Connect with us

Plt. Kasatpol PP Makassar Telah Lakukan Kunker di 4 Kecamatan, Sambangi Personel Yang Bertugas, Ini Katanya

Published

on

Kitasulsel–Makassar Setelah dilantik sebagai pelaksana tugas (Plt) di Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Makassar baru – baru ini Hasanuddin, S.STP., M.Si., langsung melakukan kunjungan kerja di beberapa kecamatan tempat personel yang di BKO kan di sana.

Menurutnya, Road Show atau Kunjungan Kerja (Kunker) ini merupakan hari ke-2 kami laksanakan yang di mulai sejak Selasa kemarin.

Adapun Kecamatan yang telah dikunjungi yaitu Kecamatan Ujung Pandang, Kecamatan Wajo, Kecamatan Rappocini dan Kecamatan Mamajang Kota Makassar Provinsi Sulsel, ucap Hasanuddin yang juga merupakan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar Definitif ini.

Lanjutnya menjelaskan, “kemarin kami telah mengunjungi 2 Kecamatan yaitu : Kecamatan Ujung Pandang dan Kecamatan Wajo. Sedangkan untuk hari ini kami mengunjungi Kecamatan Mamajang dan Kecamatan Rappocini.”

Adapun salah satu tujuan Kunker tersebut ialah meningkatkan kedisiplinan personel yang bertugas.

Selain itu ia pun menyampaikan terkait Kedisiplinan anggota atau personel yang bertugas di BKO kecamatan, Kerapian dalam berpakaian, Melaksanakan tugas patroli di setiap wilayah, Melaksanakan tugas yang diberikan Pimpinan, baik itu dari Kasatpol PP atau Camat di wilayah masing-masing serta Pelaporan dan informasi berjalan sesuai hirarki, jelas Hasanuddin.

Ia pun mempertegas dan menambahkan serta menghimbau seluruh anggota senantiasa meningkatkan kedisiplinan kehadiran, kedisiplinan berpakaian dan kedisiplinan kebersihan Tempat bertugas.

“Senantiasa setiap anggota satpol PP menjaga citra Satpol PP ,untuk tidak melakukan hal – hal yang akan merusak citra instansi, Jikalau hal ini di langgar akan dikenakan sangsi tegas,” tutup Hasanuddin kepada awak media.

Untuk diketahui bersama, dalam Kunker tersebut Plt. Kasatpol PP Kota Makassar Hasanuddin di dampingi oleh para Kabid dan Kasi lingkup Satpol PP dan sambut langsung oleh Camat dan Sekcam serta jajaran Pemerintah Kecamatan.

1. Camat Wajo Drs. Nimrod Sembe, S.Sos., MM., bersama Sekcam Wajo Zamhir Islami Rahman, S.STP., bersama jajaran.

2. Camat Ujung Pandang Syahrial Syamsuri, S.IP., M.M., bersama Firman Jamaluddin, S.STP., selaku Sekcam.

3. Camat Mamajang Andi Irdan Pandita, S.STP., M.Si., bersama Sekertaris Kecamatan Andi Muhammad Adri, SH.

4. Camat Rappocini M. Aminuddin, S.Sos., M.AP., bersama Zulfadli, SE., selaku Sekcam. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Sebut Pesantren sebagai Pilar Peradaban Bangsa

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar menyebut pondok pesantren sebagai lembaga yang telah mengabdikan diri untuk membangun peradaban bangsa selama berabad-abad lamanya. Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber utama dalam kegiatan Dialog Interaktif dan Podcast bersama Pro 3 Radio Republik Indonesia (RRI) secara virtual.

Dialog ini membahas peran strategis Program Prioritas (Protas) Kementerian Agama dalam mendukung suksesnya Asta Cita Pembangunan Nasional. “Pondok pesantren adalah lembaga yang telah mengabdi selama 300 tahun, membangun lahirnya masyarakat yang beradab,” ujar Menag di Jakarta (16/10/2025).

Ia kemudian mengingatkan peran historis pesantren di masa lalu. “Di masa perlawanan penjajahan, pondok pesantren tampil sebagai lembaga perjuangan. Pergerakan santri dan kyai waktu itu sangat luar biasa, dengan semangat ‘mati syahid atau hidup mulia’,” lanjutnya.

Menag menekankan spiritual message yang menjadi inti pendidikan di pesantren. Salah satunya adalah kepatuhan dan kesantunan seorang santri kepada gurunya, yaitu sebuah etika luhur yang diharapkan dapat berdampak luas, menjadi cerminan sikap anak terhadap orang tuanya di rumah.

“Di pesantren, kita melihat para kyai tampil sebagai individu yang berwibawa di hadapan para santri, dan pada saat yang sama, kita menyaksikan bagaimana para santri bersikap santun kepada guru-gurunya. Inilah fondasi utama yang melahirkan cita-cita untuk menciptakan manusia yang adil dan beradab,” paparnya.

Lebih lanjut, Menag menegaskan bahwa pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan umat, melainkan juga sebagai lembaga pembentuk kemandirian dan pemberdayaan masyarakat sekitarnya. “Pesantren telah lama menjadi motor penggerak ekonomi lokal,” katanya.

Ia mencontohkan, bahan-bahan kebutuhan pokok pesantren seperti beras, ikan, telur, hingga tenaga kerja, mulai dari cleaning service sampai guru, banyak didatangkan langsung dari masyarakat sekitar. “Kita tidak perlu lagi repot-repot ke pasar, karena masyarakat setempat yang mendatangkan diri ke pesantren menjual langsung ke dapur”, jelasnya.

“Dengan demikian, di mana ada pondok pesantren, di situlah tumbuh kemandirian masyarakat. Masyarakat pesantren itu bukan bersifat konsumtif, tetapi sangat produktif karena menciptakan kemandirian tersebut,” lanjut Menag.

Menag menggarisbawahi keunggulan pesantren dalam mengajarkan nilai-nilai yang semakin langka. “Dan saya ingin menggarisbawahi bahwa pesantren memiliki keunggulan dalam mengajarkan nilai-nilai yang kini semakin langka, yaitu moralitas yang tinggi, kesantunan yang sangat terpuji, mengasah keimanan, serta mengajarkan kekayaan sosial dan budaya,” pungkasnya.

Pernyataan Menag ini semakin menguatkan komitmen Kementerian Agama untuk terus melindungi dan memajukan institusi pendidikan keagamaan, serta memastikan Program Prioritas Kemenag berjalan optimal demi mendukung tercapainya Asta Cita Pembangunan Nasional yang berlandaskan moral dan peradaban luhur. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel