Connect with us

Waketum DPP Golkar NH Siap Menangkan ASS-Fatma di Pilgub Sulsel

Published

on

Kitasulsel–Jakarta Wacana kotak kosong untuk Pilgub Sulsel November mendatang semakin terbuka.

Itu terkuak setelah duet Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi memborong partai politik untuk menjadi kendaraannya bertarung di kontestasi menjadi orang nomor satu dan dua di daerah yang berpenduduk kurang lebih 9 juta.

Adapun sejumlah parpol yang dipastikan merapat untuk menjadi partai usungannya sebelum pendaftaran di KPU Sulsel Agustus mendatang yakni Partai Demokrat, NasDem, PAN dan Partai Gerindra.

Beredar informasi, Partai Golkar yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) pada Pilpres lalu dikabarkan juga akan segera bergabung untuk mengusung pasangan berakronim ASS-Fatma.

Meski belum secara resmi diumumkan ke publik, tetapi wacana partai berlambang pohon beringin dibawah komando Airlangga Hartato koalisi dengan Demokrat, Gerindra serta PAN di kubu ASS-Fatma segera terwujudkan. Tinggal menunggu momen yang tepat.

Hal itu tersiar setelah Wakil Ketua Umum DPP Golkar, H.A.M Nurdin Halid menyatakan dukungannya kepada pasangan ASS-Fatma.

“Kami siap mendukung penuh dan memenangkan pasangan ASS-Fatma di Pilgub Sulsel mendatang,” tegas NH saat dikonfirmasi, Rabu (24/7/2024).

Legislator DPR RI terpilih dari Dapil Sulsel 2 itu tak menampik wacana Golkar akan mengusung ASS-Fatma di Pilgub Sulsel.

Hanya saja partainya masih menunggu waktu yang tepat untuk diumumkan. Kemungkinan besar menurut NH, DPP Golkar akan mengumumkan jagoannya di Pilkada serentak tahun ini di bulan Agustus mendatang atau sebelum tahapan pendaftaran dibuka oleh KPU.

Sekedar diketahui, jika Golkar dipastikan akan bergabung dengan Demokrat, Gerindra, NasDem, dan PAN di kubu ASS-Fatma maka total kursi yang mengusung duet tersebut berjumlah 55 kursi. Artinya, 50 persen dari 85 kursi di DPRD Sulsel berada di kubu ASS-Fatma. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Dari Pesamuhan Agung, Menag Ajak Umat Rawat Alam dengan Cinta

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama, Nasaruddin Umar menekankan pentingnya membangun kesadaran ekoteologi, yaitu pandangan yang menempatkan alam sebagai bagian dari spiritualitas manusia.

Hal ini disampaikan dalam sambutannya dalam Pesamuhan Agung Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI).​​​​​​

Menag menjelaskan, konsep ekoteologi yang kini dikembangkan Kementerian Agama sejalan dengan filosofi Tri Hita Karana dalam ajaran Hindu yang menekankan tiga harmoni: Pawongan (hubungan antarmanusia), Palemahan (hubungan manusia dengan alam), dan Parahyangan (hubungan manusia dengan Tuhan).

“Segitiga ini harus dijaga utuh. Ketika salah satu sisi rusak, entah manusia, alam, atau spiritualitas, maka keseimbangan dunia akan runtuh,” ujarnya di The Sultan Hotel Jakarta, Jumat (17/10/2025).

Menghidupkan Kembali Alam yang Sakral

Lebih lanjut, Menag menekankan bahwa hilangnya kesadaran akan kesakralan alam menjadi akar krisis spiritual dan sosial umat manusia.

“Dunia modern mengalami desakralisasi alam semesta. Tidak ada lagi tempat yang dianggap suci, padahal tempat-tempat sakral itu adalah pusat energi spiritual yang mampu menundukkan ego manusia,” katanya.

Ia menyebut pemikiran Karen Armstrong dalam bukunya The Sacred Nature, yang menyoroti bahwa pemulihan spiritual umat manusia harus dimulai dengan menghormati kembali bumi sebagai ciptaan Tuhan.

“Kerusakan alam berkontribusi langsung pada kerusakan kemanusiaan. Dunia modern terlalu memandang alam semesta sebagai objek, bukan sebagai bagian dari diri kita sendiri” jelasnya.

Cinta sebagai Inti Ekoteologi

Menag juga menekankan bahwa ekoteologi bukan hanya soal menjaga lingkungan, tetapi juga memperdalam moderasi beragama yang berakar pada spiritualitas dan inti dari seluruh ajaran agama ini adalah cinta.

“Kalau manusia sudah sadar bahwa alam ini adalah bagian dari dirinya, maka tidak perlu lagi terlalu sering kita bicara tentang moderasi, toleransi, atau deradikalisasi. Karena substansinya sudah hidup di dalam kesadaran spiritual dan cinta kasih manusia,” tuturnya.

Ia pun menutup sambutannya dengan ajakan untuk memperbanyak ruang-ruang kontemplasi dan spiritualitas dalam kehidupan masyarakat.

“Semakin dekat manusia kepada Tuhannya, semakin damai kehidupan manusia. Dan semakin jauh manusia dari Tuhannya, semakin berat beban hidupnya,” pungkas Menag.

Pesamuhan Agung merupakan agenda nasional lima tahunan PHDI sebagai momentum reflektif untuk memperkuat sinergi antara nilai-nilai dharma dan semangat kebangsaan.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Wakil Menteri Pariwisata, Wakil BKKBN, Pemprov DKI Jakarta, Pimpinan PHDI, Dirjen Bimas Hindu dan Ketua Majelis semua Agama.(*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel