Connect with us

Segera Digelar, Kadispar Beberkan Progres 5 Zona Panggung F8 Makassar

Published

on

Kitasulsel–Makassar Makassar International Eight Festival and Forum (F8) akan segara dihelat.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Makassar Muhammad Roem mengatakan, saat ini pihaknya dalam tahapan proses menyiapkan panggung hingga lokasi pantai anjungan Losari.

“Sudah sementara loding semuanya di kawasan anjungan, itu sudah terpasang semua, panggung juga terus panggung utama sudah berubah,” ujarnya kepada awak media, Kamis (18/7/2024).

Dalam pembukaan direncanakan akan dihadiri 10 Negera delegasi, kepala daerah seluruh Indonesia, seluruh gubernur se Indonesia juga diundang.

“InshaAllah kita sudah kordinasi dengan Kemenpar RI, kalau bukan pak Mentri insyaallah ibu Wakil Mentri yang hadir,” jelasnya.

Pada tahun sebelumnya, F8 hanya dibagi dalam 4 zona. Namun tahun 2024, seluruh kegiatan rangkaian acara dibagi ke dalam 5 zona, Berikut zona panggung F8 Makassar:

Zona 1 : area MNEK panggung utama, panggung Folks and Fiction writers.

Zona 2 : di anjungan metro ada Film, Fine art, Flora.

Zona 3 : anjungan city Bugis Makassar area Fashion (and beauty).

Zona 4 : area Fushion musik

Zona 5 : area Food dan fauna (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemkot Makassar

Dukung Akselerasi Kompetensi Siswa, Munafri Sambut Program Pemetaan Karakter Genetik BrainEvo

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyambut baik program pemetaan karakter berbasis genetik dan parenting berkelanjutan yang ditawarkan oleh Lembaga BrainEvo Indoensia untuk mendukung pengembangan siswa di Kota Makassar menuju SDM unggul Indonesia Emas 2045.

Dukungan itu disampaikan Munafri saat menerima audiensi dari BRAINEVO Indonesia yang dipimpin oleh Direktur Program, Iqbal Reymon, di Balai Kota Makassar, Selasa (26/08/2025).

Iqbal menjelaskan, BRAINEVO berfokus pada peningkatan mutu pendidikan melalui pemetaan potensi genetik siswa. Metode ini menggunakan sidik jari untuk memetakan 20 persen potensi dasar anak, sementara 80 persen perkembangan sisanya dibentuk oleh lingkungan rumah dan sekolah.

“Pemetaan ini menjadi semacam blueprint untuk mengenali karakter siswa. Dengan begitu sekolah, guru, maupun orang tua bisa menyiapkan pola belajar dan pendampingan yang tepat. Di Makassar sendiri, kurang lebih 20 sekolah sudah menerima sosialisasi program ini,” ujar Iqbal.

Ia melanjutkan program BRAINEVO juga dirancang selaras dengan metode pembelajaran Deep Learning. Indikator asesmen meliputi pengenalan karakter siswa, pelatihan guru, hingga parenting yang melibatkan orang tua secara aktif.

Munafri menyambut baik inisiatif tersebut. Ia menilai pemetaan genetik penting untuk memberi gambaran awal mengenai potensi anak-anak, khususnya di Kota Makassar sebagai penerus generasi masa depan.

“Saya sendiri pernah membawa anak-anak saya ikut tes genetik. Dari situ terlihat jelas kebutuhan tumbuh kembangnya. Kalau ini bisa diterapkan di sekolah-sekolah Makassar, maka siswa akan lebih cepat diarahkan sesuai potensinya,” jelas Munafri.

Sebagai langkah awal, Pemkot Makassar bersama BRAINEVO akan melakukan uji coba di dua sekolah, masing-masing satu SD dan satu SMP. Proyek percontohan ini akan melibatkan guru dan siswa.

“Kita mulai dari satu kelas SD dan SMP sebagai pilot project. Nanti kita lihat hasilnya, evaluasi bersama, lalu diputuskan apakah bisa diperluas ke sekolah-sekolah lain di Makassar,” tambah Munafri.

Melalui program ini, Munafri berharap siswa Makassar dapat memperoleh pendampingan yang lebih tepat dan personal, sehingga mampu tumbuh menjadi generasi unggul yang siap menghadapi tantangan masa depan.(*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel