Connect with us

Ma’had Al-Birr Unismuh Makassar Gelar Pelatihan Internasional Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab

Published

on

Kitasulsel–Makassar Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggelar Pelatihan Internasional Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab pada 4 – 8 Agustus 2024.

Kegiatan ini dibuka oleh Rektor Unismuh Makassar, Prof Ambo Asse, di Aula Ma’had Al-Birr, Kampus Unismuh Makassar, Minggu, 4 Agustus 2024.

Ketua Panitia, Anshar Sultan mengungkapkan pelatihan ini menghadirkan Syekh Abdul Rahman Bin Saad Bin Saleh Al Sarami sebagai Trainer Utama.

“Peserta pelatihan berjumlah 35 orang, yang merupakan dosen Ma’had Al-Birr dari 3 (tiga) Prodi Terintegrasi yaitu Prodi Ahwal Syakhshiyah, Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Prodi Pendidikan Bahasa Arab serta beberapa guru bahasa Arab dari pesantren Muhammadiyah di Sulawesi Selatan,” ujar Anshar, Minggu (4/8)

Dalam sambutannya, Rektor Unismuh Prof Ambo Asse, merasa sangat bersyukur karena Ma’had Al-Birr dapat mendatangkan triner Bajasa Arab berpengalaman, Syekh Abdul Rahman Bin Saad Bin Saleh Al Sarami untuk memberikan pelatihan dalam metode pengajaran bahasa Arab.

Ia berharap Ma’had Al-Birr sebagai laboratorium pengembangan Bahasa Arab dapat memanfaatkan kehadiran Syekh Abdul Rahman dengan baik.

“Pengembangan Bahasa Arab ini tidak hanya terbatas dalam lingkup Ma’had Al-Birr saja, melainkan dapat juga dikembangkan di sekolah-sekolah khususnya di Pesantren Muhammadiyah di Sulsel,” harap Ambo Asse.

Ambo Asse juga berharap agar Ma’had Al Birr dapat memperkuat kolaborasi dengan Pendudikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM), dan Pendidikan Ustadz Pesantren Muhammadiyah (PUPM) dalam pengembangan Bahasa Arab di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah.

“Kami berharap pelatihan ini dapat memberikan manfaat besar bagi para peserta, sehingga mereka dapat menerapkan metode pengajaran yang lebih menarik dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dan santri,” ujar Prof. Ambo Asse.

Direktur Ma’had Al Birr Lukman Abd Shamad berharap Pelatihan Internasional Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam peningkatan kualitas pendidikan bahasa Arab di baik di Unismuh Makassar, maupun pesantren Muhammadiyah se-Sulsel.

“Semoga pelatihan ini dapat memperkuat kapasitas dosen dan guru dalam mengembangkan metode pengajaran yang lebih efektif dan inovatif,” pungkasnya.

Dalam pembukaan kegiatan ini hadir pula Direktur PUTM Unismuh Dr KH Abbas Baco Miro, Wakil Dekan 1 Fakultas Agama Islam Dr Ilham Muchtar, dan Wakil Direktur Ma’had Al-Birr Dr Muhammad Ali Bakri, dan sejumlah dosen Ma’had Al-Birr.

Kegiatan ini juga didukung penuh oleh Lembaga Pengembangan Bahasa, Kerja Sama, dan Utusan Internasional (LPBKUI) Unismuh Makassar. Saat ini Unismuh sedang berada pada fase kedua dalam Roadmap Unismuh 2044, yakni ‘Menuju Universitas Riset dan Bereputasi Internasional’. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Tenaga Ahli Menag Bidang Haji dan Hubungan Internasional Hadiri Pamitan Ditjen PHU

Published

on

KITASULSEL—TANGERANG SELATAN – Penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 menjadi penutup perjalanan panjang Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama dalam mengelola layanan haji nasional. Mulai tahun 2026, tanggung jawab tersebut secara resmi akan diemban oleh Kementerian Haji dan Umrah.

Sebagai penanda pamitan sekaligus dokumentasi sejarah, Ditjen PHU Kemenag mempersembahkan sebuah karya monumental berupa buku bertajuk “Haji Indonesia Era Kementerian Agama”. Buku ini merekam memori kolektif 75 tahun penyelenggaraan haji oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.

Peluncuran buku tersebut dilakukan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama yang digelar di Tangerang Selatan, Selasa (16/12/2025). Rilis ditandai dengan penyerahan buku secara simbolis oleh Direktur Jenderal PHU Hilman Latief kepada Menteri Agama Nasaruddin Umar, Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi’i, serta Sekretaris Jenderal Kemenag Kamaruddin Amin.

Momen ini sekaligus menjadi ajang pamitan Ditjen PHU setelah puluhan tahun mengemban amanah besar penyelenggaraan ibadah haji Indonesia.

“Kami bersyukur pelaksanaan haji terakhir oleh Kementerian Agama dapat berjalan dengan sukses. Tahun depan, penyelenggaraan haji akan dilaksanakan oleh Kementerian Haji dan Umrah,” ujar Hilman Latief.

Hilman mengungkapkan bahwa haji 2025 merupakan salah satu tantangan terberat Ditjen PHU karena kompleksitas persoalan dan dinamika kebijakan yang dihadapi. Namun demikian, pelaksanaannya dinilai sukses. Bahkan, Pemerintah Arab Saudi menilai penyelenggaraan haji Indonesia sebagai yang terbaik sepanjang masa, dengan indeks kepuasan jemaah yang terus meningkat dan berada pada kategori sangat memuaskan.

Menurut Hilman, 75 tahun pengelolaan haji bukanlah waktu yang singkat. Ia mengenang pesan Menteri Agama dan Wakil Menteri Agama bahwa meskipun ke depan penyelenggaraan haji beralih ke kementerian baru, Kementerian Agama tetap memiliki peran penting dalam menjaga memori dan pengetahuan kolektif umat Islam Indonesia tentang haji.

“Hari ini kami persembahkan buku Haji Indonesia Era Kementerian Agama. Mudah-mudahan buku ini dapat sampai ke para Rektor PTKIN, Kanwil Kemenag Provinsi, serta para pemangku kepentingan lainnya sebagai pegangan dan memori kolektif Kemenag,” harapnya.

Selain jajaran pimpinan Kementerian Agama, acara ini juga turut dihadiri oleh Tenaga Ahli Menteri Agama RI Bidang Haji dan Umrah serta Hubungan Internasional, yang selama pelaksanaan haji 2025 lalu menjadi garda terdepan dalam mendukung dan menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji.

Buku Akademik dan Komprehensif

Proses penyusunan buku “Haji Indonesia Era Kementerian Agama” dikoordinasikan oleh Sekretaris Ditjen PHU M. Arfi Hatim bersama tim dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Buku setebal sekitar 2.300 halaman ini ditulis oleh Hilman Latief dan tim dalam waktu relatif singkat setelah berakhirnya musim haji.

Penyuntingan dan pengemasan buku dipercayakan kepada Hadi Rahman dan Oman Fathurahman, filolog terkemuka yang juga dikenal sebagai editor buku Naik Haji di Masa Silam.

“Ini boleh jadi merupakan buku paling tebal dan paling komprehensif yang pernah ditulis tentang haji Indonesia,” ungkap M. Arfi Hatim.

Ia menambahkan, buku ini disusun berdasarkan sumber-sumber primer yang dimiliki Kementerian Agama serta referensi akademik yang kredibel, sehingga memenuhi standar penulisan ilmiah.

Buku tersebut diterbitkan dalam tiga jilid.

  • Jilid I: Dari Masa ke Masa, memuat narasi kronologis penyelenggaraan haji Indonesia dari tahun 1950 hingga 2025.
  • Jilid II: Ekosistem dan Kebijakan, berisi pembahasan tematik dan argumentatif mengenai berbagai kebijakan haji selama 75 tahun pengelolaan oleh Kemenag.
  • Jilid III: Adaptasi dan Inovasi, mengulas perjalanan inovasi dan pembaruan dalam penyelenggaraan ibadah haji Indonesia.

“Tiga jilid ini memiliki sudut pandang masing-masing, namun merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan,” pungkas M. Arfi Hatim.

Dengan terbitnya buku ini, Kementerian Agama berharap warisan pengetahuan, pengalaman, dan nilai-nilai pengabdian dalam penyelenggaraan ibadah haji tetap terjaga dan menjadi rujukan penting bagi generasi mendatang.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel