ingin nilai-nilai ini halus masuk dan terpakai dalam kehidupan sehari-hari.

“Karena dari sinilah karakter Makassar yang santun, berani, dan berbudaya itu akan terus hidup,” tutup Munafri.

Melalui peluncuran ini, Pemerintah Kota Makassar bersama UNM berkomitmen menjadikan kurikulum muatan lokal bukan hanya sekadar pelajaran tambahan.

Tetapi sebagai sarana untuk memperkuat karakter bangsa dari akar budaya daerah. Sebuah langkah nyata menuju generasi Makassar yang unggul, berkarakter, dan berbudaya.

Peluncuran Program Kurikulum Muatan Lokal jenjang Sekolah Dasar (SD) oleh Pemerintah Kota Makassar mendapat sambutan positif dari kalangan akademisi.

Pelaksana Harian (Plh) Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof. Dr. Farida Patittingi, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap inisiatif Pemkot Makassar yang dinilai sangat visioner dalam memperkuat pendidikan berbasis budaya lokal.

Dalam sambutannya, Prof. Farida menegaskan pentingnya menanamkan nilai-nilai kearifan lokal sejak dini, terutama di jenjang pendidikan dasar.

Menurutnya, pembentukan karakter dan identitas budaya harus dimulai dari anak-anak agar menjadi fondasi dalam pembelajaran mereka di masa depan.

“Kita harus mulai dari bawah, dari anak-anak kita di SD. Kita pastikan kurikulum di lembaga pendidikan kita harus benar-benar sesuai harapan, yaitu melahirkan sumber daya manusia yang berakar dari daerah sendiri,” ujarnya.

Ia menilai, banyak nilai dan kekayaan budaya lokal yang perlu diinternalisasikan ke dalam kurikulum dan diimplementasikan dalam proses pembelajaran sehari-hari.

Banyak sekali muatan lokal yang bisa kita masukkan ke dalam pembelajaran.

“Saya senang sekali waktu masuk disini melihat anak-anak tampil luar biasa, itu melambangkan semangat dan keceriaan yang menggambarkan karakter khas kita,” katanya sambil tersenyum.

Lebih jauh, Prof. Farida menekankan bahwa nilai-nilai luhur masyarakat Makassar seperti Siri’ na Pacce harus menjadi bagian penting dalam pendidikan karakter.

Nilai tersebut, katanya, bukan hanya cerminan harga diri, tetapi juga dorongan untuk berbuat baik, bekerja keras, dan memberi manfaat bagi sesama.

Siri’ itu nilai budaya yang luar biasa. Ia melahirkan karakter yang selalu ingin maju, bermanfaat, dan memberikan yang terbaik.

“Jangan sampai kita kehilangan semangat itu. Anak-anak harus dididik agar punya rasa Siri’ yang benar, bukan malu karena gengsi, tapi malu kalau tidak berbuat baik,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya kerja keras dan ketekunan sebagai bagian dari pendidikan karakter. Tidak ada yang bisa dicapai tanpa kerja keras.

“Kita harus menanamkan semangat itu kepada anak-anak agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang tangguh,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Wakil Rektor III Unhas itu, menyampaikan apresiasi secara khusus kepada Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, atas gagasan dan kepemimpinannya dalam menginisiasi kurikulum muatan lokal ini.

“Saya lihat pemikiran Bapak Wali luar biasa. Visioner dan konstruktif dalam mempersiapkan generasi masa depan tanpa meninggalkan akar budaya. Boleh menjulang tinggi, tapi harus berakar kuat,” ungkapnya.

Ia juga mengaku terhormat atas komunikasi langsung yang dilakukan oleh Wali Kota Makassar kepadanya untuk memastikan kolaborasi dengan UNM berjalan baik.

“Saya surprise, Bapak Wali langsung menelepon saya dan menyampaikan dukungan penuh. Ini menunjukkan kepedulian luar biasa dari Pemkot terhadap dunia pendidikan,” ujarnya disambut tepuk tangan.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel