Connect with us

Indira Yusuf Ismail Tekankan Peran Kader Pokja IV PKK Tingkatkan Partisipasi Masyarakat

Published

on

Kitasulsel–Makassar Ketua TP PKK Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail, menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas untuk Kader Pokja IV. Bimtek ini diikuti oleh seluruh kecamatan se-Kota Makassar secara bergantian setiap hari.

Bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dan kompetensi para kader dalam menjalankan program-program PKK.

Pada hari ini, Indira memberikan arahan kepada Kader Kecamatan Mamajang dan Kecamatan Makassar di Aula SMK Negeri 08 Makassar, Sabtu (27/07/2024).

Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan kader yang antusias mengikuti setiap sesi materi yang diberikan, dari pagi hingga siang hari.

Dalam arahannya, Indira menekankan pentingnya pembinaan ini sebagai bekal penting bagi kader Pokja IV. Karena para kader harus memiliki kapasitas sebagai tim yang bergerak langsung di masyarakat.

Olehnya, Indira menekankan, peran kader sangat krusial dalam memastikan program-program pemerintah dapat terlaksana dengan baik di tingkat masyarakat.

Ia juga menambahkan bahwa dengan meningkatnya kapasitas kader TP PKK setiap tahun, akan berdampak pada masyarakat yang juga akan semakin memahami program PKK.

Dengan demikian, akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh TP PKK dan Pemerintah Kota Makassar.

“Program dari pemerintah pusat, seperti penanggulangan stunting dan polio, serta fasilitas pemerintah kota di puskesmas, bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat,” kata Indira.

Indira juga menggarisbawahi bahwa target yang ingin dicapai oleh TP PKK dapat terpenuhi dengan disiplin para kader dalam mengikuti Bimtek.

Ia berharap para kader dapat memanfaatkan setiap kesempatan pembinaan ini dengan sebaik-baiknya.

“Disiplin dan komitmen dalam mengikuti Bimtek ini sangat penting. Hanya dengan kedisiplinan, kita bisa mencapai target-target yang telah ditetapkan,” tegasnya.(*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag: Program Makan Bergizi Gratis Prabowo untuk Putus Rantai Kemiskinan

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto bertujuan memberantas akar kemiskinan di Indonesia.

Menurut Nasaruddin, MBG merupakan langkah nyata pemerintah agar anak-anak dari keluarga miskin memiliki kesempatan lebih baik untuk meraih masa depan.

“Tidak boleh bapak ibunya mungkin kurang pintar, maka anaknya juga mau mewarisinya? Kan tidak. Anak orang miskin tidak boleh melahirkan anak yang miskin. Anak orang miskin harus menjadi kaya nanti. Itu cita-cita Bapak Presiden Prabowo,” kata Nasaruddin saat ditemui di Jakarta Timur, Selasa (26/8/2025).

MBG dan Sekolah Rakyat Jadi Program Prioritas

Menag menjelaskan, program MBG bersama Sekolah Rakyat merupakan dua instrumen utama dalam mempercepat pengentasan kemiskinan di Tanah Air.

“Kita berterima kasih kepada Presiden, tidak ada lagi anak-anak yang tidak sekolah, tidak ada lagi anak-anak yang menjadi calon orang miskin,” ucapnya.

Ia menegaskan, pemerintah memastikan seluruh anak sekolah di Indonesia, baik di sekolah umum, madrasah, pesantren, maupun sekolah keagamaan lainnya, akan mendapatkan makanan bergizi gratis.

“Insyaallah seluruh anak sekolahan, madrasah maupun di sekolah, dari SD sampai SMA, nanti akan mendapatkan gratis. Bahkan di Sekolah Rakyat, makanannya tiga kali sehari,” jelas Menag.

Sekolah Rakyat Sebagai Miniatur Pengentasan Kemiskinan

Selain MBG, Sekolah Rakyat juga dinilai memiliki peran penting. Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sebelumnya menyebut Sekolah Rakyat sebagai miniatur pengentasan kemiskinan terpadu.

Program ini memadukan berbagai prioritas Presiden Prabowo, mulai dari MBG, Cek Kesehatan Gratis (CKG), jaminan kesehatan, Koperasi Merah Putih, hingga program 3 Juta Rumah.

“Kalau bapaknya pemulung, anaknya tidak harus jadi pemulung. Kalau bapaknya tukang becak, anaknya tidak harus jadi tukang becak. Mari kita sukseskan program ini. Di masa depan, anak-anak dari keluarga tidak mampu akan menjadi anak-anak hebat,” tegas Gus Ipul saat mengunjungi Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 1 Cirebon, Rabu (13/8/2025).

Sebagai informasi, mekanisme pemberian MBG di Sekolah Rakyat berbeda dengan sekolah umum. Anak-anak di Sekolah Rakyat mendapatkan jatah makan tiga kali sehari (sarapan, makan siang, makan malam) ditambah dua kali kudapan.

Dengan kombinasi MBG dan Sekolah Rakyat, pemerintah berharap dapat memutus rantai kemiskinan antargenerasi serta mewujudkan cita-cita Indonesia tanpa anak miskin di masa depan. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel