Connect with us

Singapura Tampilkan Keberagaman Budayanya melalui Modern Dance di F8 Makassar

Published

on

Kitasulsel–Makassar Singapura tidak mau ketinggalan untuk tampil di panggung megah Makassar International Eight Festival & Forum 2024.

Mereka menampilkan Modern Dance asal negara mereka yang dikenal dengan patung Singa itu, Jumat, 26 Juli 2024.

Uniknya, tema yang diangkat adalah kehidupan sosial di sana yang penuh dengan keberagaman.

Yang mana kondisi itu tidak jauh dengan Indonesia.

Modern Dance by Singapura dibawakan oleh tim Dancer Under the Bridge Collective Dance Group persembahan Singapore National Arts Council .

Disebutkan, dance ini menceritakan bahwa hubungan antar kebudayaan, antar disiplin ilmu, antar generasi semuanya saling berhubungan.

Itu timbul lantaran adanya percakapan, interaksi sosial antara satu dengan yang lainnya.

Sehingga dance itu ingin memperlihatkan adanya refleksi sosial dalam tarian kekinian tersebut.

Selain itu, para dancer menunjukkan dan menyampaikan pesan moral keberagaman dengan makna harmoni meski banyaknya perbedaan terutama dalam konteks masyarakat Singapura.

Seperti diketahui di Singapura sendiri banyak suku atau ras yang hidup di dalamnya. Seperti suku Melayu, India, Tionghoa, Eropa dan sebagainya.

Ibaratnya, dalam pesan itu bahwa identitas mereka seperti cemilan Rujak juga mirip Nasi Mampur.

Walaupun begitu semuanya bersatu. Semuanya bangga dengan identitas diri yang beragam itu.

Pada malam yang sama, Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur juga ikut ambil bagian pada F8 tahun ini. Mereka mempersembahkan tarian tradisional yang memukau, membawa nuansa budaya Paser ke panggung nasional.

“Ini adalah kebanggaan bagi kami bisa membawa kebudayaan Paser ke tingkat nasional,” kata Rudy Nuriansyah, pembina tari sekaligus pimpinan Yayasan Sadurengas, Jumat, 26 Juli 2024.

Dengan tema ‘The Unity’, F8 Makassar 2024 berhasil menyatukan berbagai elemen budaya dan kreativitas, menjadi ajang yang tidak hanya menghibur tetapi juga mengedukasi dan menginspirasi masyarakat. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag: Program Makan Bergizi Gratis Prabowo untuk Putus Rantai Kemiskinan

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto bertujuan memberantas akar kemiskinan di Indonesia.

Menurut Nasaruddin, MBG merupakan langkah nyata pemerintah agar anak-anak dari keluarga miskin memiliki kesempatan lebih baik untuk meraih masa depan.

“Tidak boleh bapak ibunya mungkin kurang pintar, maka anaknya juga mau mewarisinya? Kan tidak. Anak orang miskin tidak boleh melahirkan anak yang miskin. Anak orang miskin harus menjadi kaya nanti. Itu cita-cita Bapak Presiden Prabowo,” kata Nasaruddin saat ditemui di Jakarta Timur, Selasa (26/8/2025).

MBG dan Sekolah Rakyat Jadi Program Prioritas

Menag menjelaskan, program MBG bersama Sekolah Rakyat merupakan dua instrumen utama dalam mempercepat pengentasan kemiskinan di Tanah Air.

“Kita berterima kasih kepada Presiden, tidak ada lagi anak-anak yang tidak sekolah, tidak ada lagi anak-anak yang menjadi calon orang miskin,” ucapnya.

Ia menegaskan, pemerintah memastikan seluruh anak sekolah di Indonesia, baik di sekolah umum, madrasah, pesantren, maupun sekolah keagamaan lainnya, akan mendapatkan makanan bergizi gratis.

“Insyaallah seluruh anak sekolahan, madrasah maupun di sekolah, dari SD sampai SMA, nanti akan mendapatkan gratis. Bahkan di Sekolah Rakyat, makanannya tiga kali sehari,” jelas Menag.

Sekolah Rakyat Sebagai Miniatur Pengentasan Kemiskinan

Selain MBG, Sekolah Rakyat juga dinilai memiliki peran penting. Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sebelumnya menyebut Sekolah Rakyat sebagai miniatur pengentasan kemiskinan terpadu.

Program ini memadukan berbagai prioritas Presiden Prabowo, mulai dari MBG, Cek Kesehatan Gratis (CKG), jaminan kesehatan, Koperasi Merah Putih, hingga program 3 Juta Rumah.

“Kalau bapaknya pemulung, anaknya tidak harus jadi pemulung. Kalau bapaknya tukang becak, anaknya tidak harus jadi tukang becak. Mari kita sukseskan program ini. Di masa depan, anak-anak dari keluarga tidak mampu akan menjadi anak-anak hebat,” tegas Gus Ipul saat mengunjungi Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 1 Cirebon, Rabu (13/8/2025).

Sebagai informasi, mekanisme pemberian MBG di Sekolah Rakyat berbeda dengan sekolah umum. Anak-anak di Sekolah Rakyat mendapatkan jatah makan tiga kali sehari (sarapan, makan siang, makan malam) ditambah dua kali kudapan.

Dengan kombinasi MBG dan Sekolah Rakyat, pemerintah berharap dapat memutus rantai kemiskinan antargenerasi serta mewujudkan cita-cita Indonesia tanpa anak miskin di masa depan. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel